Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang

Reporter : Editor Dream.co.id
Jumat, 29 Maret 2024 12:20
Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang
Orangtua sampai ditelepon pihak sekolah jika anaknya kedapatan pakai kunciran warna-warni.

1 dari 11 halaman

"Terungkap! Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang"

© Dream

2 dari 11 halaman

© Dream

Dream - Memakai jepitan warna, kunciran rambut dengan berbagai bentuk atau aksesori rambut lainnya ke sekolah sudah jadi hal biasa di Indonesia. Biasanya murid TK dan SD yang mengenakan hiasan rambut penuh warna agar tampilan jadi lebih cerah.

3 dari 11 halaman

© Orangtua sampai ditelepon pihak sekolah jika anaknya kedapatan pakai kunciran warna-warni. Instagram @kanankiriwow

Rupanya di Jepang, hal tersebut dilarang. Wawan Supriyanto, seorang warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Jepang dan memboyong keluarga membagikan pengalamannya lewat akun Instagram @kanankiriwow.
.

4 dari 11 halaman

Wawan punya satu anak perempuan yang sekolah di salah satu SD di Jepang. Saat pertama kali sekolah, sang putri mengenakan seragam dan rambutnya pun dikuncir rapi tapi dengan kunciran warna. Siapa sangka karena kunciran tersebut Wawan mendapat teguran dari sekolah.


" Dulu waktu awal-awal kakak masuk SD di sini, di Jepang, sama seperti anak kecil lainnya di tanah air, jadi kita ingin dia kelihatan segar, kelihatan enak dilihat. Jadi kita dandanin belum berangkat sekolah ya nggak berlebihan sih, hanya pakein ikat rambut yang warna-warni. Setelah dia masuk sekolah tiba-tiba ditelpon sama pihak sekolah," kata Wawan.

5 dari 11 halaman

© Dream

Dari telepon tersebut Wawan diminta sekolah agar memakaikan kunciran rambut hitam, biru gelap dan warna soft lainnya. Tidak boleh menggunakan kunciran warna-warni selain yang dibolehkan.

6 dari 11 halaman

© Orangtua sampai ditelepon pihak sekolah jika anaknya kedapatan pakai kunciran warna-warni. Instagram @kanankiriwow

" Setelah saya cek di kertas edaran yang diberikan sekolah, ternyata benar warna yang diperbolehkan adalah warna hitam, cokelat. Semenjak itu, akhirnya kita stok ikat gigi yang warna seperti ini (hitam). Jadi warna hitam dan warna biru dongker," ungkap Wawan.

7 dari 11 halaman

© Orangtua sampai ditelepon pihak sekolah jika anaknya kedapatan pakai kunciran warna-warni. Instagram @kanankiriwow

Ia pun penasaran dengan aturan sekolah tempat anaknya menuntut ilmu dan bertanya pada teman-temannya di Jepang. Ternyata aturan tersebut juga diterapkan di banyak sekolah.

8 dari 11 halaman

" Jadi alasan tersebut adalah di sekolah, penampilan yang modis tidak diperlukan. Karena ini tempat belajar, maka difokuskan untuk belajar mengajar. Dengan menetapkan warna hitam cokelat biru dongker ya semua orang dianggap sama," ujar Wawan.


Sekolah juga tak ingin munculnya kesenjangan di antara para siswa. Sehingga, aturan dibuat agar murid memakai pakaian atau aksesori yang sewajarnya dan tidak berlebihan.

9 dari 11 halaman

© Orangtua sampai ditelepon pihak sekolah jika anaknya kedapatan pakai kunciran warna-warni. Instagram @kanankiriwow

10 dari 11 halaman

" Mungkin jika ada tren warna atau aksesoris ikat rambut tertentu,  banyak orang yang akan berbondong-bondong untuk membelinya. Saat itu mungkin akan ada kesenjangan bagi anak yang mampu beli dan yang nggak beli. Dengan menggunakan warna warna yang sama dan mirip, semua orang dianggap sama, tidak ada anak sekolah yang memakai aksesori yang berlebihan atau mewah," kata Wawan.


Laporan Salma Rihhadatul Aisy

11 dari 11 halaman

Beri Komentar