Anak Tahu Perselingkuhan Orangtua, Psikolog Ungkap Efek Jangka Panjangnya

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 7 Februari 2022 08:35
Anak Tahu Perselingkuhan Orangtua, Psikolog Ungkap Efek Jangka Panjangnya
Pada anak, mereka bisa merasa bersalah atau mengalami depresi.

Dream - Kasus perselingkuhan dalam pernikahan dampaknya memang begitu besar. Bukan hanya bagi pasangan yang menjalani perkawinan, tapi juga bagi anak-anak. Terutama jika anak mengetahui perselingkuhan yang dilakukan orangtuanya.

Anastasia Satriyo M.Psi., seorang psikolog profesional menjelaskan dampak perkembangan emosi anak yang orangtuanya berselingkuh. Lewat akun Instagram resminya @anassatriyo, ia mengambil latar cerita Raya, tokoh anak yang ayahnya selingkuh di serial " Layangan Putus" .

Menurutnya, hal yang paling terdampak dari perselingkuhan orangtua adalah keluarga inti. Pada anak, mereka bisa merasa bersalah atau mengalami depresi.

" Perselingkuhan orangtua memunculkan perasaan bersalah yang intens pada anak, kecemasan, rasa takut yang intens, depresi, shock dan agresi pada anak. Emosi-emosi ini menghambat perkembangan emosi yang sehat pada anak," ungkap Anas.

 

1 dari 5 halaman

Jangan Jadikan Anak Pelampiasan Emosi

Jangan Jadikan Anak Pelampiasan Emosi © Dream

Penting bagi orangtua baik pelaku maupun korban perselingkuhan mengelola emosi saat menghadapi anak. Jangan sampai menjadikan anak sebagai pelampiasan emosi negatif.

" Orangtua yang tidak mampu melakukan pengelolaan emosi terhadap kasus perselingkuhan yang terjadi membuat anak terpapar dengan konflik yang memunculkan trauma dan gejala seperti grieving/ berduka pada anak," ungkap Anas.

Menurutnya, perselingkuhan orangtua mencuri dan menghilangkan masa kecil anak-anak. Perselingkuhan orangtua menghilangkan kemampuan anak untuk percaya pada figur otoritas yang paling penting dan utama dalam hidup mereka. 

 

2 dari 5 halaman

Pesan Penting

Pesan Penting © Dream

Anas punya pesan penting untuk anak-anak yang tahu perselingkuhan orangtuanya. Penting untuk mencari pertolongan jika mengalami trauma mendalam.

" Semoga KAMU SADAR Bahwa yang kamu alami itu BUKAN kesalahan kamu dan TANGGUNG JAWAB kebahagiaan & PERNIKAHAN orangtua BUKAN tanggung jawab kamu. Semoga kamu melakukan usaha-usaha dengan sadar dan konsisten untuk melakukan proses #healing Karena anak yang orangtuanya berselingkuh LEBIH RENTAN Menjadi Pelaku di usia dewasa but #HealingIsPossible. Semoga kita bisa MEMUTUS rantai trauma dan Tidak membuat anak-anak yang kita lahirkan MENGALAMI apa yang kita rasakan,"  pesannya.

3 dari 5 halaman

Ini Sebabnya Ayah dan Ibu Sering Bertengkar Setelah Bayi Lahir

Ini Sebabnya Ayah dan Ibu Sering Bertengkar Setelah Bayi Lahir © Dream

Dream - Kehadiran buah hati, terutama anak pertama, tentunya membuat pengalaman baru baik bagi ayah maupun ibu. Perubahan pun terjadi secara drastis, mulai dari perencanaan keuangan, kondisi rumah hingga yang sering tak disadari adalah hubungan ayah dan ibu.

Beberapa pasangan ada yang makin kompak setelah kehadiran anak. Adanya tanggung jawab baru, membuat orangtua jadi membuat kerja 'tim' yang sangat baik. Ada juga yang sebaliknya, pertengkaran malah sering terjadi, bahkan hubungan malah merenggang.

Transisi dari hanya berdua lalu jadi memiliki bayi dan menjadi orangtua adalah pengalaman yang mengasyikkan, memberdayakan, dan mengubah hidup.

" Hal ini juga menguras tenaga, membuat frustrasi, dan menyita waktu. Kombinasi dari semua faktor tersebut dapat mengancam hubungan jika tidak berhati-hati," kata Sherri Gordon, seorang pakar hubungan, dikutip dari Verywell.

Penelitian menunjukkan, suami istri pasangan biasanya mengalami peningkatan konflik dan penurunan kepuasan secara keseluruhan saat anak pertama mereka lahir. Ada sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap perasaan ini termasuk penyesuaian pada peran baru dan sumber daya yang terkuras seperti waktu, tidur, dan uang.

" Banyak orang tua terkejut menemukan bahwa perselisihan hubungan setelah bayi lahir adalah kenyataan. Mereka berasumsi bahwa memiliki bayi secara alami akan mendekatkan mereka sebagai pasangan. Agar hal itu terjadi, orang tua baru harus melakukan upaya dan usaha," ungkap Gordon.

 

4 dari 5 halaman

Jaga Kualitas Hubungan Setelah Anak Lahir

Jaga Kualitas Hubungan Setelah Anak Lahir © Dream

Penting untuk tetap menjaga hubungan dengan pasangan setelah bayi lahir. Adaptasi dengan kehadiran bayi kadang memang menegangkan dan penuh tantangan tak terduga. Untuk itu, ayah dan ibu harus tetap menjaga kedekatan agar tetap kompak terutama dalam mengurus anak. Bagaimana caranya?

Diskusikan Strategi Tidur
Sumber utama pertengkaran pada orang tua baru adalah jumlah waktu tidur yang mereka dapatkan. Bukan rahasia lagi bahwa bayi yang baru lahir bangun pada jam-jam yang aneh dan bahkan bisa membuat siang dan malam jadi kacau.

Sebagian besar bayi baru lahir perlu diberi makan setiap dua hingga tiga jam, terutama jika mereka sedang menyusu. Untuk merencanakan periode waktu yang membuat stres dan melelahkan ini, pasangan harus memutuskan bagaimana membagi tugas saat malam hari. Ingat, ibu yang kelelahan, kurang tidur, emosinya jadi tak stabil dan lebih mudah marah.

 

5 dari 5 halaman

Kompromi

Kompromi © Dream

Tunjukkan Penghargaan Satu Sama Lain
Salah satu keluhan terbesar tentang pernikahan adalah merasa tidak dihargai. Masukkan kehangatan dalam hubungan dengan melontarkan pujian atau terima kasih pada pasangan. Misalnya, ayah membawakan secangkir air dingin saat ibu menyusui, atau ibu mengucapkan salut saat ayah bisa menidurkan si kecil.

Terdengar sederhana, tapi hal kecil itulah yang membuat hubungan jadi lebih hangat. Lakukan setiap hari, biar makin mesra dan kompak.

Terima Perbedaan Gaya Pengasuhan
Tidak ada dua pasangan yang akan berinteraksi dan mengasuh anak mereka dengan cara yang sama. Dan, ini sering kali merupakan hal yang baik. Alih-alih bersikeras bahwa gaya mengasuh kita lebih baik, cobalah berkompromi.

Dengan mengombinasikannya bisa meredam konflik, anak pun jadi mendapat banyak pelajaran dari kedua orangtua. Ingat, selalu lihat dari sisi positif.

Beri Komentar