Ilustrasi
Dream - Tidur jadi hal yang sangat penting bagi tubuh. Otak dan fisik beristirahat saat tidur. Sel-sel pun melakukan regenerasi saat tubuh terlelap. Sebagai muslim, jelang tidur ada hal-hal yang penting dilakukan agar saat tidur mendapat penjagaan dari Allah SWT.
Saat tidur bahkan bisa menjadi ibadah, bisa istirahat dengan tenang dan nyenyak. Nabi Muhammad SAW mengajarkan adab-adab tidur pada umatnya.
Bagi ayah bunda, penting untuk mengajarkannya pada buah hati agar ia terbiasa melakukannya. Yuk simak adab tidur yang diajarkan Rasulullah dan biasakan anak untuk menjalaninya setiap malam.
1. Ambil Wudhu
Rasulullah SAW berpesan kepada para sahabat untuk berwudhu sebelum tidur :
Artinya: “ Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR Al Bukhari dan Muslim no 2710).
2. Mengibaskan Tempat Tidur
Dalam sebuah hadist ada yang menjelaskan terkait adab ketika hendak tidur dalam ajaran Islam, yakni sunnah untuk melafatkan basmalah. Setelah itu kibaskan kain pada alas kasur ketika umat muslim hendak tidur.
Artinya: “ Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan, bismillaah, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR Al Bukhari, Muslim, At Tirmidzi, dan Abu Dawud).
Saat tidur, miringkanlah tubuh ke arah kanan. Sesuai hadist Nabi, tidur dengan berbaring di atas rusuk kanan.
Artinya: “ Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Letakkan tangan di Bawah Pipi Kanan
Nabi Muhammad juga mengajarkan sebelum tidur letakan tangan kanan di bawah pipi. Dalam sebuah hadist, dijelaskan kebiasaan tidur Rasulullah.
Artinya: “ Rasulullah SAW apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR Abu Dawud).
Ayat kursi akan menjaga umat muslim yang membacanya, dari gangguan setan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis:
Artinya: “ Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi”. (HR Bukhari).
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Adab dan akhlak merupakan dasar penting yang harus diajarkan orangtua pada anak-anaknya. Seperti kita tahu, anak tak luput dari kesalahan dan belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk secara patut.
Untuk itu orangtua harus senantiasa mengingatkan dengan nasihat. Dalam menyampaikan teguran atau nasihat, Nabi Muhammad SAW, memberi contoh yang sangat baik yaitu dengan menghormati dan menyayangi anak.
Diriwayatkan dari Ummi Khalid binti Khalid bin Sa’id, ia berkata, “ Aku mendatangi Rasulullah SAW yang bersama ayahku. Aku mengenakan baju berwarna kuning. Rasulullah SAW bersabda, ‘Sanah, sanah.’ (bahasa Habsyi, artinya hasanah: bagus). Lalu aku beringsut ke depan, bermain-main dengan kancing Rasulullah SAW, dan ayahku mencegahku. Rasulullah SAW pun bersabda, ‘Biarkanlah ia.’” (HR. Bukhari)
Dari hadis di atas dapat disimpulkan betapa bijaksana dan tawadhu’ sikap Rasulullah. Beliau tidak marah apalagi membentak Ummi Khalid yang tengah bermain-main dengan kancing beliau.
Rasulullah SAW telah memerintahkan kita sebagai umat muslim untuk selalu bersikap lemah lembut, bahkan jika seseorang melakukan kesalahan. Sebagaimana hadis riwayat dari Aisyah:
“ Sesungguhnya Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Lembut dan mencintai kelemahlembutan. Allah SWT memberikan kepada orang yang penuh kelembutan sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang kejam.” (HR. Muslim)
Dikutip dari DalamIslam.com, ada waktu yang tepat untuk menasihati anak. Dalam buku Cara Nabi Mendidik Anak oleh Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid, disebutkan bahwa ada tiga waktu yang tepat untuk menasihati anak, yakni:
Saat berjalan-jalan
Rasulullah SAW disebutkan pernah mengajak anak kecil ke sebuah tempat rahasia secara sembunyi-sembunyi untuk memberikan nasihat. Salah satu yang mengalami hal ini adalah Abdullah bin Ja’far, dan tertuang dalam hadis:
“ Pada suatu hari Rasulullah SAW pernah memboncengku. Beliau mengatakan sesuatu kepadaku dengan berbisik. Perkataan beliau itu tidak pernah kuceritakan kepada siapapun" . (HR. Muslim)
Contoh lain ketika Nabi Muhammad SAW tengah menaiki seekor baghal dengan Ibnu Abbas. Baghal itu sendiri dihadiahkan oleh Kisra. Ibnu Abbas duduk membonceng di belakang. Beberapa saat dalam perjalanan, Nabi Muhammad menoleh ke belakang, ke arah Ibnu Abbas. Beliau pun bersabda:
“ Wahai anak muda!”
“ Saya ya, Rasulullah,” jawab Ibnu Abbas.
“ Jagalah Allah, kamu pasti akan dijagaNya!” (HR. Tirmidzi)
Saat Makan
Saat makan adalah saat yang tepat bagi orangtua untuk memberi nasihat kepada anak. Itulah mengapa saat anak makan, orangtua sebaiknya mendampingi anak. Hal yang sama juga dilakukan oleh Rasulullah SAW. Beliau selalu ada saat anak makan. Mendampingi anak sekaligus memperhatikan segala tindakan mereka. Apabila anak melakukan kesalahan, Nabi Muhammad SAW langsung meluruskan dengan kalimat lemah lembut. Hal ini juga dikatakan oleh Umar bin Salamah ra dalam hadis, yakni:
“ Ketika masih anak-anak, aku pernah dipangku Rasulullah SAW. Tanganku melayang ke arah sebuah nampan berisi makanan. Rasulullah SAW berkata padaku, “ Nak, bacalah Basmalah, lalu makanlah dengan tangan kanan, dan ambillah makanan yang terdekat denganmu!” Maka seperti itulah cara makanku seterusnya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Itu artinya, Nabi Muhammad SAW selalu mengajak anak-anak untuk makan dekat dengan beliau dengan ajakan yang lemah lembut. Setelah itu, barulah beliau membimbing mereka tentang cara makan yang baik.
Saat Anak Sakit
Saat anak sakit adalah salah satu waktu yang tepat untuk memberi nasihat kepada anak, sebab pada kondisi itu biasanya hati anak akan menjadi lebih lembut, sehingga ia mau mendengar nasihat dari orangtua dan mulai menyadari kesalahannya.
Suatu waktu Nabi Muhammad SAW menjenguk seorang anak Yahudi yang tegah sakit. Biasanya, anak itu selalu melayani Nabi. Saat Nabi Muhammad SAW datang ke rumah anak tersebut dan duduk di samping kepalanya, Nabi pun bersabda,
“ Islamlah!”
Anak itu memandang ke arah ayahnya yang saat itu juga dekat dengannya.
“ Ikutilah Abul Qasim (Nabi Muhammad SAW),” ujar ayahnya.
Anak itu pun akhirnya menyatakan keislamannya. Maka Nabi Muhammad SAW ke luar sambil bersabda, “ Alhamdulillah. Allah telah menyelamatkannya dari api neraka.” (HR. Bukhari dari Anas)
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR