Bayi Besar/ Foto: Shutterstock
Dream - Bagi ibu hamil sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin setiap bulan. Memasuki usia kandungan 7 bulan, kadang dokter juga meminta pemeriksaan setiap dua atau satu minggu tergantung kondisi ibu dan janin.
Pemeriksaan kehamilan penting untuk memantau kesehatan janin dan ibu. Salah satu yang diperhatikan selama pemeriksaan dokter adalah berat badan janin. Dikutip dari KlikDokter.com, jika kenaikan berat badan selama kehamilan terjadi melebihi batas normal, perlu dianalisis lebih dalam.
Bayi yang besar dalam kandungan lebih berisiko mengalami komplikasi selama proses persalinan. Bayi dengan berat berlebih dalam istilah medis disebut, makrosomia.
Bayi dengan makrosomia umumnya memiliki berat lebih dari 3,7-4 kg. Pada kelahiran normal, berat bayi baru lahir sekitar 2,7-3 kg. Apa yang menyebabkan bayi besar saat lahir? Dokter Arina Heidyana menjelaskan, penyebab bayi lahir besar bisa karena berat badan ibu hamil yang berlebih dan pernah melahirkan bayi dalam kondisi makrosomia.
“ Hamil dengan usia 35 tahun ke atas juga bisa menyebabkan bayi lahir dengan kondisi makrosomia,” ujarnya.
1. Penyakit Diabetes
Saat ibu hamil menderita diabetes, maka janin mungkin menggunakan glukosa berlebihan. Hal ini dapat memicu pertumbuhan yang tidak biasa. Beberapa jenis diabetes yang menyebabkan makrosomia yaitu:
- IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
- Chemically induced diabetes
- Diabetes gestasional (terjadi saat kehamilan)
2. Obesitas
Ibu yang memiliki masalah berat badan berlebih atau obesitas sangat mungkin memiliki bayi dengan kondisi makrosomia. Hal ini terjadi karena peningkatan resistensi insulin pada janin.
Multiparitas merupakan istilah medis saat wanita melahirkan lebih dari sekali. Kondisi ini mungkin berkontribusi pada terjadinya diabetes dan obesitas, yang berkaitan dengan kondisi bayi lahir besar. Para ahli menganggap multiparitas bukan faktor risiko ataupun penyebab bayi lahir besar yang utama.
4. Pernah Melahirkan Bayi Makrosomia
Jika sebelumnya ibu pernah melahirkan bayi dalam kondisi makrosomia, maka akan lebih besar kemungkinannya untuk melahirkan bayi dengan kondisi yang sama di kehamilan selanjutnya.
5. Usia Kehamilan Berlebih
Ibu hamil yang mengalami kehamilan berkepanjangan atau lewat dari 42 minggu berisiko melahirkan bayi dengan ukuran tubuh berlebih. Kondisi ini terjadi karena janin menyerap pasokan darah beroksigen dan nutrisi terus-menerus.
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Menangis adalah cara komunikasi bayi yang bisa langsung membuat orang di sekitarnya melihat. Terutama ketika bayi merasa sangat tidak nyaman. Seperti merasa dingin, kegerahan, popoknya gatal, lapar atau butuh pelukan hangat.
Kita terbiasa mendengar bayi kerap menangis untuk bisa tahu kebutuhannya. Lalu bagaimana jika si kecil jarang sekali menangis? Hal ini juga kadang menimbulkan kekhawatiran, karena pada beberapa kondisi bisa jadi tanda masalah kesehatan serius.
Dikutip dari KlikDokter, ada beberapa hal yang mempengaruhi sering atau jarangnya bayi menangis. Berikut daftarnya.
1. Usia yang Masih Sangat Muda
Usia bayi yang masih sangat muda menjadi salah satu faktor kenapa bayi jarang menangis. Pada dua minggu pertama kehidupannya, bayi memang akan lebih banyak tidur, sehingga cenderung jarang menangis. Seiring waktu, bayi akan bertambah jam bangunnya dan lebih sadar dengan kondisi diri maupun sekitarnya. Saat itu, bayi akan lebih sering menangis.
Setiap bayi tidak ada yang sama temperamennya. Bahkan, di antara bayi yang bersaudara atau kembar, sangat mungkin ditemukan jenis temperamen yang betul-betul berbeda.
Ada bayi yang memiliki temperamen cenderung easy (mudah). Bayi dengan temperamen ini akan lebih tenang, kalem, dan tidak mudah terusik kenyamanannya. Pemilik temperamen ini mungkin lebih jarang menangis.
Sedangkan, bayi yang memiliki temperamen difficult (sulit) cenderung lebih mudah menangis atau merengek ketika menemukan hal-hal yang tidak sesuai keinginannya.
Bayi dengan temperamen slow to warm up (pemanasan perlahan) lebih tenang dibandingkan bayi temperamen difficult. Namun, ia memang membutuhkan waktu lebih untuk beradaptasi dibandingkan bayi temperamen easy. Banyak sekali hal-hal yang memengaruhi temperamen anak, misalnya genetik, lingkungan sekitar, cara pengasuhan, dan lain-lain.
Ketika bayi diasuh secara telaten, ia akan mudah terbebas dari rasa kurang nyaman akibat berbagai macam hal. Contohnya ketika haus atau kelaparan, saat diasuh dengan baik, ia akan segera disusui atau disuapi makanan sehingga tidak merengek atau menangis.
Contoh lain, saat ibu atau ayah sigap mengenali tanda popok perlu diganti, bayi tidak perlu merengek karena tidak nyaman akibat popok kotor. Dengan kepekaan yang tinggi akan kebutuhan si kecil, wajar bila bayi jarang menangis.
Orangtua tidak perlu khawatir ketika merasa belum sepenuhnya mampu atau berhasil mengasuh bayi dengan maksimal. Semuanya dilakukan bertahap dengan proses panjang.
Penyebab bayi jarang menangis ini berlaku ketika baru dilahirkan. Gangguan pengembangan paru ketika baru lahir dapat menyebabkan bayi tidak menangis ketika dilahirkan. Menangis sangat penting untuk membantu bayi mengeluarkan cairan ketuban dari paru sekaligus mengembangkan paru-parunya.
Kondisi tersebut lebih sering terjadi pada bayi prematur, yaitu bayi yang lahir sebelum usia kandungannya cukup. Pada bayi prematur, perkembangan jaringan parunya bisa saja belum sempurna saat lahir. Akibatnya bayi tidak menangis ketika baru lahir.
Jarang menangis bisa menjadi salah satu tanda awal autisme pada anak-anak. Penelitian menyebutkan, kecurigaan autisme bisa dilihat dari ciri tangisan bayi berusia 1 bulan. Bayi dengan autisme dinilai memiliki karakteristik tangisan yang unik dan berbeda dari bayi pada umumnya.
Jangan sampai orangtua menebak-nebak atau mendiagnosis sendiri kondisi bayi berdasarkan informasi yang terbatas. Banyak pemeriksaan yang perlu dilakukan sebelum mendiagnosis apakah anak mengalami autisme. Bila benar-benar memiliki kecurigaan, jangan ragu untuk memeriksakan si kecil ke dokter anak.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur