Cara Melanie Putria Melawan Sindrom Baby Blues

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 9 Agustus 2019 14:03
Cara Melanie Putria Melawan Sindrom Baby Blues
Mungkin bisa menginspirasi para ibu yang juga mengalami baby blues.

Dream – Putri Indonesia 2002, Melanie Putria, sempat mengalami depresi setelah melahirkan atau baby blues. Ia mengalaminya setelah melahirkan sanga putra, Sheemar Rahman Puradiredja.

Wanita ini punya cara unik untuk mengusir sindrom tersebut. Justru hal tersebut membuatnya kuat baik fisik maupun mental hingga sekarang.

“ Waktu itu, aku merasa karier sudah tamatlah, ya, karena badan aku jadi gemuk. (Aku) nggak bisa ke mana-mana karena sudah punya anak,” kata Melanie dalam acara “ Press Conference Garmin Run Indonesia 2019” di Jakarta, Kamis 8 Agustus 2019.

Saat terkena baby blues, Melanie menemukan foto sebuah komunitas lari di media sosial. Dia kagum kepada mereka yang hobi lari, karena tampak merasa bahagia dan sehat.

“ Mereka posting foto, happy banget. Aku berpikir mungkin ini dia jawaban atas apa yang aku cari. Mungkin ini kebahagiaan yang bisa aku dapat,” kata dia.

1 dari 5 halaman

Berbekal Sepatu Ibu

Berbekal Sepatu Ibu © Dream

Melanie mengaku belum pernah ikut lari. Ketika mencoba pertama kali, dia hanya berbekal sepatu lari milik sang ibu. Saat mengikuti acara komunitas lari, Melani merasa kembali bersemangat.

“ Aku yang saat itu baru empat bulan melahirkan, langsung memutuskan daftar full marathon 42,19 km,” kata dia.

Melanie mengatakan lari maraton merupakan janjinya kepada diri sendiri. Kalau berhasil menginjak garis finish, dia kembali menjadi Melanie Putria yang dulu. Dia mengatakan cara ini berhasil membuatnya bangkit dari sindrom baby blues.


(Laporan: Alfi Salima Putri)

2 dari 5 halaman

Beritahu Suami Gejala 'Baby Blues' Biar Tidak Kaget

Beritahu Suami Gejala 'Baby Blues' Biar Tidak Kaget © Dream

Dream - Depresi pasca melahirkan atau populer disebut baby blues, kerap dialami para ibu setelah melahirkan.

Ada yang berupa gejala ringan, tapi ada juga yang cukup parah dan membutuhkan bantuan profesional, baik dokter maupun psikolog. Jika dibiarkan bukan hanya membuat kondisi psikologis ibu kian terpuruk, tapi juga bisa membahayakan nyawa ibu dan anak.

Baby blues ini terjadi karena perubahan hormon yang signifikan setelah melahirkan. Ditambah dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung ibu. Sebenarnya sebagian besar perempuan yang melahirkan mengalami kondisi ini.

 

" Semua wanita mengalami (baby blues) cuma tidak ngeh. Baby blues itu in the blue mood, mudah untuk depresi marah, mood terganggu. Kadang jadi ekstrem benci sama suami dan anak

Terjadinya 2 minggu-4 minggu setelah melahirkan. Biasanya di 4 minggu berakhir dengan sendirinya," kata Roslina Verauli, seorang psikolog.

3 dari 5 halaman

Gejala Baby Blues

Gejala Baby Blues © Dream

Gejala-gejala baby blues yang harus diketahui antara lain merasa sangat kelelahan, sensitif, selalu cemas, perasaan cepat berubah dari senang ke sedih atau sebaliknya dan tanpa sebab, konsentrasi menurun, menangis, sulit tidur dan kehilangan nafsu makan. Gejala tersebut sebaiknya sudah diketahui oleh para ibu. Setelah melahirkan usahkan meminta bantuan orang lain baik untuk membantu pekerjaan rumah maupun mengurus bayi.

" Hindari hasrat ingin menjadi supermom, jangan melakukan semuanya sendiri. Tiga bulan sisihkan waktu untuk istirahat. Istirahat cukup sangat penting untuk sembuh dari baby blues, begitu juga me time. Untuk me time, di sini suami harus turun tangan," ujar Vera.

Demi menyiapkan kondisi baby blues ini Vera sangat mengajurkan agar gejala-gejala baby blues juga diberitahu kepada suami. Sehingga pasangan tidak merasa kaget ketika mendapati kondisi psikologis istrinya tidak stabil. Pasangan pun tahu apa yang harus dilakukan jika istrinya mengalami gejala baby blues, yaitu turun tangan mengurus bayi, mengajaknya berkonsultasi atau sekedar mengajaknya berjalan-jalan.

" Ayah harus berbagi peran supaya ibu tak kelelahan secara fisik dan emosi. Suami yang waktu istrinya hamil sudah membantu dan merawat dari proses kehamilan, itulah ayah-ayah yang akan ikut andil dalam proses membesarkan anak," kata Vera.

 

4 dari 5 halaman

Operasi Caesar Tak Terencana Tingkatkan Risiko Baby Blues

Operasi Caesar Tak Terencana Tingkatkan Risiko Baby Blues © Dream

Dream - Kondisi psikologis ibu pasca melahirkan penting untuk diperhatikan. Perubahan aktivitas sehari-hari yang drastis, kondisi hormon yang belum stabil, serta tanggung jawab baru dan tekanan dari lingkungan untuk jadi ibu sempurna, kerap membuat ibu mengalami depresi atau 'baby blues'.

Bagi ibu yang menjalani persalinan melalui operasi caesar tanpa rencana, ternyata risikonya mengalami depresi lebih tinggi. Hal tersebut dibandingkan dengan para ibu yang melahirkan secara normal atau operasi secara terencana.

Fakta ini terungkap dari penelitian yang dilakukan tim dari University of York, Inggris. Ada perbedaan antara operasi caesar yang direncanakan dan yang tidak direncanakan.

" Operasi cesar yang tak direncanakan biasanya karena ada komplikasi, baik itu pada ibu maupun bayi. Hal ini memicu rasa panik, stres hingga depresi pada ibu," ujar Valentina Tonei, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Moms.com

5 dari 5 halaman

Turut Sumbang Biaya Tambahan

Turut Sumbang Biaya Tambahan © Dream

Operasi yang tak terencana juga tentu akan membuat biaya tambahan. Dampaknya tentu sangat besar bagi keuangan keluarga. Ibu pun akan ikut memikirkannya dan bisa memicu masalah psikologis.

Penelitian ini dilakukan pada 5.000 perempuan yang baru pertama kali menjadi ibu dari UK Millennium Cohort Study. Tonei dan timnya pun meminta banyak pihak untuk memberi perhatian dan konseling pada ibu seteah melahirkan terutama yang menjalani operasi caesar tak direncanakan.

Beri Komentar