Dokter Berikan Tips Biar Si Kecil Betah di Kursi Makan

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 8 Maret 2022 16:12
Dokter Berikan Tips Biar Si Kecil Betah di Kursi Makan
Segera coba di rumah, yuk Bun!

Dream - Membiasakan makan di meja dan fokus memang harus dilakukan sejak anak berusia balita. Hal ini agar ketika anak semakin besar, ia akan terbiasa duduk di meja dan menikmati makanannya.

Tak perlu diajak jalan-jalan, berlarian atau digendong sambil makan. Untuk membiasakan anak duduk makan dengan fokus memang tak mudah. Dokter Citra Melinda, spesialis anak, memberikan tips agar anak terbiasa makan duduk dan betah di kursi makan.

Hai buibu, siapakah disini yang pusing klo si bos kecilnya tiap mau didudukkan di kursi makan, pada gamau, dan langsung kabur minta turun. Hal ini lumrah," tulis dr. Citra dalam akun Instagram resminya @citra_amelinda.

Selalu digendong sejak lahir, menurut dr. Citra ketika mulai bisa bergerak dan merangkak, si kecil akan selalu bergerak ke mana pun. Hal ini akan sangat menantang ketika membuat mereka duduk diam di kursi makan.

 

1 dari 5 halaman

Biarkan Si Kecil Banyak Gerak Sebelum Waktu Makan

Biarkan Si Kecil Banyak Gerak Sebelum Waktu Makan © Dream

Langkah pertama, dr. Citra menyarankan untuk membuat si kecil banyak bergerak sebelum waktu makan. Biarkan dia merangkak, berlarian sesuka hati. Setelah dirasa cukup lelah dan energinya menurun, baru dudukkan di kursi makannya.

Langkah kedua, pastikan memberi makan jangan terlalu lama. Cukup sekitar 5 hingga 10 menit saja, karena ketika terlalu lama anak akan bosan dan cenderung melepeh makanannya. Langkah ketiga bisa juga makan bersama.

" Temani si bos makan dengan kita ikut makan juga. gunakan piring atau tempat makan yang seru," ungkap dr. Citra.

 

2 dari 5 halaman

Sabar dan Konsisten

Sabar dan Konsisten © Dream

Ia juga meminta orangtua untuk tetap sabar dan konsisten. Lakukan hal ini berulang sampai si kecil terbiasa dan tak " kabur" saat makan.

" Batita suka sekali bergerak mudah bosan dan tak tahan duduk lama. Rata-rata dalam 5-10 menit sudah ingin kabur. Sabar praktikkan tips yang barusan. Dapat extra 1 menit tiap harinya sudah lumayan sehingga akhirnya bisa makan duduk anteng di kursi sampai selesai," pesan dr. Citra.

3 dari 5 halaman

Gigi Si Kecil Mulai Tumbuh, Bisa Jadi Kehilangan Nafsu Makan

Gigi Si Kecil Mulai Tumbuh, Bisa Jadi Kehilangan Nafsu Makan © Dream

Dream - Pertumbuhan gigi pada bayi biasanya baru dimulai di usia empat bulan. Dalam masa pertumbuhan tersebut, si kecil sangat mungkin mengalami keluhan di gusinya.

Mereka tentu saja tak bisa menyampaikan apa yang dirasakan karena belum bisa berbicara. Jangan kaget jika saat tumbuh gigi, bayi akan kehilangan nafsu makan, bahkan malas-malasnya saat menyusu.

" Segera setelah gigi pertama mulai tumbuh, area di sekitar gigi, termasuk gusi, bisa menjadi bengkak. Si kecil juga akan mulai ngiler lebih dari biasanya. Air liur perlu dibersihkan sesegera mungkin untuk menghindari infeksi. Mungkin juga terlihat beberapa ruam di dagu dan wajah bayi yang disebabkan oleh air liur," ujar drg. Toral Ardeshna, dikutip dari Trucaredentistry.com.

Tergantung pada tingkat rasa sakitnya, beberapa bayi mungkin terus menangis selama berjam-jam. Ketidaknyamanan dapat mengganggu anak selama beberapa minggu.
Bayi yang tumbuh gigi juga menunjukkan hilangnya nafsu makan dan mungkin lebih suka menyusu.

" Hal ini dianggap normal hingga bayi menjadi terlalu enggan untuk makan. Selama fase ini, bayi juga mulai mengunyah berbagai barang untuk meredakan gatal di gusi dan mencari kenyamanan," kata drg. Toral.

Memberi mainan berupa teether bisa dilakukan. Usahakan yang lembut dan berukuran besar dan tak bisa tertelan bayi. Cobalah raba gusi bayi, jika muncul bakal gigi yang tumbuh dan anak sangat rewel serta tak nafsu makan, bisa memberikan pijatan lembut.

Gunakan kassa steril, cuci tangan dan lilit jari dengan kassa. Berikan pijatan lembut pada gusi bayi menggunakan jari. Bisa juga mengompresnya dengan kassa yang telah disiram air hangat.

4 dari 5 halaman

Pasta Gigi Dewasa, Amankah Digunakan Anak?

Pasta Gigi Dewasa, Amankah Digunakan Anak? © Dream

Dream - Pasta gigi jadi produk yang kita gunakan setiap hari untuk membersihkan gigi. Pada anak-anak, pasta gigi yang digunakan tentunya berbeda. Formulanya dibuat aman jika tertelan.

Rasanya juga cenderung manis dan tak 'pedas' seperti pasta gigi orang dewasa. Lalu kapan anak diperbolehkan beralih produk menggunakan pasta gigi dewasa?

Menurut dr. Reza Fahlevi, Sp. A, anak dapat beralih ke pasta gigi orang dewasa yang mengandung fluoride setelah mereka mampu meludah sendiri usai menyikat gigi.

“ Sebenarnya, batas penggunaan pasta gigi dewasa untuk anak tidak ada. Akan tetapi, rata-rata anak boleh menggunakan pasta gigi dewasa pada usia 3 sampai 5 tahun,” kata dr. Reza, dikutip dari KlikDokter.

Ia juga menjelaskan pasta gigi orang dewasa dengan anak-anak memang sangat berbeda. Mulai dari kandungan fluoride gigi, rasa, kemasan, dan warna.

“ Pada pasta gigi anak. seringkali ditemukan berbagai macam rasa, seperti buah-buahan. Hal ini bertujuan untuk membuat anak merasa lebih tertarik atau senang untuk menyikat gigi,” ujarnya.

 

5 dari 5 halaman

Bahaya Tertelan

Bahaya Tertelan © Dream

Selain itu, pasta gigi anak-anak juga mengandung bahan-bahan yang tergolong aman apabila tidak sengaja tertelan. Hal ini tentu berbeda dengan pasta gigi orang dewasa. Rasa pasta gigi orang dewasa juga tergolong lebih kuat, sehingga tidak cocok untuk anak-anak yang masih terlalu kecil.

Dijelaskan oleh drg. Callista Argentina, pasta gigi orang dewasa memiliki kandungan fluoride yang cukup tinggi. Jika anak belum bisa berkumur dan meludah sendiri, bisa saja pasta gigi tersebut malah tertelan. Hal ini dapat meningkatkan risiko fluorosis.

“ Terlalu sering menelan pasta gigi dapat menimbulkan bercak keputihan di gigi. Tidak sakit dan tidak akan merusak struktur gigi, namun akan mengganggu penampilan atau estetika,” kata drg. Callista.

Selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar