Jumlah Air Ketuban Kurang, Apa Efeknya Bagi Janin?

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 18 Januari 2017 08:00
Jumlah Air Ketuban Kurang, Apa Efeknya Bagi Janin?
"Melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) akan telihat jelas level air ketuban".

Dream - Air ketuban merupakan 'rumah perlindungan' bagi janin. Fungsinya sangat banyak, yaitu melindungi janin dari guncangan, mencegah tali pusat tertekan yang bisa mengurangi suplai oksigen, menjaga suhu dalam rahim tetap konstan, mencegah infeksi serta membantu perkembangan sistem pencernaan dan pernapasan.

Dengan sederet fungsi tersebut, air ketuban tentunya berperan sangat besar terhadap perkembangan janin. Jika jumlahnya sangat rendah, perkembangan janin bisa terhambat. Karena itu selama kehamilan, dokter kandungan akan selalu memeriksa level air ketuban.

" Melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) akan telihat jelas level air ketuban, jika kurang atau berlebihan memang bisa menimbulkan masalah," ujar Anantha James, seorang dokter obstetri dan ginekologi.

Air ketuban sendiri diproduksi secara alami oleh tubuh ibu dan janin melalui sebuah siklus. Selama 14 minggu pertama kehamilan, cairan berpindah dari sistem peredaran darah ibu ke dalam kantung ketuban.

Pada awal trimester kedua, janin akan mulai menelan cairan, menyebarkannya melalui ginjal, dan mengeluarkannya sebagai urine. Janin kemudian menelan kembali air tersebut. Siklus ini membuat volume air ketuban tetap stabil dan sesuai dengan kebutuhan bayi.

" Janin memainkan peran penting dalam menjaga jumlah cairan dalam kantung ketuban. Tapi ada kalanya siklus tak berjalan baik, level ketuban sangat kurang dan bisa membahayakan janin," ujar James.

Kondisi air ketuban yang sangat sedikit disebut oligohydramnios. Kondisi ini harus dipantau secara intensif. Risiko yang mungkin muncul adalah janin tidak berkembang secara normal dalam rahim. Sistem pencernaan dan pernapasannya bisa terganggu. Lalu ketika melahirkan, ibu bisa mengalami komplikasi.

" Jika level air ketuban dirasa sangat sedikit, dokter kemungkinan besar akan merekomendasikan prosedur operasi caesar. Tapi hal ini jika usia kehamilan sudah memasuki usia 38 minggu atau lebih," kata James.

Untuk itu selalu konsultasikan secara intensif jika level air ketuban Anda saat hamil sangat sedikit. Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan tindakan terbaik bagi ibu dan bayi.

Sumber: Baby Center

 

Beri Komentar