Foto: Livingbiginatinyhouse.com
Dream – Bersantai di rumah pohon, dengan latar suara angin, gesekan ranting serta siulan burung. Terdengar sangat menenangkan, bukan? Bagaimana kalau 'melarikan diri' ke Tanglewood Retreat, Auckland, Selandia Baru.
Di area cagar alam tersebut, ada rumah pohon yang sangat unik. Dibuat dari kapal layar berusia 150 tahun. Direnovasi ulang, diangkat ke atas pohon dan jadilah penginapan dengan interior yang unik.

Rumah pohon kapal bajak laut adalah contoh luar biasa dari hasil penggunaan kembali dan reklamasi sumber daya. Hampir seluruhnya dibangun dari bahan bekas dengan sangat kreatif.
© Dream
Ruangan indah di dalamnya dibuat oleh tangan secara tradisional. Terdapat fitur artistik seperti dinding botol atau patung di bagian luar. Kayu tua dari kapal juga diubah menjadi kabin klasik untuk menikmati pemandangan alam.
Fasilitasnya, terdapat bak mandi air panas berbahan kayu bakar. Lalu ada dapur mini dan toilet kompos yang ramah lingkungan. Area kamar tidur juga sangat menarik, karena detailnya tak diubah.

Tetap seperti di kapal asli, tapi dengan pemandangan pepohonan. Bisa jadi alternatif untuk bersantai dengan cara unik.
Laporan: Elyzabeth Yulivia/ Foto: livingbiginatinyhouse.com
© Dream
Dream - Sahabat Dream mungkin sering melihat rumah-rumah di cerita negeri dongeng. Tersembunyi di bawah gundukan tanah dengan ditutupi rerumputan. Jika ingin melihat rumah tersebut dalam versi asli, tengok saja rumah milik Glenn Young di Buffalo, Texas, Amerika Serikat.
Rumah ini dibangun dibangun pada 1999 yang terinspirasi dari Monolithic Domes. Berada di lahan 16 hektar, rumah memang dibuat untuk Young yang ingin memiliki privasi secara total.
Berada di bawah tanah, rumah ini otomatis tak mendapatkan cahaya matahari. Untuk membuat suasana dalam rumah tak terlalu gelap dibuatlah lukisan warna-warna di dinding. Temanya berupa alam dengan perpaduan warna yang sangat kontras.
© Dream
Pintu masuk rumah melingkar dan dikelilingi tanaman hijau menyerupai lubang hobbit. Melewati pintu masuk, terdapat terowongan dengan mural biru, merah, hijau, dan ungu yang mengelilinginya.

(foto: Realtor)
Rumah terdiri dari lima kubah yang saling berhubungan. Di dalamnya terdapat tiga kamar tidur, dua kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dan dapur terbuka. Ada juga tiga kamar lain.

(foto: Realtor)
Mural yang menghiasi dinding dan langit dibuat oleh tiga seniman khusus. Hampir setiap kamar menampilkan mural bertema, beberapa di antaranya mencakup pantai berpasir dengan langit biru cerah dan lautan. Sangat unik, bukan?
Sumber: House Beautiful
© Dream
Dream - Warung kopi atau warkop biasanya jadi tujuan para bapak saat ingin melepas penat. Bukan hanya sekadar mencari kopi hangat, tapi juga ingin melepas penat. Sayangnya dalam situasi pandemi dan PPKM Darurat seperti sekarang, nongkrong di warkop jadi hal tak bisa dilakukan.
Pasalnya bisa memicu kerumunan dan meningkatkan risiko penularan virus Covid-19. Untuk meredakan jenuh dan meredakan rasa kangen nongkrong di warkop, seorang pria membuat 'private warkop' di rumah.
Lewat akun TikTok @adinug11 ia memperlihatkan bagaiman memotong kayu lalu menyusunnya di sudut dapur. Kayu tersebut disusun mirip warkop dengan kompor di bagian dalam. Terdapat tiang kayu untuk menggantung berbagai minuman sachet.

Bagian pinggir terdapat rumah kabel. Bisa untuk charger handphone atau laptop karena mejanya cukup lebar. Cukup mirip dengan warkop tapi dengan versi mini.
© Dream
Warkop tersebut juga dilengkapi beberapa kipas angin agar tak terlalu panas. Bisa jadi ide seru untuk dibuat di rumah agar bisa tetap nongkrong dengan suasana bareng keluarga. Lihat saja videonya.
@adinug11 gara2 ppkm... ##warungkopi
♬ Beggin' - Måneskin
Advertisement
Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19
