Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Perkembangan dan kesejahteraan mental anak merupakan hal yang sangat penting bagi orangtua. Ada saat-saat ketika kekhawatiran terhadap kondisi psikologis anak muncul, dan mungkin pertanyaan pun muncul di benak orangtua " Kapan sebaiknya anak butuh dibawa ke psikolog?" .
Pertanyaan ini memiliki jawaban yang kompleks, karena setiap anak memiliki keunikan dan perkembangan yang berbeda. Sebenarnya ada beberapa pertanda yang bisa menjadi panduan untuk mengenali kapan anak sebaiknya dibawa ke psikolog.
" Anak sebaiknya dibawa ke psikolog saat kebiasaannya sudah mengganggu keberlangsungan sehari hari, sampai mengganggu kebiasaan di sekolah, sampai mengganggu sebaiknya dibawa," kata Fransisca Febriani Sidjaja, Ph.D., yang akrab disapa Febri, Psikolog Klinis Anak di JCGC pada acara Pembukaan Mental Health Center “ Breakthrough for Life, Senin 14 Agustus 2023.
Jika anak mulai menunjukkan perubahan drastis dalam kebiasaan sehari-hari seperti makan, tidur, atau mandi, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu ditangani. Ketika anak mengalami masalah di sekolah seperti menurunnya prestasi, masalah sosial, atau kesulitan berkonsentrasi, maka mungkin ada masalah yang perlu diatasi.
Jika anak mulai menunjukkan perubahan emosi yang drastis, seperti kecemasan yang berlebihan, kemarahan yang tidak wajar, atau perasaan sedih yang terus-menerus, ini bisa menjadi tanda perlu konsultasi dengan seorang psikolog.
Untuk kasus anak pernah mengalami trauma seperti mengalami pengalaman sulit, mungkin mereka memerlukan dukungan khusus untuk mengatasi dampak psikologisnya.
" Ketika anak stres memproduksi kortisol semakin lama di otak akan memperburuk atensi dan kemampian belajar dia. Dipulihkan dulu dari traumanya, bikin anak secure dulu dengan orangtuanya," kata Fransisca.
Psikolog bisa membantu mengatasi masalah emosional, perilaku, dan mental anak. Ketika seorang anak mengalami masalah psikologis, seorang psikolog dapat membantu dengan memberikan terapi yang sesuai, membantu anak mengatasi kesulitan, serta memberikan dukungan yang diperlukan.
Untuk mendukung perkembangan dan kesejahteraan anak, Jakarta Children’s Growth Center (JCGC) hadir sebagai pusat layanan terpadu yang fokus pada pelayanan psikologi, tumbuh kembang, dan terapi anak. JCGC menawarkan berbagai pengetesan dan evaluasi psikologis, serta layanan terapi seperti terapi seni, terapi bermain, terapi musik, terapi wicara, dan terapi okupasi yang terbukti ilmiah.
" Semua anak itu unik, dan harus didukung untuk mencapai potensi terbaik mereka. Beberapa anak membutuhkan terapi okupasi untuk mengatasi masalah motorik. Anak-anak lain membutuhkan terapi wicara untuk mengatasi masalah bicara. Sementara yang lainnya membutuhkan konseling psikologis untuk mengatasi masalah perilaku atau kesehatan mental. JCGC hadir untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal," kata Stephanie Riady selaku Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Pelita Harapan di Jakarta pada kesempatan yang sama.
Dream - Anak-anak sudah mulai memasuki masa liburan sekolah. Ayah bunda mungkin sedang bingung mencari aktivitas agar anak-anak merasa senang dengan liburan kali ini.
Akan lebih efektif jika merencanakan jadwal liburan dengan meibatkan anak-anak. Roslina Verauli, seorang psikolog keluarga mengingatkan para orangtua, anak-anak sangat butuh liburan.
" Anak-anak tetap butuh liburan loh! Gak mesti jauh. Tahukah Anda, salah satu hak anak adalah memperoleh rekreasi," ungkap Vera dalam akun Instagram resminya @verauli.id.
Ia pun mengingatkan agar liburan tak melulu diisi dengan makan tidur lalu berulang (eat, sleep, repeat). Pastikan liburan menyenangkan dan bisa memenuhi kebutuhan anak.
Bisa dengan melakukan hobi anak, mencoba hal baru, jalan-jalan keliling kota, keluar kota, campping, ikut cooking class, gym class dan masih banyak lagi. Sahabat Dream bisa juga membuat daftar aktivitas yang diinginkan anak.
Selama iburan, Vera mengingatkan untuk mencari kegiatan yang bisa memenuhi tiga aspek motorik dan kognitifnya.
1. Fun atau menyenangkan
2. Anak dapat menentukan kegiatan yang ia inginkan
3. Pastikan kegiatan tersebut bermakna bagi anak dan berbeda dari rutinitas hariannya
Selamat liburan!
Dream - Kebiasaan buruk bisa memengaruhi keharmonisan di rumah. Untuk itu, anak-anak perlu belajar tentang kerapian dan keteraturan. Penting bagi buah hati untuk memiliki rutinitas merapikan.
Kita tidak selalu punya waktu untuk merapikan rumah, asisten rumah tangga pun tak selalu ada. Itu sebabnya setiap anggota keluarga harus ikut andil untuk menjaga kenyamanan rumah.
Advertisement
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta