Kontrasepsi Patch/ Foto: Kff.org
Dream - Alat kontrasepsi sangat dibutuhkan untuk mengendalikan kehamilan dan membuat jarak umur anak lebih terencana. Selama ini, varian kontrasepsi yang banyak digunakan dan populer yaitu pil, spiral, dan suntik.
Sebenarnya ada banyak varian lain, yang bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh penggunanya. Sedang viral di TikTok, alat kontrasepsi praktis yang berbentuk koyo atau patch. Sebenarnya, patch contraception ini sudah lama beredar tapi memang belum begitu dikenal di kalangan masyarakat.

Ony, seorang bidan profesional lewat akun Instagramnya @bidankriwil, memberi penjelasan soal kontrasepsi yang tinggal tempel di kulit ini. Menurutnya, alat kontrasepsi ini memang tersedia, tapi memang belum begotu populer,
" KB yang berbentuk koyo ini memang beneran ada kok!KB tersebut belum masuk dalam KB program pemerintah. Mungkin inilah mengapa banyak yang tidak familiar dengan KB patch/ koyo," tulis bidan Ony.
Untuk cara kerjanya, didasarkan pada pengendalian hormon. Kontrasepsi bentuk patch atau koyo ini berisi hormon esterogen dan progesteron yang bekerja mencegah terjadinya ovulasi.
Saat digunakan, hormon tersebut akan masuk ke dalam aliran darah dan bisa mencegah kehamilan. Untuk cara pakainya, cukup simpel.
" Koyo ditempel di area tubuh dan diganti tiap 3 minggu berturut-turut. Pada minggu keempat tidak perlu memakai koyo, begitu seterusnya," ungkap Bidan Ony.
Menurut Bidan Ony, pemakaian kontrasepsi ini cukup efektif, tapi dengan syarat jika digunakan dengan benar pada waktu yang sama dan tidak terlepas. Untuk level efektivitas, bisa berkurang pada wanita dengan berat di atas 90 KG.
Tertarik untuk mencoba kontrasepsi praktis ini?
Dream - Sebagian wanita mengalami masalah kulit dan rambut selama kehamilan akibat kekurangan zat besi. Hal ini bisa menurunkan kepercayaan diri meski bersifat sementara.
Pemakaian pil KB juga bisa menyebabkan kerontokan rambut, terutama jika mengonsumsi kontrasepsi oral. Berdasarkan penuturan Dokter Kulit, Michele Green, rambut akan berada di fase telogen lebih lama ketika mengonsumsi kontrasepsi oral yang berpengaruh pada kondisi hormonal.
Normalnya, rambut akan rontok sebanyak 25-100 helai saat memasuki fase telogen dan akan segera tumbuh kembali. Pertumbuhan rambut setelah fase tersebut akan lebih lama pada wanita yang mengonsumsi kontrasepsi oral.
Kondisi tersebut tidak berbahaya dan bersifat sementara, namun bisa berdampak buruk jika memiliki riwayat kebotakan dalam keluarga. Konsultasikan pemakaian pil KB dan kondisi kulit maupun rambut agar penampilanmu tetap terjaga.
Rambut Rontok Saat Menggunakan Kontrasepsi

Foto: Shutterstock
Rambut rontok biasanya terjadi pada saat selesai menggunakan KB, namun ada juga yang mengalaminya saat baru mulai memakai kontrasepsi.
“ Hal ini bisa terjadi karena pil KB kamu mengandung progestin, dimana di dalamnya terdapat androgen yaitu hormon pada pria. Adanya reseptor androgen dalam pil KB dapat menyebabkan kerontokan rambut,” ujar dokter Green dilansir dari Parents.com.
Tidak semua kontrasepsi mengandung progestin, jadi Sahabat Dream bisa memilih jenis KB yang berbeda untuk mencegah maupun mengatasi kerontokan rambut.
American Hair Loss Association (AHLA) merekomendasikan wanita yang menggunakan kontrasepsi oral untuk pencegahan konsepsi sebaiknya mengggunakan pil KB dengan kandungan androgen rendah. Gunakan alat kontrasepsi non-hormonal jika memiliki riwayat rambut rontok dalam keluarga.
Rambut rontok yang terjadi setelah melakukan KB disebut telogen effluvium. Kondisi tersebut terjadi ketika seseorang mengalami stres, demam, operasi, serta perubahan hormonal lain secara tiba-tiba.
Hal ini menyebabkan rambut tetap dalam fase telogen dalam jangka waktu cukup lama dan membuat rambutmu rontok lebih banyak dari biasanya.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan ketika rambut rontok parah. Fokuslah pada perawatannya dan kontrol stres untuk mempermudah pertumbuhan rambutmu.

Foto: Shutterstock
Gunakan Vitamin: Gunakan vitamin rambut yang dapat menutrisi dan memiliki kandungan sesuai kebutuhan kulit kepala maupun rambutmu.
Konsumsi Makanan Sehat: Konsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah-buah untuk memenuhi kebutuhan protein, kalori, vitamin, dan mineral yang penting untuk pertumbuhan rambut.
Kurangi Stres: Kontrol stres dengan berolahraga rutin dan melakukan meditasi untuk mencegah kerontokan serta memicu pertumbuhan rambut.
Hindari Pemakaian Alat Bersuhu Panas: Batasi penggunaan hairdryer, catokan, atau alat bersuhu panas untuk rambut. Hindari pewarnaan rambut atau perawatan berbahan kimia yangdapat merusak rambut.
Laporan: Devi Tri Aprilianza
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
