Menguak Penerapan Teknologi AI untuk Program Bayi Tabung

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 21 Mei 2024 16:46
Menguak Penerapan Teknologi AI untuk Program Bayi Tabung
Ilmu data yang diprogram dalam AI diketahui dapat meningkatkan siklus kapasitas ahli embriologi sebesar 50%.

1 dari 10 halaman

Menguak Penerapan Teknologi AI untuk Program Bayi Tabung

Menguak Penerapan Teknologi AI untuk Program Bayi Tabung © Menguak Penerapan Teknologi AI untuk Program Bayi Tabung 2024 dream.co.id

2 dari 10 halaman

© Ilmu data yang diprogram dalam AI diketahui dapat meningkatkan siklus kapasitas ahli embriologi sebesar 50%. Shutterstock

Dream - Artificial intelligence (AI) atau teknologi kecerdasan buatan saat ini berkembang sangat pesat. Bukan hanya dalam hal pembuatan alat-alat komunikasi dan teknologi, tapi juga di segala bidang, termasuk kesehatan.

3 dari 10 halaman

© Ilmu data yang diprogram dalam AI diketahui dapat meningkatkan siklus kapasitas ahli embriologi sebesar 50%. Shutterstock

Sistem AI oleh banyak perusahaan kesehatan dimanfaatkan untuk mempermudah menganalisis penyakit, juga banyak digunakan untuk program bayi tabung yang membantu para pasangan saat ingin mendapatkan buah hati.

4 dari 10 halaman

© Ilmu data yang diprogram dalam AI diketahui dapat meningkatkan siklus kapasitas ahli embriologi sebesar 50%. Shutterstock

Dikutip dari Forbes, saat ini penerapan ilmu data dalam kesuburan yang diprogram dalam AI diketahui dapat meningkatkan siklus kapasitas ahli embriologi sebesar 50% dan meningkatkan peluang kelahiran hidup sebesar 4%.

5 dari 10 halaman

© Ilmu data yang diprogram dalam AI diketahui dapat meningkatkan siklus kapasitas ahli embriologi sebesar 50%. Shutterstock

Lalu bagaimana penerapannya dalam program bayi tabung? IVF dimulai dengan penilaian dokter mengenai penyebab infertilitas. Setelah itu, memasuki fase stimulasi di mana dokter menentukan protokol terbaik untuk stimulasi ovarium.

6 dari 10 halaman

© Menguak Penerapan Teknologi AI untuk Program Bayi Tabung 2024 maverick

Hal tersebut biasanya diikuti dengan pengumpulan sel telur dan sperma, pembuahan sel telur menggunakan sperma untuk membuat embrio, kultur embrio di klinik, transfer embrio ke ibu, dan kelahiran hidup beberapa bulan kemudian.

7 dari 10 halaman

© Beberapa pria mengalami pergerakan sel sperma yang lambat. Faktor pemicunya pun cukup beragam Shutterstock

Dalam pembentukan embrio berkualitas, dibutuhkan seorang ahli embriologi membuat beberapa penilaian dengan menafsirkan gambar tentang oosit (sel telur yang sedang berkembang), sperma, dan blastosit (sel telur yang telah dibuahi).

8 dari 10 halaman

© Ilmu data yang diprogram dalam AI diketahui dapat meningkatkan siklus kapasitas ahli embriologi sebesar 50%. Shutterstock

Proses tersebut bisa dibantu dengan teknologi AI. Saat ini, klasifikasi embrio dilakukan oleh ahli embriologi yang secara manual memeriksa gambar untuk mengetahui serangkaian fitur yang dapat dideteksi secara visual.

9 dari 10 halaman

Dengan adanya basis data yang dikembangkan lewat sistem AI, proses kerja ahli embriologi ini bisa dipermudah dan tetap berjalan baik. Penerapan teknologi Ai untuk bayi tabung ini, dikutip dari tulisan Profesor Budi Wiweko, Sp.OG, di situs Rspondokindah.co.id, umum dilakukan di Valencia, Spanyol, juga di negara-negara Asia, seperti Jepang, Cina, dan India.

10 dari 10 halaman

© Ilmu data yang diprogram dalam AI diketahui dapat meningkatkan siklus kapasitas ahli embriologi sebesar 50%. Shutterstock

Untuk di Indonesia sendiri penerapan AI untuk program bayi tabung ini sudah dilakukan di beberapa rumah sakit. Seperti rumah sakit Harapan Kita, RS Pondok Indah.

Sumber: Forbes/ RS Pondok Indah

Beri Komentar