Mental Anak Lebih Sehat dengan Rutin Bertualang di Alam

Dream - Sering-seringlah membawa anak berkemah, hiking, bermain di hutan atau aktivitas berkaitan dengan alam lainnya. Efeknya sangat baik bagi kesehatan mental anak. Saat berada di alam, anak akan merasakan banyak sensasi kejutan dan kebahagiaan.
Hal tersebut sangat baik bagi kesehatan mental anak, mengembangkan imajinasi serta menumbuhkan kreativitasnya. Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi yang dilakukan tim dari University of Exeter di Inggris.
Mereka menemukan, permainan petualangan yang juga disebut permainan berisiko dan permainan yang dipimpin oleh anak-anak yang menimbulkan perasaan gembira, sensasi, dan ketakutan, dapat mencegah masalah kesehatan mental di antara anak-anak usia 5 sampai 11. Permainan yang aman dan berisiko membantu anak-anak dalam mengurangi kecemasan, ketidakpastian cuaca, dan mengadopsi pandangan hidup yang lebih positif.
"Alam dapat bermanfaat bagi kesehatan mental anak-anak dengan berbagai cara," kata Nathan Greene, Psy.D., seorang psikolog klinis anak di Oakland, California.
Menghabiskan waktu di luar ruangan dapat mengurangi stres dan meningkatkan rasa percaya diri anak. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa permainan petualangan membantu anak-anak menghadapi kecemasan.
"Menghabiskan waktu di luar memberi anak-anak peluang kehidupan nyata untuk terlibat dalam pengambilan risiko yang aman dan memecahkan masalah tantangan baru," ujar Dr. Greene.
Untuk itu jangan ragu membawa anak-anak melakukan banyak aktivitas di alam. Bisa dengan ikut klub atau komunitas, yang melakukan kegiatan rutin. Hal ini sangat baik bagi kesehatan mental buah hati.
Sumber: Parents
Anak Kerap Memancing Emosi Orangtua, Psikolog Beri Penjelasan
Dream - Ada kalanya anak langsung mengerti dan menurut saat diperingatkan orangtua. Sebaliknya, dalam beberapa kondisi saat kita melarang dan sudah mengingatkan, anak malah melakukannya.
Sikap anak tammpak seperti sengaja memancing emosi orangtua. Biasanya dalam kondisi ini, emosi orangtua jadi meledak dan jadi membentak anak. Memang, dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi saat anak 'mengetes' emosi orangtuanya.
Psikolog Samantha Elsener dalam akun Instagramnya @samanta.elsener mengungkap saat anak bersikap memancing emosi orangtua, sebenarnya itu merupakan indikator. Indikator apa?
"Parents, tahu enggak sih ketika anak sedang memancing emosi sebenarnya itu adalah indikator anak sedang membutuhkan welas asih dari orangtuanya. Pastikan ketika anak memancing emosimu, tetap sabar tetap tanggapi anak dengan kasih sayang dan bantu anak mengenali emosinya apa sih yang sedang dirasakan," ungkap Samantha.
Bisa jadi anak sedang mengalami kelelahan, stres atau masalah yang tak bisa ungkapkan. Sayangnya, anak-anak tak mengkomunikasikan emosinya dengan baik, sehingga ia seperti berulah padahal butuh perhatian lebih.
"Jangan-jangan anak sedang mengalami bad day sama seperti kita orang dewasa juga bisa mengalami bad day lho. Bedanya anak-anak kemampuan komunikasi masih terbatas jadi perlu kita dampingi untuk bisa mengajarkan bagaimana ia paham situasi atau suasana hatinya," pesan Samantha.
Coba Latihan Napas yang Bisa Bantu Anak Kontrol Emosi
Dream - Mengontrol kemarahan, kekecewaan dan kesedihan jadi hal yang sangat sulit bagi orang dewasa, apalagi anak-anak. Jangan heran ketika anak dilarang melakukan sesuatu, diminta mengikuti aturan atau diberi hukuman, mereka akan mengamuk, berguling-guling hingga histeris.
Hal ini karena ketika anak mengamuk, terutama yang usianya di bawah 10 tahun, kortisolnya melonjak ke seluruh tubuh. Hal itu membuat mereka bertindak berdasarkan naluri. Itu bagian dari respons fight-or-flight — respons biologis evolusioner yang memungkinkan kita menghadapi situasi berbahaya.
Bagaimana cara menguranginya? Ambil napas dalam-dalam. Kedengarannya seperti omong kosong yang tidak berguna, tapi nyatanya sangat efektif. Penelitian menunjukkan bahwa ada manfaat nyata dari nasihat kuno tentang menarik napas dalam-dalam. Latihan pernapasan untuk anak-anak dapat menjadi alat yang ampuh untuk menurunkan level emosi negatif mereka.
Cara Kerja Napas Dalam
Kita cenderung menganggap perasaan sebagai sesuatu yang abstrak, tetapi menjadi marah memiliki efek yang nyata dan terukur pada tubuh kita. Saat kita stres, adrenalin dan kortisol membanjiri tubuh.
Jantung mulai berdetak lebih cepat, lemak dan gula dikirim ke aliran darah untuk menyediakan energi yang dapat diakses, dan indera kita menjadi lebih tajam. Saat cemas, kita cenderung mengambil napas lebih sering, yang meningkatkan jumlah karbon dioksida dalam tubuh. Pembuluh darah merespons dengan menyempitkan, membatasi aliran darah ke organ dan jaringan, dan menyebabkan tekanan darah turun. Kurangnya aliran darah ini adalah penyebab mati rasa atau kesemutan yang dialami beberapa orang selama serangan panik.
Napas dalam dan lambat membalikkan proses ini. Tarikan dan embusan napas yang terukur membantu memulihkan kadar karbon dioksida tubuh, mematikan respons fight-or-flight, dan membantu membuat tubuh beristirahat. Penelitian menunjukkan bahwa latihan pernapasan dalam mengurangi kecemasan dan rasa sakit pada anak-anak dan bahkan meningkatkan kinerja pengontrolan emosi mereka.
Latihan
Dokter Umakanth Katwa, seorang pulmonolog, mengatakan bahwa pasiennya menggunakan latihan pernapasan secara teratur untuk menghilangkan obat kecemasan. Katwa mengatakan penting untuk berlatih pernapasan dalam secara teratur, tidak hanya pada saat-saat tertekan.
“Anak-anak yang cemas pada awalnya dapat dengan mudah jatuh ke dalam serangan panik. Mereka sudah berada di ujung tanduk, dan ketika terjadi sesuatu, mereka tiba-tiba mulai mengalami hiperventilasi,” kata Katwa, dikutip dari Fatherly.
Berlatih pernapasan dalam akan membantu anak mengontrol emosi, mengurangi level kecemasan dan bisa membantu mental anak jadi lebih sehat. Ada beberapa latihan napas mudah yang penting diajarkan pada anak-anak. Berikut langkahnya:
- Tutup mulut dan ambil napas melalui hidung
- Simpan napas di perut, pastikan perut bergerak, bukan dada bagian atas. Ini menunjukkan pernapasan diafragma dalam
- Setelah itu buang napas secara perlahan lewat mulut
- Latih pernapasan dalam secara teratur, 2-3 kali sehari, tidak hanya pada saat-saat tertekan. Ini membantu membangun kebiasaan sehingga anak-anak ingat untuk melakukannya ketika mereka cemas/ marah/ takut.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Family Goal! Potret Anisa Rahma dan Suami Boyong Balitanya Ibadah Umroh
Pasangan ini menanti cukup lama untuk mendapatkan anak. Kini, setelah buah hatinya lahirnya, mereka beribadah bersama ke Tanah Suci.
Baca Selengkapnya

Dapur Buluk Jadi Keren Maksimal, Bernuansa Industrial
Lihat perbedaan dapur yang sebelumnya gelap dan pengap jadi estetik banget.
Baca Selengkapnya

Berapa Kebutuhan Cairan Ibu Hamil? Cari Tahu, Jangan Sampai Dehidrasi
kebutuhan cairan dalam tubuh juga hal utama yang harus diperhatikan bagi ibu hamil
Baca Selengkapnya

Curhat Kocak Guru SD Hadapi Cerita Para Murid
Polah anak-anak murid kadang suka bikin kesal tapi seringkali bikin para guru tertawa. Simak curhatan guru ganteng ini.
Baca Selengkapnya

Enno Lerian Sedang Marah, Putranya Merayu dengan Menyapu
"Gemes pengen ketawa tapi aslinya akunya masih marah banget," ungkap Enno.
Baca Selengkapnya

Momen Hangat Sri Mulyani Momong Cucu Bayinya
Menurut Sri, momen tersebut jadi saat yang membahagiakan untuknya.
Baca Selengkapnya

Ekspektasi Tinggi Orangtua Pada Anak, Negatif atau Positif?
"Menjadi orangtua adalah proses belajar yang tidak akan pernah berhenti".
Baca Selengkapnya

Maternity Shoot Unik Nadine Chandrawinata, Pose Cantik di Tumpukan Kasur
Tema yang dipilih Nadine untuk foto kehamilannya sangat menarik.
Baca Selengkapnya

Dapur Model 'Gang Senggol', Minimalis tapi Estetik
Mengandalkan ventilasi besar dan interior putih, dapur jadi tidak terlalu pengap.
Baca Selengkapnya

Ingin Anak Punya Mental Kuat? Ikuti Panduan dari Psikolog
Prosesnya pun butuh keterlibatan aktif orangtua, konsistensi dan kedisiplinan.
Baca Selengkapnya

Nuansa Hangat Sage Green, Warna Apik untuk Kamar Tidur
Coba pertimbangkan untuk menggunakan warna lembut ini untuk di kamar tidur.
Baca Selengkapnya

Pekan Ulangan, Lakukan 5 Hal Biar Anak Cepat Hafal Pelajaran
Ingatkan buah hati untuk selalu melakukan hal ini saat ulangan atau ujian.
Baca Selengkapnya

Bagaimana Trauma Masa Kecil Berdampak Pada Kesehatan Mental?
Pada masa anak-anak yang mungkin sering dianggap sudah terlewat, trauma juga bisa terbawa hingga dewasa.
Baca Selengkapnya

Before After Living Room Jadul, Penataannya Jadi Beda Banget
Pemilihan warna, material, hingga pencahayaan membuat ruangan ini jadi sangat keren.
Baca Selengkapnya

Rutin Olahraga Bantu Anak Lebih Tahan Terhadap Stres
Sebagai orangtua bisa membantu anak untuk meredakan stres. Salah satunya dengan olahraga.
Baca Selengkapnya

Potret Teras dengan Pintu Lipat, Rumah Jadi Lebih Terang
Pencahayaan alami bisa didapatkan optimal, begitu pun aliran udara.
Baca Selengkapnya

Viral Curhat Ibu Kena Semprot Anak karena Wallpaper HP Foto Nicolas Saputra
Kadang anak-anak juga bisa berpikir terlalu jauh. Hati-hati pasang wallpaper ya, Bunda.
Baca Selengkapnya

Warganet Kepincut Potret Gala Sky Bergaya Slay Bro!
Diasuh oleh para om dan tante, Gala kerap didandani dengan tampilan cute dan stylish.
Baca Selengkapnya