Ibu Hamil Ngidam Naik Stroller/ Foto: TikTok @farhanazahra91
Dream - Hamil bagi beberapa ibu membuat perubahan yang drastis dan ekstrem. Mulai dari bentuk tubuh, berat badan, kulit, hingga mood dan keinginan yang kadang aneh-aneh. Saat ibu hamil sangat ingin sesuatu kita sering menyebutnya sebagai ngidam.
Biasanya, ibu hamil ingin makan sesuatu yang asam, secepatnya atau menu lain yang sebelumnya tak ia sukai. Bisa jadi hal itu karena pengaruh hormon. Salah satu ibu hamil di Malaysia juga ngidam sesuatu yang sangat aneh bahkan kocak.
Ia sangat ingin naik stroller putri balitanya. Hal itu pun dituruti sang suami. Lewat video yang diunggahnya di akun TikTok @farhanazahra91, tampak ibu hamil tersebut duduk manis di atas stroller.
Kondisi perutnya sudah besar, dan sang suami dengan setia mendoronganya jalan-jalan di atas stroller. Putrinya bahkan juga mendampingi. Ibu hamil ini tampak sangat menikmati jalan-jalannya di atas stroller.
Ada-ada saja memang keinginan ibu hamil. Lihat saja video @farhanazahra91 bersantai di atas stroller.
@farhanazahra91 Korang ade tak ngidam pelik2? Haha share la 🤗🤗🤗
♬ bunyi asal - Matmi Waniey
Dream - Tubuh ibu mengalami perubahan drastis saat hamil. Keluhan pun sering terjadi, seperti pusing, mual, lemas, nyeri otot, pegal hingga sakit di area intim.
Kemunculan nyeri di vagina atau area intim ini biasanya baru pertama kali dialami ibu, sehingga kerap menimbulkan kekhawatiran. Rasa sakit yang muncul bisa dalam level ringan atau sampai membuat ibu sangat kesakitan.
Ternyata kondisi tersebut pada ibu hamil merupakan hal normal. Hal ini diungkapkan oleh dr. Muhammad Ilham Aldika Akbar, spesialis obstetri dan ginekologi, lewat akun Instagramnya @dr_aldi_obgyn.
" Nyeri atau rasa tertekan pada panggul atau vagina pada trimester 2 dan 3 adalah hal yang normal. Ketika janin bertambah besar dan berat, maka akan menekan otot dasar panggul lebih kuat. Otot ini mendukung rahim usu kecil-besar dan kandung kemih," ungkapnya dr. Aldi sapaan akrabnya.
Bertambahnya usia kehamilan, berat janin akan terus bertambah. Kondisi ini akan terus menekan organ perut ibu.
" Makin besar janin maka akan semakin menekan organ perut, panggul dan pinggang ibu. Penyebab lain adalah hormon relaksin pada akhir kehamilan," tulis dr. Aldi.
Hormon relaksin, menurut dr. Aldi adalah hormon yang melonggarkan jaringan ikat di area panggul. Kondisi pelonggaran tersebut akan menyebabkan nyeri pada area tulang panggul/ pubis.
Dream - Kehamilan memang membuat perubahan signifikan pada tubuh ibu. Salah satunya adalah hormon HCG (human chorionic hormone) yang membuat ibu hamil menjadi mual, hingga muntah serta pusing. Bukan hanya saat pagi, tapi bahkan seharian.
Dikutip dari KlikDokter, hormon beta HCG dalam tubuh dapat meningkat dua kali lipat setiap minggu, terutama di masa awal kehamilan. Hormon tersebut juga akan mencapai puncak ketika pagi hari.
Ada juga ibu hamil yang tak mengalami keluhan tersebut. Saat hamil, keluhannya sangat sedikit atau bahkan tak muncul sama sekali. Penasaran mengapa? Berikut alasannya.
1. Tubuh Lebih Siap dengan Naiknya Hormon Beta HCG
Sekitar 30 persen ibu hamil dilaporkan tidak mengalami morning sickness. Jika tidak morning sickness di awal-awal kehamilan, kemungkinan tubuh ibu memiliki kemampuan untuk mengantisipasi peningkatan kadar hormon beta HCG dengan baik. Tubuh pun tidak akan kaget ketika hormon tersebut meningkat dua kali lipat setiap pekannya pada trimester pertama kehamilan.
Kemungkinan lain dari tidak munculnya gejala morning sickness adalah rendahnya kadar beta HCG dalam tubuh. Kadar beta HCG yang rendah bisa menjadi salah satu faktor risiko terjadinya perdarahan saat kehamilan hingga menyebabkan keguguran.
Sahabat Dream tidak perlu khawatir mengenai rendahnya kadar HCG di dalam tubuh. Akan tetapi, disarankan juga untuk tidak menganggap remeh kadar HCG yang rendah. Supaya kesehatan ibu dan janin terpantau dengan baik, sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan.
Munculnya mual dan muntah saat hamil diduga berkaitan dengan pola diet ibu sebelum hamil. Ibu yang melakukan diet vegetarian atau semi vegetarian sebelum hamil umumnya memiliki kecenderungan untuk tidak mengalami morning sickness pada masa awal kehamilan. Kendati begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hubungan antara diet vegetarian dan morning sickness saat hamil.
4. Janin Berjenis Kelamin Pria
Tidak mengalami morning sickness juga berkaitan dengan jenis kelamin janin di dalam kandungan. Menurut sebuah penelitian epidemiologi di Jepang, ibu yang mengandung janin berjenis kelamin perempuan berisiko lebih tinggi untuk mengalami morning sickness. Hal ini berlaku ketika dibandingkan dengan ibu yang hamil janin berjenis kelamin laki-laki.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta