Nyamannya Rumah Mungil di Tengah Hutan, Ada Ayunan Dalam Ruangan

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 18 Januari 2021 14:04
Nyamannya Rumah Mungil di Tengah Hutan, Ada Ayunan Dalam Ruangan
Lihat interiornya.

Dream - Sebuah rumah mungil settinggi 5,5 meter terletak di hutan Swannanoa, Carolina Utara. Rumah yang diberi nama The Nook ini memiliki desain yang sangat manis dan super nyaman, seperti di negeri dongeng.

Dirancang oleh Shelter Collective, rumah kabin merupakan milik Mike Belleme seorang fotografer profesional. Luasnya hanya sekitar 37 meter persegi tapi isinya sangat lengkap.

The Nook

Ada dapur, ruang tamu, kamar mandi, kamar tidur dan dua ruang loteng — satu untuk hiburan, satu lagi untuk waktu minum teh. Interior rumah sengaja dipilih untuk menonjolkan kesan hangat dan terang.

Keunikan di rumah ini adalah terdapat ayunan dalam ruangan, terletak di ruang keluarga, ditempatkan tepat di depan jendela besar. Sementara di area loteng terdapat area minum teh dengan pemandangan hutan.

The Nook

Sengaja dibuat jendela besar dan pintu kaca geser transparan yang mengarah ke area dek The Nook agar pemandangannya tak tertutup. Sangat menarik bukan? Bila ingin menginap di dalamnya juga bisa, tengok saja The Nook's Airbnb.

Sumber: Apartment Therapy

1 dari 4 halaman

Rumah Modular Simpel, Hanya Butuh Dirakit 4 Jam

Rumah Modular Simpel, Hanya Butuh Dirakit 4 Jam © Dream

Dream - Siapa yang tak mau memiliki rumah sendiri. Masalah lahan dan biaya biasanya jadi penghambat utama. Sebuah terobosan agar makin banyak orang memiliki rumah dilakukan oleh Cubo Modular, perusahaan properti modular yang berbasis di Filipina.

Cubo mengembangkan rumah modular atau rumah prefabrikasi yang terdiri dari beberapa bagian. Rumah itu terbuat dari komponen prefabrikasi yang dikirim ke lokasi perakitan, misalnya di lahan kosong. Ini membuatnya mudah untuk merakit rumah, jika ditotal hanya memakan waktu 4 jam untuk membuat rumah dan bisa langsung pindah.

“ Kami menggunakan sistem bangunan panel dengan mengirimkan panel lantai, panel dinding, panel atap - di lokasi dengan semua komponen listrik, pipa ledeng, dan mekanik yang sudah terpasang sebelumnya," ujar Earl Forlales, CEO dan salah satu pendiri Cubo Modular, dikutip dari SmartParenting.

 

2 dari 4 halaman

Harga Terjangkau

Harga Terjangkau © Dream

Ia menambahkan, hal ini secara drastis mengurangi waktu karena pembangunan rumah dan pondasi dilakukan pada waktu yang bersamaan. Rumah juga ramah lingkungan karena terbuat dari bambu artifisial yang tahan rayap dan kelembapan.

Cubo Modular

Dok: Cubo Modular

“ Kami menyiapkan lokasi bangunan dengan bantuan salah satu mitra pembangun Cubo kami. Sementara mereka mempersiapkan pondasi, tangki septik, saluran air [dan] listrik, kami sudah membuat rumah di dalam pabrik kami, ujar Earl.

Cubo saat ini memiliki tiga model yang hadir dalam berbagai harga dan ukuran. Tipe yang paling terjangkau adalah Batanes Origin, rumah compact yang memiliki ruang terbuka 6,5 meter persegi dan dengan opsi yang dapat disesuaikan. Harganya Php89.000 atau Rp26,2 juta.

Model terbesarnya adalah Sarangani, dengan luasnya 29 meter persegi. Hadir dalam pilihan Standar dan Loteng. Ini adalah rumah loteng ganda dengan 2 kamar tidur yang dapat memuat tempat tidur queen dan single, ditambah tiga sampai 4 tempat tidur single di loteng.

Tertarik memilikinya?

3 dari 4 halaman

Megahnya Rumah Ramah Lingkungan dari Gabus dan Jerami

Megahnya Rumah Ramah Lingkungan dari Gabus dan Jerami © Dream

Dream - Hunian yang ramah lingkungan kini sedang banyak dikembangkan. Mengandalkan material daur ulang yang berkualitas dan mencipatkan rumah yang tetap nyaman ditinggali dan tampak megah.

Seperti yang dilakukan biro arsitek asal Australia, LCA Architetti. Dengan memanfaatkan gabus, jerami, dan kayu bekas, tim arsitek membangun rumah sederhana menghadap ke hutan di kota kecil Magnago, Italia.

House of Wood, Straw and Cork

Foto: LCA Architetti

Rumah ini dinamani The House of Wood, Straw and Cork. Pemiliknya merupakan seorang pasangan muda yang ingin hidup lebih ramah lingkungan dan hangat dengan alam sekitarnya.

LCA Architetti sengaja membuat desain rumah yang mempertahankan fokus pada lingkungan pedesaan sambil meminimalkan dampak lingkungannya. Digunakan bahan konstruksi alami yang dapat didaur ulang, termasuk struktur kayu prefabrikasi, jerami insulasi dan penutup yang terbuat dari gabus - bahan yang dapat diperbarui, tahan, dan dipanen dari kulit pohon ek gabus.

" Klien menginginkan rumah yang bersentuhan langsung dengan alam, bangunan yang sehat dan ramah lingkungan, di mana mereka dapat menikmati hal-hal kecil," kata salah satu arsitek, Luca Compri.

 

4 dari 4 halaman

Modelnya Menyerupai Lumbung

Modelnya Menyerupai Lumbung © Dream

Ukuran dan bentuk menyerupai lumbung pertanian tua. Klasik tak banyak detail tapi tetap berkesan modern dan megah. Penggunaan gabus pada rumah memberikan lapisan yang efisien untuk fungsi termasl dan jerami membantu meminimalkan kebutuhan energi bangunan.

The House of Wood, Straw and Cork

Jerami yang selama ini digunakan untuk mengisolasi bangunan semuanya diperoleh dari tanaman padi yang dibuang oleh petani setempat. Berbagai panel surya di atap dan pompa panas sumber udara membantu mengurangi konsumsi energi rumah lebih lanjut.

Sumber: Dezeen

Beri Komentar