Putri Delina Dan Almarhumah Lina (Foto: Instagram Putri Delina)
Dream - Meninggalnya Lina Zubaedah, ibu dari penyanyi Rizky Febian, sangat memukul dirinya dan ketiga adik-adiknya. Iky, sapaan akrabnya, ketika baru tahu sang ibu tak lagi bernyawa tampak begitu terguncang.
Ia menangis tersedu di pelukan Sule, ayahnya. Adik perempuan satu-satunya, Putri Delina, juga sampai terlihat pucat. Bagi manusia, kematian adalah hal yang pasti, tapi tak ada yang siap untuk menghadapinya.
Terutama anak-anak, seperti Rizky, Putri dan dua adik mereka, Rizwan dan Ferdi. Kondisi psikologis mereka pastinya terguncang, apalagi Lina meninggal secara tiba-tiba.
Dikutip dari Hello Motherhood, kematian orangtua adalah salah satu peristiwa paling menegangkan dan signifikan yang dapat dialami seorang anak. Efek psikologis dari kematian orangtua dapat memengaruhi anak selama sisa hidupnya.
" Anak perempuan akan mengalami kedukaan begitu mendalam yang mengguncang jiwanya. Sementar anak lelaki tampak tegar, tapi butuh waktu lama untuk bisa hidup normal kembali," ujar Carla Marie, seorang psikolog, dikutip dari Fatherly.
Tekanan psikologis adalah salah satu efek utama kematian orangtua. Kondisi tersebut dapat bermanifestasi dalam banyak hal. Mulai dari perasaan sedih, kedukaan mendalam, depresi, hingga perasaan cemas atau level stres yang meningkat.
" Penting untuk mendampingi anak yang kehilangan orangtuanya. Perlu peran aktif dari orangtua yang masih hidup untuk memberi anak dukungan mental yang mumpuni," ujar Marie.
Sebuah studi oleh Victoria H. Raveis dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Columbia dalam " Journal of Youth and Adolescence" , mengungkap kalau keterbukaan dalam komunikasi orangtua yang masih hidup berkorelasi dengan penurunan tingkat tekanan psikologis pada anak-anak yang berduka.
Kesedihan adalah efek psikologis normal dan sehat dari kehilangan orangtua. Anak memiliki caranya sendiri dalam berduka. Buah hati bisa saja menangis, tak mau makan, menarik diri, bahkan berperilaku agresif.
" Ini semacam pelampiasan emosi yang kadang tak bisa langsung diungkapkan lewat mulutnya," kata Marie.
Kehilangan orangtua seperti kehilangan pegangan dan penuntun hidup. Efeknya begitu lama, bahkan bisa dibilang sepanjang hidup. Akan sangat mempengaruhi keputusan dan jalan hidup seorang anak di masa mendatang.
Dream - Setiap orang pasti ingin memiliki keluarga yang bahagia dan berharap selalu terhindar dari masalah namun tidak semua orang bisa mendapatkannya. Beberapa orang harus menghadapi permasalahan rumah tangga yang berujung pada perpisahan.
Perpisahan yang terjadi tentunya akan berdampak pada pasangan suami istri dan juga anak. Dalam kasus perceraian, anak cenderung lebih banyak terkena dampak dibandingkan orangtuanya.
Sebagai orangtua sudah seharusnya kita selalu mendukung dan menemani anak agar dia tidak merasa ditinggalkan akibat dari perpisahan yang terjadi. Beberapa orangtua mungkin masih belum mengetahui dukungan yang bisa mereka berikan pada anak.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menenangkannya. Tidak mudah memang, tapi tidak ada salahnya untuk dicoba.
Cara memberikan dukungan pada anak setelah terjadinya perceraian adalah dengan menjadikan tempat baginya untuk bercerita. Ayah atau ibu harus membuat dia nyaman untuk menceritakan segala hal.
Selalu berusaha untuk membuat anak berpikir bahwa orangtuanya masih menjadi tempat yang tepat baginya untuk berbagi cerita. Dengarkan setiap cerita agar anak tidak merasa sendirian. Tunjukkan padanya bahwa dia masih memiliki orangtua sebagai tempat bercerita.
Cara memberikan dukungan pada anak broken home adalah dengan tidak membandingkannya dengan orang lain. Beberapa orang seringkali menanggapi cerita anak dengan membandingkan pengalaman mereka yang dirasa lebih buruk.
Hal ini dapat membuat anak merasa tidak dihargai. Usahakan untuk tidak menyela pembicaraan. Biarkan dia menumpahkan kesedihan dan kekesalannya agar dia merasa lega.
Luangkan Waktu Untuk Mengobrol
Selalu luangkan waktu untuk mengobrol. Perpisahan dapat membuat anak berpikir bahwa dia tidak lagi dapat bertemu dengan sosok orangtuanya.
Ayah atau ibu harus membuat anak menghilangkan pikiran tersebut dengan mengusahakan untuk selalu memiliki waktu untuknya. Tidak harus bertemu langsung, tapi bisa mengobrol dengannya melalui telpon atau berkirim pesan.
Selalu berikan dia dukungan dengan menjelaskan bahwa dia tidak sendirian dan orangtua percaya padanya. Kuatkan juga dia dengan pujian dan semangat setiap hari. Jangan lupa untuk selalu tertawa dan bercanda agar dia tahu bahwa orangtua sudah berdamai dengan keadaan. (mut)
(Audila Rima Ndani/Sumber: Berbagai sumber)
Advertisement
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan