Analisis Sel Sperma/ Foto: Shutterstock
Dream - Masalah kesuburan bisa dialami siapa saja, termasuk kaum pria. Adanya masalah kesuburan biasanya baru diketahui setelah menikah, dan tak kunjung terjadi kehamilan.
Dalam situasi tersebut penting bagi calon ayah dan ibu untuk segera memeriksakan diri. Salah satu pemeriksaan penting adalah analisis sel sperma. Jika hasilnya menunjukkan jumlah sel sperma sedikit atau di bawah normal bisa jadi calon ayah mengalami oligospermia.
Dikutip dari KlikDokter.com, umumnya setiap kali ejakulasi, pria normal akan mengeluarkan cairan sperma sebanyak 2-5 mL, dengan jumlah sperma hidup adalah 15 juta sel sperma tiap mL.
Oligospermia merupakan istilah medis yang dipakai untuk menggambarkan keadaan di mana jumlah cairan ejakulat yang dihasilkan sedikit. Istilah ini seringkali dikacaukan oleh oligospermia di mana jumlah sperma yang dihasilkan < 20 juta / ml cairan ejakulat. Normalnya jumlah sperma berkisar antara 20 juta/ml hingga 120 juta/ml.
Hasil tersebut bisa terlihat saat seorang pria melakukan pemeriksaan analisis sperma di laboratorium. Lalu apa pemicu utama oligospermia?
1. Infeksi pada Organ Reproduksi
Infeksi yang menyerang organ reproduksi pria biasanya berpengaruh pada kualitas dan produksi sperma yang mereka hasilkan. Misal, adanya jaringan parut yang terinfeksi pada saluran reproduksi bisa menjadi penghalang keluarnya sperma saat melakukan ejakulasi.
2. Adanya Antibodi terhadap Sperma
Kondisi ini tidak terjadi pada semua pria, karena hanya ada di beberapa kasus. Saat tubuh pria menghasilkan antibodi terhadap sperma mereka sendiri, sperma tersebut dianggap menjadi sesuatu yang aneh dan terasa asing, jadi harus dimusnahkan.
Sistem reproduksi pria saling berhubungan dengan hormon yang mereka miliki. Jadi, ketika hormon berada dalam kondisi yang tidak seimbang, tentu hal ini akan berimbas pada ketidakseimbangan pembentukan sperma.
4. Adanya Ejakulasi Retrograde
Dalam kondisi ini, biasanya sperma tidak bisa keluar saat ejakulasi. Sel sperma justru berbalik menjadi ke arah kandung kemih. Sehingga saat ejakulasi, tidak akan ada sperma yang akan dikeluarkan.
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami ejakulasi retrogade, bisa dengan mengecek urine yang dikeluarkan. Perhatikan apakah urine berwarna putih keruh atau tidak. Urine yang keruh dapat menandakan bahwa ada kandungan sperma di dalamnya.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Dream - Menjalani program hamil dibutuhkan kekompakan pasangan. Mulai dari komitmen untuk melakukan program, menjalani pemeriksaan hingga mengubah gaya hidup lebih sehat.
Penting diketahui kalau pria bertanggung jawab lebih dari 50 persen dari semua masalah kesuburan. Menurut beberapa penelitian jangka panjang, jumlah sperma rata-rata pria modern menurut drastis.
Dokter Mehran Movassaghi, seorang ahli urologi dan spesialis kesehatan pria di Providence St John’s Health Center, Santa Monica, California memberi penjelasan. Menurutnya, jumlah dan kualitas sperma sangat ditentukan oleh kebiasaan sehari-hari.
" Ada lebih banyak pemicu stres fisik yang dapat menyebabkan kerusakan pada testis itu sendiri atau tubuh secara umum yang dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma dan motilitas (kemampuan bergerak) yang buruk," kata dr. Mehran, dikutip dari Fatherly.
Banyak faktor yang memengaruhi jumlah sperma seorang pria. Antara lain porsi makanan yang dikonsumsim, jumlah alkohol yang diminum. Termasuk kebiasaan berendam air hangat.
" Apakah Anda menikmati jacuzzi atau tidak atau menyimpan ponsel di saku depan. Stres juga berperan secara keseluruhan, kadar kortisol meningkat, tidur jadi tidak ideal. Ini akan memperburuk kondisi sperma," ungkap dr Mehran.
Untuk itu bagi pria yang sedang menjalani program hamil, penting untuk mengubah kebiasaan sehari-hari jadi lebih sehat. Hal pertama yang penting diketahui adalah sperma sangat sensitif terhadap panas.
“ Testis hidup di tempat yang dua derajat lebih dingin dari bagian tubuh yang lain. Jacuzzi, hot tub, sauna - semuanya buruk bagi sperma, termasuk pakaian dalam yang ketat," pesan dr Mehran.
Hindari berada di situasi yang membuat skrotum 'terperangkap' dan sel sperma kepanasan. Setelah itu, lakukan olahraga teratur, bisa melakukan latihan beban, squat, deadlift, dan latihan seluruh tubuh seperti burpe yang bisa meningkatkan kekuatan serta kadar testosteron.
Dream - Kabar penting bagi para calon ayah yang sedang berusaha mendapatkan buah hati, selalu jaga level kolesterol dalam level normal. Ternyata kolesterol yang tinggi bisa menurunkan kualitas sperma secara siginifikan.
Sebuah studi tahun 2012 menunjukkan kadar kolesterol tinggi dikaitkan dengan kualitas sperma yang rendah. Sebuah penelitian juga menyebutkan tingkat kolesterol tinggi dapat memengaruhi lama atau cepatnya seorang wanita untuk hamil.
Penelitian dilakukan oleh National Institutes of Health, Amerika Serikat. Studi menemukan kolesterol tinggi berkaitan dengan tingkat kesuburan yang lebih rendah pada pria dan wanita.
Dikutip dari KlikDokter.com, menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, kolesterol tinggi memang akan menyebabkan kesuburan pada pria menurun. Untuk itu sangat penting bagi kaum pria mengatur pola makan dan menerapkan kebiasaan hidup sehat agar level kolesterol selalu terjaga.
“ Kalau untuk hubungan antara kolesterol dan kesuburan ini memang betul, terutama pada pria. Ketika asupan lemak atau akumulasi lemaknya terlalu tinggi pada seorang pria, ini akan mengganggu aktivitas yang menyediakan asupan nutrisi pada sperma," ujar dr. Iqbal.
“ Nantinya, pembentukan sperma jadi terganggu, termasuk kualitas, jumlah, dan sebagainya,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, menurut dr. Iqbal, plak atau lemak yang terlalu banyak pada pembuluh darah bisa berubah menjadi sel atau radikal bebas dan memengaruhi kesuburan pria. Hal-hal seperti ini pada akhirnya dapat mengganggu kesuburan pria.
Tingginya kadar kolesterol juga berpengaruh pada hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam kesuburan pria dan wanita. Kedua hormon ini memiliki peranan penting dalam kualitas sperma, kehamilan sehat, dan sebagainya.
Kolesterol tinggi memang menjadi salah satu penyebab munculnya berbagai penyakit. Tak hanya stroke atau penyakit jantung, kolesterol tinggi juga memengaruhi kesuburan. Selengkapnya baca di sini.
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia