Ibu Stres
Dream - Banyak orang yang beranggapan ibu akan sangat bahagia ketika bayi sudah lahir ke dunia. Termasuk juga anggapan kalau ibu langsung terkoneksi dengan bayi melalui ikatan kuat karena sudah mengandungnya selama 9 bulan.
Faktanya tak selalu demikian. Mungkin hal tersebut adalah gambaran ideal, tapi kenyataannya banyak ibu yang mengalami perasaan sedih. Kondisi ini menurut dr. Ida Rochmawati, spesialis kejiawaan, merupakan gejala baby blues syndrome.
" Sindrom ini dialami sekitar 80 persen pada ibu pasca melahirkan. Baby blues syndrome atau syndrome baby blues adalah perubahan suasana hati yang terjadi sampai dua minggu pasca melahirkan dan mencapau puncak pada hari 3-4," ungkap dr. Ida dalam akun Instagramnya @newidapsikiater.
Ia juga mengungkap gejala-gejala baby blue, seperti muncul rasa sedih yang menyebabkan ibu menangis dan merasa depresi. Emosi ibu juga cenderung labil, sehingga mudah marah dan muncul rasa takut yang tidak beralasan.
Tubuh juga merasa sangat kelelahan, sering sakit kepala, kurang percaya diri dan cemas berlebihan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Dokter Ida menjelaskan ada beberapa faktor yang jadi pemicunya.
1. Perubahan hormonal
Setelah melahirkan terjadi ketidakseimbanvan hormon estrogen dan progesteron (menurun). Hal ini memicu gangguan perubahan suasana hati yang sulit dikendalikan.
2. Kelelahan kronis dan adaptasi
Kondisi kelehan menjelang melahirkan turut berkontribusi. Ditambah perubahan peran perlu penyesuaian diri dengan cepat yang tak jarang membuat ibu jadi kewalahan.
3. Kondisi tekanan psikologis sebelumnya dan kurangnya dukungan psikososial
Adanya riwayat stres selama kehamilan atau adanya kesulitan selama proses persalinan bisa jadi pemicu. Apalagi bila dukungan psikososial dari orang sekitar kurang memadai.
" Pahami bahwa apa yang dirasakan ibu pasca melahirkan adalah valid bukan mengada-ada atau upaya untuk mencari perhatian. Karena bila tidak dikelola dengan baik bisa berisiko menjadi depresi post partum," pesannya.
Dream - Kehamilan bukan sesuatu yang mudah bagi yang ibu, karena drastisnya perubahan fisik, hormon dan psikologis yang dialami. Mual, muntah dan pusing termasuk keluhan umum yang dialami ibu hamil.
Sebenarnya ada juga keluhan lainnya, yaitu masalah penglihatan. Bukan hanya saat hamil tapi juga pasca persalinan. Perubahan penglihatan ini bisa terjadi karena perubahan fisik yang terjadi di tubuh ibu.
Lalu apa yang sebenarnya yang dapat menyebabkan perubahan penglihatan pada ibu selama proses kehamilan?
Pandangan Kabur
Setelah proses melahirkan, kapasitas retensi cairan dari saluran mata menjadi terhambat, sehingga kornea tidak dapat mempertahankan bentuk normalnya. Kondisi tersebut membuat penglihatan dapat menjadi kabur atau sangat terdistorsi.
Preeklampsia
Preeklampsia, merupakan kondisi komplikasi yang ditandai dengan tekanan darah ibu hamil yang tinggi. Hal ini juga bisa memicu masalah penglihatan pada ibu hamil termasuk sensitivitas cahaya atau penglihatan kabur dan ablasio retina. Ibu yang mengalami kondisi ini sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan dan mengkonsumsi obat perawatan yang diperlukan.
Kadar gula selama dan pasca masa kehamilan dapat berubah-ubah. Beberapa ibu hamil mengalami lonjakan gula darah yang ekstrem selama hamil. Para ibu yang memiliki riwayat diabetes sebelumnya jadi lebih berisiko mengalami diabetes gestasional.
Gula darah yang tinggi ini bisa memicu masalah penglihatan. Pasalnya, gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil yang menempel pada retina mata. Kondisi tersebut bisa memicu masalah penglihatan.
Adenoma Hipofisis sebenarnya jarang ditemukan pada perempuan. Namun, terdapat beberapa kasus yang menemukan pertumbuhan tumor terjadi di kelenjar pituitari tubuh wanita. Hal ini menghambat fungsi normal sekresi hormon dalam tubuh, yang dapat menyebabkan masalah penglihatan setelah kehamilan.
Gejala yang muncul
Ada berapa gejala gangguan penglihatan yang sering ditemukan setelah melahirkan. Antara lain, pusing, penglihatan ganda, sensitivitas cahaya, ketegangan mata, pandangan kabur, lampu tampak berkedip, dan kehilangan penglihatan untuk sementara. Bila mengalami gejala tersebut selama dan setelah melahirkan, jangan tunda untuk segera konsultasi ke dokter mata.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: MomJunction
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya