Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Penyakit anemia sering dianggap remeh. Padahal anemia mempunyai risiko cukup tinggi, terutama bagi kaum perempuan. Bahkan penyakit ini menjadi penyebab tingginya angka bayi malnutrisi.
Anemia banyak ditemukan di kalangan remaja putri, khususnya mereka yang sudah mengalami menstruasi. Sebanyak 600 juta perempuan di dunia mengalami anemia, dan 23 persen remaja putri di Indonesia menghadapi masalah ini.
" Bukan berarti remaja putra tidak bisa anemia, namun perempuan jauh lebih rentan karena selain mengalami fase pertumbuhan, mereka juga mengalami siklus menstruasi setiap bulan," kata drg. Vitria Dewi di jumpa pers Nutrition International, Jakarta, Selasa 16 Juli 2019.
Remaja usia 13-18 tahun membutuhkan asupan zat besi sebanyak 26 miligram per hari. Jumlah ini sebenarnya dapat dipenuhi jika mengonsumsi asupan gizi seimbang.
Namun remaja putri disarankan untuk meminum tablet tambah darah (TTD) untuk mengganti asupan zat besi yang hilang saat menstruasi.
Anemia yang dibiarkan dapat menghambat remaja dalam berkonsentrasi di sekolah. Mereka juga sulit beraktivitas karena mengalami 5L (Lemah, Letih, Lesu, Lelah dan Lunglai). Kondisi ini dapat berlanjut hingga perempuan hamil dan melahirkan.
" Kalau dia hamil risikonya akan lebih tinggi bila terjadi pendarahan. Bayi juga berisiko mengalami malnutrisi dan stunting di kemudian hari," ujarnya.
Suplemen tablet tambah darah (TTD) cukup dikonsumsi sebanyak satu kali dalam seminggu. Terapkan juga menu bergizi seimbang dan jangan pernah lewatkan sarapan. Edukasi mengenai pentingnya TTD juga harus diterapkan pada remaja putri dalam mencegah anemia.
" Saat ini TTD sudah tersedia di setiap UKS sekolah dan dapat dikonsumsi oleh para murid. Kami dan pemerintah telah berinvestasi senilai 3,6 juta dollar Kanada atau Rp36 miliar untuk akses suplementasi remaja putri di 9.000 sekolah Indonesia," kata Sri Kusyuniati, Direktur Nutrition International Indonesia.
Dream - Memastikan anak-anak memulai hari dengan sarapan yang sehat, jadi hal yang tak mudah. Durasi yang pendek untuk menyiapkan makanan, ditambah si kecil belum semangat untuk makan, dan orangtua juga sibuk berkejaran dengan waktu.
Akhirnya, makanan instan tinggi lemak dan gula jadi pilihan utama. Kebiasaan sarapan tak sehat ini berkaitan erat dengan risiko penyakit diabetes, jantung dan penyakit lainnya di kemudian hari saat mereka dewasa.
Lalu apa menu sarapan praktis dan sehat untuk anak? Ahli gizi British Dietetic Association (BDA) dan ahli diet anak, Aisling Pigott, menyarankan tiga menu ini. Cepat disiapkan dan kaya gizi.
1. Sereal
Jika sereal adalah hal yang paling disukai anak, cari yang rendah gula dan kadar seratnya tinggi. Ada juga yang yang kadar gulanya rendah, untuk itu selalu baca informasi gizi dalam kemasan.
" Sereal terbaik adalah yang berbasis bahan gandum. Padukan dengan susu dan potongan buah segar, cukup jadi bahan bakar anak untuk memulai hari," ujar Pigot, seperti dikutip dari Huffington.
2. Bubur gandum dan buah
Pigott mengatakan sarapan yang ideal terdiri dari karbohidrat, protein dan buah-buahan dan sayuran. " Sarapan seimbang yang sangat sehat adalah gandum (tanpa tambahan), susu dan buah di atasnya, seperti pisang atau buah beri," katanya.
Tidak harus rumit menyiapkannya. Menu tersebut merupakan pilihan bagus dan akan membuat anak tetap berenergi sampai siang.
3. Telur
Jika mencari menu yang kaya protein, olahan telur adalah jawabannya. Bisa membuat omelet atau menjadikannya isian roti. Jika punya cukup banyak waktu, bisa membuat campuran tahu telur kukus sayuran. Asupan protein yang tinggi akan membuat si kecil kenyang lebih lama dan penting untuk 'makanan' otaknya.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale