Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Saat hamil, pastikan ibu sudah mengetahui golongan darahnya. Jika belum tahu, segera lakukan tes singkat untuk mengetahui golongan darah. Mengapa sangat penting mengetahui golongan darah pada ibu hamil?
Pada beberapa kondisi, saat persalinan ibu membutuhkan bantuan transfusi darah. Dengan mengetahui golongan darah, proses transfusi akan lebih cepat dan efektif. Tak hanya itu, golongan darah ibu juga untuk mengetahui risiko masalah pada janin.
Terutama pada ibu yang memiliki golongan darah O. Dikutip dari Unair.ac.id karakter golongan darah O dikenal tidak mau ‘berkawan’ dengan golongan darah lain. Sifat ini pun terbawa ketika seorang perempuan bergolongan darah O sedang mengandung.
Kecenderungan golongan darah O, berakibat selama proses kehamilan terjadi reaksi antigen dengan janin apabila diketahui bergolongan darah selain O. Kondisi ini tentu mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah bilirubin pada bayi.
" Proses peningkatan bilirubin pada bayi dapat disebabkan karena perbedaan golongan darah antara bayi dengan ibunya. Dari sekian jenis golongan darah, perempuan bergolongan darah O paling berisiko melahirkan bayi dengan hiperbilirubinemia level akut," kata dr Toto Wisnu Hendrarto, SpA(K), dari Unair.
Toto menjelaskan, selama proses kehamilan, darah ibu mentransfer nutrisi dan oksigen untuk bayi melalui tali pusar. Jika terjadi perbedaan golongan darah antara ibu dengan janin yang dikandung, maka darah ibu akan membentuk antigen, sehingga terjadi suatu reaksi antigen. Kondisi ini yang kemudian menghancurkan sel darah merah janin.
“ Jika golongan darah ibunya O, sementara anaknya non O, maka di dalam badan darah ibunya sudah membentuk anti O. Anti O itu yang menghancurkan sel darah merah bayi. Kondisi ini yang mengakibatkan terjadinya hiperbiliribunemia,” ujarnya.
Sebenarnya hiperbilirubinemia pada bayi dapat terdiagnosis sejak awal dengan mengetahui golongan darah pada perempuan sejak masa kehamilan.
“ Ketika sudah diketahui golongan darah si ibu ini O, maka dokter sudah mengkode supaya lebih waspada akan potensi bahaya ke depannya,” ujarnya.
Perempuan bergolongan darah O sebenarnya berpotensi lebih besar melahirkan bayi dengan ensefalopati bilirubin dan potensi mengalami komplikasi berat.
Bilirubin yang tidak larut dalam lemak akan menempel di otak bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan otak secara permanen bahkan berujung kematian. Untuk yang ringan, tingkat bilirubin pada bayi cukup tinggi atau disebut jaundice/ kuning.
“ Kalau ibunya O sementara bapaknya non O, dan ternyata melahirkan anak non O, maka perlu segera dilakukan deteksi dini. Terlebih lagi harus segera diketahui rhesusnya,” ungkap dr. Toto.
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Baby bouncer, ayunan, atau perangkat lain untuk menggoyang-goyangkan bayi kini banyak sekali di pasaran. Produk satu ini kerap jadi andalan para ibu untuk menaruh bayinya, sementara bisa melakukan aktivitas lain.
Saat berada di bouncer atau ayunan, bayi juga kerap tertidur bahkan lebih mudah terlelap. Seringkali orangtua membiarkan bayi tidur di ayunan hingga hitungan jam. Hal ini rupanya sangat berbahaya.
Mengapa?
Aturan tidur yang aman bagi bayi adalah seharusnya bayi tidur di atas permukaan datar tanpa banyak benda benda di dekat mereka. Menurut Ben Hoffman, seorang dokter anak dan anggota American Academy of Pediatric, jika memang bayi tidur di ayunan pastikan ada yang mengawasi.
" Jika dibiarkan dalam waktu lama tanpa pengawasan akan sangat berbahaya. Salah satu risiko yang mungkin terjadi adalah hidungnya tertutup, sesak napas dan bayi sulit bergerak, belum lagi risiko jatuh," kata Hoffman.
Selain itu, hal yang juga dikhawatirkan adalah bayi bisa terjerat dengan tali atau berguling di ayunan. Bahkan hal ini tetap bisa terjadi meski orangtua telah menggunakan tali dengan benar.
Pada 2019, ternyata penggunaan bouncer sempat memicu kontroversi setelah ditemukan 32 bayi di Amerika meninggal saat berasa di dalam ayunan. Selain itu beberapa kasus juga menunjukkan bayi terjebak di ayunan dan mengalami cedera serius.
Bagaimana pun juga ayunan memang sangat berisiko jika digunakan oleh bayi. Banyak penelitian dan makalah yang telah diterbitkan selama bertahun-tahun tentang bahaya dari bayi yang tidur di ayunan atau kursi mobil.
Salah satu penelitian di University of Arkansas berusaha melihat apa yang terjadi saat bayi berusia dua hingga enam bulan tidur di tempat yang idak datar. Dari sana ditemukan bahwa permukaan yang tak datar ini bisa membuat bayi lebih mudah berguling atau terjatuh.
Penjelasan selengkapnya baca di Diadona.id
Advertisement
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan