Salut! Suster RS Rujukan Covid19 Tetap Beri ASI Saat Diisolasi

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 6 April 2020 12:04
Salut! Suster RS Rujukan Covid19 Tetap Beri ASI Saat Diisolasi
Suster Afit tak bisa bertemu dengan bayinya selama diisolasi.

Dream - Banyak orang yang tak tahu kalau tim medis, baik dokter, perawat, tim laboratorium, yang menangani langsung pasien Covid-19 tak boleh pulang ke rumah setelah bekerja. Mereka harus diisolasi selama 14 hari dan tinggal di tempat yang disediakan pemerintah.

Seperti pengalaman Afit Rianti, seorang perawat yang bekerja di salah satu RS rujukan Covid-19 di Jakarta. Ibu satu anak ini masih memiliki bayi yang harus minum air susu ibu (ASI) setiap hari.

Suster Afit

(Suster Afit dan rekannya/ Foto: Instagram Abeerianti)

Suster Afit tak bisa bertemu dengan bayinya selama diisolasi. Pasalnya ia termasuk orang yang sangat berisiko sebagai pembawa virus (carrier) dan bisa menularkan ke orang sekelilingnya meski tak memiliki gejala.

Alhasil, Afit memompa ASI setiap hari di sela-sela pekerjaannya. Ia mengumpulkannya tetes demi tetes agar sang anak tetap mendapatkan ASI meskipun terpisah dari ibunya selama 14 hari.

 

1 dari 5 halaman

ASI Dikirim 'Via' Suami

ASI Dikirim 'Via' Suami © Dream

ASI yang dipompa dimasukkan dalam kantong dan disimpan dalam tas ASI khusus beserta ice gel. Malam harinya, sang suami datang untuk mengambil ASI. Luar biasa perjuangan suster Afit!

Pengalamannya menjalani isolasi sambil tetap memberikan ASI, dibuatnya video dan diunggah dalam YouTube channelnya. Bisa jadi inspirasi para ibu di luar sana yang sedang jadi pejuang ASI.

Semangat!

2 dari 5 halaman

Bila Ibu Terinfeksi Virus Corona, Bolehkah Menyusui?

Bila Ibu Terinfeksi Virus Corona, Bolehkah Menyusui? © Dream

Dream - Masuknya virus corona (Covid-19) ke Indonesia, pastinya menimbulkan kekhawatiran. Terutama para ibu yang masih menyusui dan baru saja melakukan perjalanan dari negara-negara dengan kasus corona yang cukup tinggi.

Mungkin banyak yang penasaran, bagaimana bila ibu menyusui terkena virus corona. Apakah harus tetap menyusui? Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan AyahASI membuat panduan singkat bila ada kasus ibu menyusui yang positif corona, berdasarkan informasi dari UNICEF.

Semua ibu yang terdampak dan berada di wilayah berisiko serta menunjukkan gejala demam, batuk atau kesulitan bernapas, harus segera mencari bantuan medis dan mengikuti petunjuk dari petugas kesehatan.

 

3 dari 5 halaman

Lakukan Pencegahan

Lakukan Pencegahan © Dream

Karena pertimbangan bahwa menyusui dan ASI tidak memiliki peran signifikan dalam penyebaran virus pernapasan lain, maka ibu dapat terus melanjutkan menyusui, sambil melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan.

Untuk ibu yang memiliki gejala tapi masih bisa menyusui, tindakan pencegahan yang dimaksud adalah memakai masker ketika berada di sekitar anak. Termasuk ketika sedang menyusui), mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan anak (termasuk menyusui), dan membersihkan/memberi desinfektan pada permukaan yang terkontaminasi.

Panduan AIMI

Hal tersebut sebagaimana seharusnya dilakukan untuk tiap kali seseorang yang telah dikonfirmasi atau dicurigai terkena COVID-19 berinteraksi dengan orang lain, termasuk anak anak.

Jika kondisi ibu terlalu payah atau harus diisolasi maka disarankan untuk memerah ASI dan memberikannya ke anak melalui cangkir dan/atau sendok bersih. Tetap jaga kesehatan, Sahabat Dream!

Sumber: AIMI

4 dari 5 halaman

Surat dari Bocah SD Bikin Semangat Ridwan Kamil Tangani Covid-19

Surat dari Bocah SD Bikin Semangat Ridwan Kamil Tangani Covid-19 © Dream

Dream - Sekolah ditutup, seluruh pelajar di Indonesia diminta untuk belajar di rumah. Anak-anak juga tak bisa bermain seperti biasanya.

Untuk sementara, anak-anak diminta tak main beramai-ramai, apalagi mengunjungi rumah saudara atau mudik ke kampung halaman.

Hal ini lantaran pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia dan seluruh negara di dunia. Tangguh Langit Mahajuna, murid sekolah dasar (SD) di Jawa Barat sampai membuat puisi soal virus corona Covid-19.

Puisi ini diunggah Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, di akun Instagramnya. Menurut Kang Emil, puisi tersebut merupakan penyemangatnya sebagai Kepala Daerah untuk terus bekerja menangani kasus Covid-19 yang terus bertambah di Jawa Barat.

" PUISI PENYEMANGAT DARI ANAK SD. “ Waktu tahun 2019, kita nyaman. Dan 2018, kita nyaman.Tapi sekarang susah. Semua dewasa tidak bisa kerja.Dan semua anak tidak boleh sekolah,"  tulis Tangguh yang diunggah Kang Emil di Instagram.

Puisi Tangguh dituliskan di secarik kertas. Tulisannya tampak berantakan, tapi bagi Kang Emil puisi tersebut layak disebarkan untuk membangkitkan semangat.

Beri Komentar