Suami Jadi Kursi Untuk Istrinya Yang Hamil (Foto: Asia Wire)
Dream - Kondisi hamil besar memang begitu berat. Kaki mudah pegal, napas sangat pendek dan otot pinggang kerap kali terasa nyeri, apalagi ketika harus berdiri lama.
Hal ini dialami oleh seorang perempuan asal Sichuan, China, saat harus mengantre tes di sebuah rumah sakit. Dalam rekaman CCTV, ibu hamil tersebut tampak kepayahan menahan beban tubuhnya sendiri dan terus berpegangan pada railing di dinding. Suaminya terus berada di dekatnya.
Sepertinya ibu hamil itu butuh tempat duduk, tapi tak ada yang memberikan. Kondisi tempat duduk saat itu di kamera tampak penuh. Ada beberapa pria dan wanita yang hanya bermain ponsel dan tak memberikan tempat duduk.
Tak tega melihat istrinya kepayahan, sang suami lalu gerak cepat. Ia duduk di lantai dan memberikan punggungnya kepada si istri yang tengah hamil besar. Tanpa ragu, suami super setia itu menjadi kursi hidup.
Istrinya lalu duduk di punggungnya sambil memegang railing menahan pegal. Orang-orang di sekitar tampak tak ada yang membantu atau memberikan duduk. Dikutip dari Unilad, video tersebut dibagikan oleh kantor kepolisian Hegang, kota Heilongjiang.
Tak diketahui secara jelas alasan mengapa tak ada orang yang memberikan tempat duduk pada ibu hamil tersebut, sampai si suami rela jadi kursi. Tapi yang pasti, si suami begitu setia mendampingi istrinya yang sedang sangat kepayahan karena hamil besar.
Dream - Keguguran pada banyak kondisi sangat membuat calon ibu dan ayah terpukul. Terutama, pada kehamilan pertama atau ketika usia kehamilan sudah melewati 7 bulan. Butuh waktu yang cukup bagi ibu untuk menjalani masa pemulihan.
Apalagi jika keguguran yang dialami disebabkan oleh kondisi kesehatan ibu. Setelah mengalami keguguran, biasanya ibu akan dihantui rasa gelisan dan kecemasan. Salah satu kerap mengusik pikiran adalah kapan boleh hamil lagi? Lalu, apakah masih ada peluang untuk bisa hamil lagi?
Sebenarnya belum ada dasar ilmiah yang pasti mengenai batasan waktu tentang kapan boleh hamil lagi setelah keguguran. Dikutip dari buku " 9 Bulan Menjalani Kehamilan dan Persalinan yang Sehat" , penting untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter.
Beberapa dokter menyarankan menunggu paling tidak tiga bulan ke depan. Ada juga yang menyarankan untuk menunggu sampai siklus haid kembali normal. Saat siklus haid sudah kembali normal, maka bisa berusaha untuk kembali hamil. Penting pula untuk selalu memberi waktu untuk kesembuhan fisik dan emosi.
Perempuan yang mengalami keguguran masih punya kesempatan untuk bisa hamil kembali. Setidaknya 85% perempuan yang pernah mengalami keguguran dapat hamil kembali dan melahirkan normal. Perlu diketahui pula bahwa mengalami keguguran bukan berarti mempunyai masalah dengan kesuburan.
Keguguran bisa terjadi berulang, sekitar 1-2% dari total kasus keguguran. Kondisi itu biasanya disebabkan oleh faktor kekebalan tubuh. Keguguran bisa diklasifikasikan dalam keguguran yang masih bisa dipertahankan dan keguguran yang sudah tidak bisa dipertahankan.
Hal yang terpenting adalah kita perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami perdarahan vagina di trimester pertama. Pemeriksaan memang harus dilakukan lebih intensif jika seorang ibu memiliki riwayat keguguran.
Laporan Endah Wijayanti/ Sumber: Fimela
Advertisement
Setelah Insiden Penjarahan, IG Nafa Urbach Akhirnya Aktif Lagi
Profil Ousmane Dembele, Mantan Pemain Barcelona yang Raih Ballon d'Or 2025
Viral Kritikan Keras Menu MBG yang Kurang Lokal dari Ahli Gizi
Potret Prabowo Bertemu Presiden FIFA di New York, Bahas Apa?
Menyala! Koleksi 3 Jam Tangan Menteri Bahlil, Semuanya di Atas Rp100 Juta
Menkeu Purbaya Nilai Inflasi Singapura-Malaysia Lebih Jelek Dibanding RI
4 Temuan Jepang yang Kini Sangat Populer dan Dipakai Seluruh Dunia
Komunitas Marah-Marah di Platform X Diteliti Mahasiswa UGM, Ini Hasilnya!
Setelah Insiden Penjarahan, IG Nafa Urbach Akhirnya Aktif Lagi
Fakta di Balik Mata Kedutan yang Seringkali Dianggap Tanda Mistis
Profil Ousmane Dembele, Mantan Pemain Barcelona yang Raih Ballon d'Or 2025