Ilustrasi/ Foto: Shutterstock
Dream - Berbagai cara dilakukan oleh calon ayah atau ibu yang ingin mendapat buah hati. Salah satu yang dianjurkan adalah memperbaiki gaya hidup dengan pola makan yang sehat.
Kini, muncul tren diet karnivora yang diklaim bisa meningkatkan kesuburan sehingga bisa meningkatkan kemungkinan hamil. Apa itu diet karnivora?
" Diet karnivora berasal dari keyakinan kontroversial bahwa populasi nenek moyang manusia kebanyakan makan daging dan ikan dan bahwa diet tinggi karbohidrat harus disalahkan atas tingginya tingkat penyakit kronis saat ini, termasuk infertilitas," kata Jenna Turocy, MD, spesialis kesuburan di Columbia, dikutip dari Parents.
Mereka yang menjalaninya, akan banyak mengonsumsi makanan kaya protein hewani. Seperti ayam, daging, ikan dan sumber hewani lain. Untuk asupan karbohidrat seperti nasi, roti, mi, dikurangi porsinya secara drastis.
Paul Saladino, MD, penulis The Carnivore Code, adalah pendukung terbesar diet karnivora saat ini, dan dalam situsnya ia menjelaskan bagaimana menjalani diet karnivora. Salah satu efeknya, menurut Saladino adalah meningkatkan kesuburan.
Sayangnya, hal ini belum didukung oleh pembuktian secara sains dan tak bisa dipertanggungjawabkan. Bagi beberapa orang mungkin berhasil, tapi efeknya tak selalu sama.
" Saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa diet karnivora dapat meningkatkan kesuburan. Kemungkinan gagasan ini telah diabadikan oleh fakta bahwa beberapa [orang] dengan disfungsi ovulasi seperti PCOS dapat memperoleh manfaat. Seperti menurunkan asupan karbohidrat yang dapat menyebabkan penurunan berat badan, peningkatan profil hormonal, dan ovulasi yang lebih teratur," kata Turocy, M.D.
Ia mengingatkan bahwa moderasi adalah kunci gaya hidup sehat. Caranya dengan mengonsumsi asupan dengan seimbang, baik protein, karbohidrat dan vitamin.
" Saya merekomendasikan pasien untuk menghindari ekstrem dalam hal mengikuti diet tertentu. Cara terbaik untuk bisa hamil adalah makan dengan baik, yang mencakup lebih sedikit makanan olahan dan lebih banyak makanan kaya nutrisi alami," pesannya.
Dream - Sauna termasuk aktivitas yang bisa membuat tubuh lebih rileks. Biasanya, mandi sauna jadi pillihan tepat setelah olahraga berat, saat tubuh tegang atau ketika level stres tingi.
Sebagian orang melakukannya secara rutin, terutama kaum pria. Sebenarnya sauna memiliki sederet efek positif karena bisa membantu mengeluarkan racun, relaksasi tubuh dan melancarkan peredaran darah.
Sayangnya, sauna tak dianjurkan bagi kaum pria yang sedang berencana memiliki anak atau menjalani program hamil dengan pasangannya. Mengapa? Berdasarkan jurnal Human Reproduction pada 2013, penelitian dari University of Padova di Italia melaporkan hasil yang mengejutkan.
Terungkap fakta bahwa pria yang rutin melakukan sauna rentan mengalami masalah dengan tingkat kesuburannya. Dalam penelitian ini, 10 pria diminta untuk melakukan program sauna ala Finlandia, yakni melakukan 2 sesi sauna per minggu selama 3 bulan dengan suhu 80 – 90 derajat Celsius. Masing–masing sesi berdurasi selama 15 menit.
Pada penelitian ini juga diperiksa kadar hormon seks, parameter sperma, struktur DNA sperma, tingkat apoptosis (kematian sel sperma karena adanya paparan dari lingkungan luar) serta ekspresi gen sperma terhadap rangsangan panas dan kurangnya oksigen saat berada di ruang sauna.
Hasilnya, para pria yang rutin melakukan sauna tersebut secara statistik mengalami penurunan jumlah sperma dan tingkat motilitas (pergerakkan) sperma. Selain itu, persentase sperma dengan struktur DNA yang normal juga mengalami penurunan. Meski demikian, tidak terdapat perbedaan pada kadar hormon seks.
Dari hasil tersebut, para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa penurunan jumlah sperma dan tingkat motilitas sperma disebabkan oleh adanya paparan stres terhadap panas dan kurangnya oksigen saat melakukan sauna.
Para peneliti menganggap efek ini hanya bersifat sementara dan tingkat kesuburan pria akan kembali seperti semula setelah 6 bulan kemudian, dengan sperma yang sehat.
Tak hanya sauna, para pria yang rutin berendam air panas dan duduk sambil memangku laptop dalam jangka waktu yang lama juga berisiko menyebabkan penurunan jumlah sperma.
Untuk itu kaum pria yang suka berendam air hangat, sauna, atau memangku laptop yang panas segera hentikan kebiasaan ini. Terutama jika sedang berencana memiliki anak dalam waktu dekat. Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta