Trimester Aman Bagi Ibu Hamil Saat Jalani Puasa

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 7 Mei 2019 16:05
Trimester Aman Bagi Ibu Hamil Saat Jalani Puasa
Selalu konsultasikan dengan dokter kandungan demi kesehatan ibu dan bayi.

Dream - Memasuki Ramadan, para ibu hamil biasanya mengalami kegalauan. Apakah tetap menjalani puasa atau tidak? Untuk mencari tahu jawabannya, sangat penting memperhatikan kondisi tubuh serta janin.

Pasalnya, beberapa ibu ada yang memiliki tubuh sangat fit, kondisi janin pun dalam keadaan baik. Sehingga, menjalani ibadah puasa tidak akan menimbulkan masalah kesehatan.

Sementara ada ibu yang tidak terlalu fit saat hamil. Kondisi janinnya pun bermasalah. Dalam kondisi ini, ibu diperbolehkan tidak berpuasa. Juwalita Surapsari, seorang spesialis gizi, juga menyarankan bagi ibu hamil yang ingin berpuasa, konsultasi lebih dulu dengan dokter kandungan.

Biasany di trimester kedua dan ketiga kehamilan, ibu hamil aman untuk berpuasa. " Sebetulnya yang aman trimester dua dan tiga. Kalau trimester satu hanya kalau kondisinya memungkinkan artinya tidak ada keluhan," kata Juwalita saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari Liputan6.com.

Jika sudah disetujui oleh dokter, maka ibu hamil boleh berpuasa. Selain itu, status gizi ibu juga harus baik. Saat konsultasi dengan dokter, biasanya akan diberi pertanyaan juga seputar berat badan hingga indeks massa tubuh. Di sini, status gizinya bisa terlihat.

" Karena waktu puasa, tubuh memakai cadangan energi. Jadi status gizi yang baik mencerminkan cadangan energi yang cukup," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah, Jakarta ini.

1 dari 1 halaman

Waspada Tekanan Darah Tinggi dan Diabetes Saat Hamil

Waspada Tekanan Darah Tinggi dan Diabetes Saat Hamil © Dream

Sementara, seringkali ada beberapa kondisi yang menyertai ibu hamil yang ingin berpuasa. Salah satunya adalah memiliki penyakit seperti diabetes atau hipertensi. Untuk mereka yang punya masalah tersebut, biasanya diminta untuk tidak berpuasa.

" Tentu saja, itu semua harus konsultasi dulu dengan dokternya. Tanya ke ob-gyn, memungkinkan tidak untuk berpuasa," kata Juwalita menegaskan.

Beberapa penelitian memang menunjukkan ada hubungan antara puasa dengan ibu hamil. Salah satunya studi di 2014, menemukan bahwa berat badan bayi yang lahir dari ibu berpuasa di trimester pertama, lebih rendah 272 gram daripada yang tidak melakukannya.

" Karena trimester satu itu adalah periode pembentukan organ-organ tubuh. Sehingga nutrisi harus dipenuhi di trimester satu," ungkap Juwalita.

Di sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh JD Glazier di 2018, menyatakan bahwa puasa Ramadan tidak memberikan efek mengkhawatirkan pada ibu dan janin. Meski begitu, perlu penelitian lanjutan untuk menegaskan tentang hal ini.

" Jadi ini masih dua sisi, tetap perlu diteliti lagi lebih lanjut," kata Juwalita.

Laporan Giovani/ Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar