Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kemampuan berbicara anak yang berusia di bawah lima tahun berbeda-beda. Ada yang masih babbling (mengeluarkan suara), namun ada juga yang cadel atau sudah bisa mengucapkan kata dengan tepat.
Ada juga anak yang belum bisa mengucapkan kata sama sekali dan lebih suka menunjuk sesuatu atau menggunakan bahasa tubuh. Keterlambatan bicara ini bisa dilihat dari mulai usia anak 12 bulan.
Anak di usia tersebut biasanya sudah bisa mengucapkan kata mama atau papa. Mereka juga bisa memahami perintah, seperti ambil botol susu, tidur di bantal atau perintah sederhana lainnya.
Mungkin banyak orangtua bingung mengapa anak bisa sangat lambat bicara. Ternyata kebiasaan kita sehari-hari saat bersama anak sangat mempengaruhi kemampuannya berbicara. Tanpa disadari beberapa hal berikut justru bisa menghambat perkembangan kemampuan bicaranya.
Saat sedang berada di halaman dan melihat seekor kucing, tentu kita ingin menunjukkan pada si kecil. Pertanyaan seperti “ Apakah itu kucing? Bunyinya seperti apa ya? Adik mau main sama kucing? Warna apa sih kucingnya?"
Justru pertanyaan yang terus-menerus membuat si kecil lelah mendengarnya. “ Balita tidak suka terus-menerus ditanyai. Ini malah sebenarnya cenderung membatasi kemampuan verbal dan menghentikan interaksi,” kata Meghan F., seorang terapis bicara.
Lebih baik untuk setiap pertanyaan, buat tiga komentar terkait untuk mengurangi tekanan dan menjaga interaksi tetap berjalan. Misalnya, " apa itu?" , saat menunjuk ke arah kucing. Kemudian lanjutkan dengan, " itu kucing," dan " kucing yang besar. Anak akan mempelajari kata-kata baru tanpa stres.
Saat ada kerabat adan nenek kakeknya datang berkunjung dan kita memberi tahu anak untuk menyapa, seperti " ayo salim, bilang apa?" . Seperti juga dengan poin di atas, balita tidak suka berada di bawah tekanan untuk berbicara.
Memaksa anak untuk mengatakan sesuatu membuatnya malah berada dalam tekanan. Hal ini bisa memicunya jadi malas bicara. Lebih baik dekatkan anak, lalu bicaralah seperti biasa atau beri pelukan. Anak akan melihat dan mencontohnya.
Untuk yang satu ini seringkali dilakukan orangtua. Misalnya setelah anak makan pasti butuh minum. Sebelum mereka meminta kita sudah menyediakan, padahal anak bisa meminta lebih dulu dan berbicara.
Buatlah sebanyak mungkin kesempatan agar anak berbicara, agar memberi tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan meskipun kita sudah tahu. Cara ini akan memicu anak lebih aktif untuk berkomunikasi dengan caranya sendiri.
Sumber: PureWow
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?