Band Radja (Foto : @iankaselaradja)
Dream - Konser Radja Band di negeri jiran Malaysia membawa pengalaman buruk bagi personel yang digawangi Ian Kasela dan rekan-rekannya. Jadwal tampil di Johor itu sempat diwarnai insiden traumatis saat dua orang tak dikenal menyekap para personel dan mengancam akan membunuh mereka.
Menurut Ian, para pelaku sempat memperlakukan mereka secara kasar di antaranya dengan mendorong tubuhnya ke dinding. Bahkan sang drummer yang disuruh duduk di lantar sempat hampit terkena lemparan botol minuman.
Beruntung aksi penyekapan yang diduga dilakukan para pria dan salah satunya berpaspor Singapura berakahir dengan selamat.
Kejadian yang dialami Radja Band ini meninggalkan trauma karena hampir merenggut nyawa mereka.
Berikut kronologi penyekapan dan ancaman yang dialami Ian Kasela CS.
Foto: @iankaselaradja
Radja Band berangkap ke Kuala Lumpur Malaysia pada 9 Maret 2023 untuk menggelar Konser di Negeri Johor dalam event Tourism Majestic Johor.
Foto: @iankaselaradja
Setibanya di bandara KLIA, personel Radja dijemput seorang pria yang mengontrak mereka bernama Farid. Para personel diajak ke sebuah restoran untuk makan dan dilanjutkan dengan perjalanan ke Johor yang memakan waktu sekitar 6 jam karena kondisi jalanan yang macet.
Foto: @iankaselaradja
Setelah menempuh perjalanan panjang, band Radja tiba di lokasi Pinetree Johor sekitar jam 1 malam. Mereka tinggal di sebuah apartemen yang sebetulnya tak sesuai dengan riders yang diajukan.
Radja Band sebelumnya meminta akomodasi penginapan di hotel.
Foto: @iankaselaradja
Sesuai jadwal, Radja Band tampil pada 11 Maret jam 9 malam dengan menampilkan performa terbaik untuk menghibur masyarakat Johor dan sekitarnya. Konser berjalan lancar sesuai harapan dan penyelenggara puas dengan penampilan Radja Band.
Foto: @iankaselaradja
Usai pertunjukan, personel Radja Band dibawa ke ruang tunggu di belakang panggung atas permintaan Fardi, pihak yang mengontrak Radja untuk tampil.
Dalam pesannya, Radja Band diminta untuk menghadiri acara meet and greet serta bertemu dengan sejumlah petinggi dari Johor seperti kementerian dan kedutaan.
Foto: @iankaselaradja
Radja Band meladeni permintaan tersebut dengan menghabiskan waktu sekitar 30 menit mereka untuk melayani permintaan foto dari para fans yang datang ke konser.
Foto: @iankaselaradja
Tak lama usai acara tersebut, 15 pria berbadan besar dan berpakaian hitam mirip bodyguard masuk keruangan bersama dua orang dari pihak Tourism Majestic Johor selaku penyelenggara
Foto: @iankaselaradja
Tak pernah disangka sebelumnya, gerombolan orang tersebut menyekap Ian CS di sebuah ruangan. Di dalam ruangan, belasan orang itu marah dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk ke arah wajah personel Radja Band dengan mengeluarkan kata-kata kasar.
Foto: @iankaselaradja
Bahkan Ian mengaku sempat diancam akan dibunuh jika kembali manggung di Malaysia. Kejadian ini membuat heran karena pihak penyelenggara sebelumnya menyampaikan puas dengan penampilan konser mereka.
" Membentak serta mengancam akan membunuh kami jika kembali lagi ke Malaysia. Tanpa memberikan kesempatan kepada kami untuk berbicara, baik bertanya ttg masalah maupun pembelaan diri," kata Ian.
Foto: @iankaselaradja
Selain disekap dan ancaman akan dibunuh, Ian dan personil lain juga mendapatkan perlakuan fisik seperti tubuh didorong ke dinding dan dilempari botol minum.
" Begitu juga terhadap personil radja lainnya dibentak dan disuruh diam serta duduk di lantai bahkan dilempar botol minuman yang hampir mengenai wajah drummer radja," imbuhnya.
Foto: @iankaselaradja
Tak hanya personil, semua tim Radja yang ikut dalam konser tersebut juga mendapatkan makian dari orang-orang yang menyekap Ian Kasela CS.
" Tanpa alasan yg jelas dan pasti, dua orang tersebut terus saja memaki kami dg nada intonasi yg sgt tinggi. Kejadian tsb berlangsung lebih kurang setengah jam, dan setelah itu mereka semua keluar sambil memaki anak-anak kami dengan kata-kata kasar yang berada di luar ruangan," tuturnya
Foto: @iankaselaradja
Ian Kasela juga membocorkan dua pelaku utama yang melakukan penyerangan, penyekapan dan ancaman pembunuhan. Ia juga memasang foto dua wajah pelaku di feed akun instagramnya lengkap dengan kronologi yang mereka alami.
" Muremthiran a/l chandra sekaran (pelaku utama) Warga negara Malaysia. Mohamed reezan bin mohd fadzil (pelaku kedua) warga negara Singapore berdasarkan nomor paspor," kata Ian Kasela.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
/vidio-media-production/uploads/video/image/7605123/chery-omoda-5-mobil-china-yang-gak-omdo-713f43.jpg)
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
