Istri Caisar 'YKS' Salut dengan Dakwah Nia Paramita

Pesan Menyentuh Indradari Mantapkan Hijrah Istri Kiwil

© Dream

Dream - Kebahagian tak bisa disembunyikan istri Caisara, Indradari mendengar keinginan istri kedua Kiwil, Meggy Wulandari berhijrah. Indadari, berusaha untuk membantu memberikan dukungan semangat untuk sahabatnya itu.

" Alhamdulillah mala yang seru bareng @meggykiwil yang dari maghrib tadi main ke rumah polkadot. Banyak belajar dari kisahhijrahnya. Whats a strong woman, Maasya Allah barakallahufiik,"  tutur Indadari melengkapi unggahan fotonya bersama Meggy di akun instagram miliknya, Jumat 18 November 2016.

Berkenal sejak masih bermain di YKS, Indadari berharap Meggy semakin memantapkan keinginan berhijrahnya itu.

" Dulu kenal jaman YKS sekarang kumpul lagi dengan obrolan yang lebih indah, Islam. Meggy sayang, trust me semakin kamu mengenal Islam lebih dalam, semakin 'terang' jalanmu. Welcome to 'the real journey',"  ujar Indadari.

Dalam pesannya, Indadari berharap Meggy bisa menjadikan dirinya sebagai penenang bagii siapapun. Seraya berharap sahabatnya itu bisa menjadi penerang bagi siapapun yang mencari jalan kebenaran.

" Dan jadikanlah dirimu Cinta bagi siapapun yang merindukan kedamaian. #bundotnotes,"   pesan Indadari.

Netizen pun begitu kagum dengan persahabatan antara MEggy dan Indadari itu. " Semoga kalian istiqomah bidadari dunia akhirat,"  kata akun Indah.

" Masya Allah, persahabatan yang indah saling mengingatkan kebaikan,"  tutur akun Gestia.

" Semoga semakin banyak artis yang berhijrah, masya Allah,"  ujar akun Ilham. 

Kata `Almarhum` Istri Caisar `YKS` Panen Protes

© Dream

Dream - Istri dari Caisar 'YKS', Indadari Mindrayanti cukup menyedot perhatian para peselancar dunia maya. Ini lantaran unggahannya di instagram mengenai pemakaian kata `almarhum`.

Indadari pun mengupas terkait boleh tidaknya penggunaan kata almarhum untuk sesorang yang telah meninggal. Ibu dua anak ini mengutip dari fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.

" Telah beredar di masyarakat perkataan 'al-marhum' bagi orang yang telah meninggal. Bolehkah? Ketika Anda mengatakan al-marhum bagi orang yang telah meninggal dan Anda bermaksud memberitakan orang yang meninggal tersebut telah mendapatkan rahmat AllahTa'ala. Maka hal itu tidak boleh, sebab tidak seorangpun mengetahui secara pasti apakah orang yang meninggal tersebut mendapatkan rahmat atau tidak,"  tulis Indadari, Rabu 4 Mei 2016.

Menurut Indadari, penyebutan yang diperbolehkan itu bukan almarhum.

" Jika Anda bermaksud memohonkan rahmat kepada Allah Ta'ala bagi orang yang meninggal tersebut, hal tersebut diperbolehkan. Maka ucapkanlah Fulan RAHIMAHULLAH (semoga Allah Ta'ala merahmatinya). Jika Anda bermaksud memohonkan ampun kepada Allah Ta'ala, maka ucapkanlah Fulan GHAFARALLAH (Semoga Allah Ta'ala mengampuninya),"  ujarnya.

Unggahan Indadari itu pun menuai pro dan kontra dari netizen.

" Tapi kan mbak itu do'a, semua yg hidup berharap mendapat rahmat Allah swt. Baik yg hidup maupun yg meningga! 'rahimahullah' bukannya sebuatan buat alim yg dirahmati Allah,"  kata akun Gie.

" Maaf secara literal atau nahwu, almarhum itu fi'l maadi (past tense) yang punya makna kepastian, sedangkan kita belum tahu seseorg itu pasti dirahmati Allah SWT. Sedangkan Rahimahullah itu sepetri permintaan atau doa. Jadi lebih tepat secara grammar penggunaan Rahimahullah. Demikian yang saya tahu dari nahwu, wallahualam,"  kata akun Ike.

Pakai Topi LGBT, Istri Caisar `YKS` Jadi Sorotan

© Dream

Dream - Merebaknya isu Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) menyedot perhatian publik. Istri Casiar 'YKS', Indadari Mindrayanti pun ikut berkomentar.

Lewat akun instagramnya Indadari menyinggung soal LGBT dengan gaya cukup unik. Indradari yang mengenakan cadar memposting fotonya yang mengenakan topi bertuliskan LGBT GBGT.

" LGBT G BGT. NO LGBT Y BGT,"   tulis Indadari, Selasa, 30 Febuari 2016.

Unggahan foto Indadari itu pun mengundang perdebatan para netizen.

" LGBT. GBGT = itu artinya. Lesbian Gay Bisex Transgender. Ga Banget GiTu mohon dipahami pemirsa..itu bhs gaul. NO LGBT Ya BeGiTu,"   kata akun Saffiendah.

" LGBT sebagai sesama manusia ya diterima dan diperlakukan sebagai manusia. Tetap dicarikan solusinya berupa metodologi terapinya agar dapat mengelola perasaan dan nafsunya dengan terhormat,"   ujar akun Nanang.

" Aku setujuuu, tapi kalimat kaya gitu cenderung melecehkan dan mencomooh enggak sih umm? Bukannya kita harusnya mendakwahinya harus dengan kelemahlembutan? Bagaimana kaum LGBT itu mau membaca renungan dakwah, kalo dari judulnya saja sudah bikin mereka enggan dan takut untuk membaca,"   tutur akun matulessyia.