Baru Diungkap Sang Kakak, Detik-detik Meninggal Laura Anna: Tiada Saat Ibu Siapkan Bubur

Sempat Minum Madu dan Dilarikan ke Rumah Sakit

Grite mengatakan di pagi harinya sekitar pukul 08.30 WIB, Laura bangun dan sempat meminta satu sendok madu ke mamanya.

" Jam 8 mama bangun, Lora masih minta madu, terus dia bilang rasanya manis. Ya sudah habis itu mama turun ke bawah mau suapin Lora makan bubur. Pas naik ke atas lagi ke kamarnya Laura lagi udah ga sadar," ucap Grite.

Melihat Laura tak sadarkan diri, keluarga panik dan langsung membawanya ke rumah sakit dekat rumahnya. Sesampainya di rumah sakit Laura dinyatakan meninggal oleh dokter.

" Akhirnya kita semua bangun ke rumah sakit. Kita berangkat jam 9 pagi. Kira-kira di perjalanan ke rumah sakit 20 menit pas sampai rumah sakit ternyata Laura udah tidak bernyawa," tuturnya.

Sumber : youtube.com

Ini Fakta yang Ditutupi Sang Kakak dari Laura Anna

Dream - Greta Irene kakak dari Laura Anna mengungkapkan fakta mengenai kelumpuhan sang adik. Menurut Greta, Laura sudah didiagnosa oleh dokter tidak akan pernah sembuh.

" Sudah lima dokter yang memang bilang 1000 banding 1 yang sembuh, jadi memang seumur hidup bakalan lumpuh," kata Greta dalam video yang diunggah akun Instagram @insta_julid.

Katanya, kalau pun Laura bisa sembuh dari lumpuhnya, itu merupakan mukjizat yang diberikan oleh Tuhan. Karena selama ini dokter tidak pernah melihat kasus kecelakaan mobil seperti Laura bisa sembuh dan bisa berjalan normal.

" Kata dokter juga bilang sebenarnya kalau memang Laura bisa sembuh itu keajaiban Tuhan," ungkap dia.

Maka dari itu, selama ini keluarga selalu menutupi fakta tersebut. Mereka takut Laura tak mau hidup lagi kalau mengetahui fakta yang sesungguhnya.

" Ya itu kita takut di Lauranya aja pengen bunuh diri, mama aku pernah bilang sama aku ini gimana Ren, Laura nggak akan mau hidup kalau dia tahu dia seumur hidup cacat," katanya.

Meski tak pernah mengungkapkan fakta ini kepada sang adik, Greta sadar kalau sang adik sudah mengetahui hal ini.

" Kayaknya dia tahu, awal-awal dia nggak tahu kita cuma bilang ayok Lau kita sembuh karena memang dokter bilangnya yang penting kan semangatnya," ucap dia.

Tangis Keluarga Pecah Saat Peti Jenazah Laura Anna Ditutup

Dream - Keluarga dan sahabat tak bisa menyembunyikan kesedihan karena meninggalnya Laura Ana. Mereka bahkan menangis saat peti jenazah Laura Ana ditutup.

Dalam video yang diunggah akun Instagram @lambegosiip terlihat keluarga dan teman-teman Laura, seperti Keanu, Dara Arafah, dan Erika Carlina, terus menangis.

Begitu pula dengan sang ayah yang tak kuasa membendung air mata setelah mencium kening Laura Anna untuk terakhir kalinya. Tangis pelayat di Rumah Duka Grand Heaven Pluit semakin menyayat hati saat peti jenazah ditutup menjelang proses kremasi.

© © instagram

Video ini lantas mengundang berbagai komentar netizen, tak sedikit yang ikut terharu melihat proses penutupan jenazah Laura.

" Yah ampunn ikutan mewek 😢😢😢😢😢😢 Laura selamat jalan, surga tempatmu cantik... Gaga hrs mempertanggungjawabkan smeua perbuatannya dengan hukuman setimpal2nya 5thn tidaklah cukup untuk buat Laura kembali hidup !!" kata akun aferenciaf.

" Momen paling pecaah bgt sampe sesak hati ketika momen peti ditutup," kata akun ledi_sha.

" Nyesek banget," kata akun sintakusuma417.

" Demi allah sedih banget," kata akun andiniiparamitaa.

Alasan Keluarga Kremasi Laura Anna

Dream - Grite Irene, kakak Laura Anna, mengungkapkan alasan keluarganya mengkremasi jasad sang adik. Prosesi itu ternyata menjadi permintaan Laura sebelum meninggal..

" Jujur, dia dulu pernah pesen juga. Kami suka becanda 'Kalau meninggal nanti mau gimana?' Becanda doang sebenanrnya, dia bilang mau dikremasi," ucap Grite di Rumah Duka Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara, Kamis 16 Desember 2021.

Alasan lain, karena selama hidup Laura Anna takut sendirian. Sehingga keluarga memutuskan mengkremasi daripada mengubur jasadnya.

" Laura selalu takut sendiri, minta ada yang temenin, keluarga mikir kalau dia dikubur kan nanti dia sendirian. Jadi nunggu beberapa hari dulu dia ke rumah sampai nunggu kita siap baru taruh Laura di tempatnya (rumah abu)," tambah Grite.

Hanya saja, Grite belum bisa memastikan sampai kapan abu Laura akan disimpan di rumah. " Kemungkinan besar 40 hari, kita enggak tahu siapnya kapan," ucap dia.

Di sisi lain, keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Laura. Grite merasa lebih tenang karena sang adik sudah tidak kesakitan lagi.

" Jujur, aku merasa tenang, Laura sakitnya hilang karena dia tiap malem sering kesakitan meskipun dia enggak bilang aku, tapi kan kelihatan dari ekpresi mukanya," ucapnya.