Pelapor Anggap Ada Kejanggalan Tweet Nikita Mirzani

Nikita Mirzani dilaporkan Asosiasi Pengusaha Indonesia Muda (PIM) ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Dream - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Muda, Sam Aliano, menganggap ada kejanggalan atas hilangnya tweet dugaan hinaan terhadap Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

" Kami sudah serahkan ke polisi, apakah dia yang tulis sendiri atau tidak, yang kami dapatkan laporan katanya dia tidak menulis hal itu. Dan Nikita malah menghapus akun twitternya. Itu tanda-tanda adanya kejanggalan di situ," ucap Sam di Gedung KPI, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.

Menurut Sam, jika Nikita merasa tidak bersalah, tidak perlu menghapus akun itu. Malahan, lanjut Sam, tindakan Nikita memicu kemarahan.

" Kita tidak ada konfirmasi ke Nikita, karena Nikita sampai sekarang tidak ada penjelasan. Apalagi dia merasa tidak bersalah. Boleh saja dia sebut dia tidak bersalah, biarkan polisi membuktikan kebenarannya," imbuh Sam.

Berdasarkan penelusuran Dream, akun Twitter Nikita masih ada. Tetapi, tweet hinaan terhadap Jenderal Gatot sudah tidak ditemukan.

Bukan Akun Nikita?

Nikita Mirzani sudah menepis berkali-kali bahwa akun twitter itu miliknya. Nikita sudah lama tidak menggunakan sosial media Twitter.

" Kalaupun memang gue, pasti nyamber ke instagram, soalnya gue selalu connect (tersambung) ke instagram. Jadi apapun yang gue upload langsung ke instagram," ujar janda dua anak itu.

Niki menegaskan dirinya tak mungkin membuat cuitan tersebut. Alasannya, selama ini Nikita sangat mencintai Indonesia.

" Dan saya bukan perempuan yang bodoh dan tidak sayang pada kedua anaknya. Tidak mungkin saya membuat kesalahan yang bodoh seperti itu," ucapnya.

Nikita mengaku sudah mengantongi identitas orang yang mengunggah akun twitter kontroversi itu. Dia menganggap apa yang dituduhkan ini hanya untuk menjatuhkan karirnya.

"  Gue udah tahu orang yang melakukan, pertama kali muncul dari seorang akun facebook yang dimiliki laki-laki dan gue sudah memegang identitasnya," kata Nikita Mirzani saat dihubungi, Rabu 4 Oktober 2017. (ism)