2 Hari Hilang Usai Tsunami Banten, Drummer Seventeen Ditemukan Meninggal Dunia

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Senin, 24 Desember 2018 18:28
2 Hari Hilang Usai Tsunami Banten, Drummer Seventeen Ditemukan Meninggal Dunia
Total, sudah 4 korban jiwa dari band Seventeen akibat tsunami di Selat Sunda

Dream - Penantian band Seventeen berakhir duka. Windu Andi Darmawan, drummer grup band tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia usai terseret tsunami Banten yang menerjang akhir pekan lalu.

Kabar duka tersebut disampaikan langsung sag vokalis, Riefien Fajarsyah yang memang memilih tinggal di Banten untuk mengetahui nasib sang drummer dan istrinya.

" Selamat jalan drummerku tercinta @andi_seventeen," tulis sang vokalis dikutip Dream dari akun Instagramnya, @ifanseventeen, Senin, 24 Desember 2018. 

Menurut Ifan, sang pencipta lebih mencintai drummer sehingga memanggilnya pulang.

" Allah lebih sayang kowe dibanding harus nemenin aku disini Husnul khotimah sob," tulis Ifan.

Dengan penemuan ini, Seventen yang hadir di Tanjung Lesung untuk mengisi acara Family Gathering salah satu unit PLN telah kehilangan 4 personilnya. Dua personil lainnya yang sudah ditemukan adalah gitaris Herman Sikumbang dan bassis Muhammad Awal Purbani.

Satu personil Seventeen lainnya adalah road manager, Oki Wijaya 

Hingga hari ini, Ifan masih terus mencari keberadaan sang istri, Dylan Sahara. Santer beredar Dylan dilaporkan selamat.

Namun hingga hari ini, Ifan mengaku belum bertemu langsung dengan belahan hatinya tersebut. 

1 dari 6 halaman

Tsunami Anyer, Gitaris Seventeen Ditemukan Meninggal Dunia

Dream - Group Band Seventeen kembali berduka. Herman Sikumbang, sang gitaris yang sempat menghilang setelah terjadi tsunami, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

" Update dari lokasi kejadian tsunami Tanjung Lesung Telah ditemukan jenasah gitaris band Seventeen, Herman Sikumbang," kata Yulia Dian, manajemen Seventeen lewat pesan singkat, Minggu, 23 Desember 2018.

Yulia menghaturkan permintaan maaf untuk almarhum Herman. Pihak manajemen Seventeen juga memohon doa untuk Herman dan keluarga yang ditinggalkan.

" Semoga amal ibadah beliau diterima di Sisi-Nya. Mohon doa bersama," katanya.

Band Seventeen terhempas gelombang tsunami saat tampil di acara gathering PLN di Pantai Carita, Anyer, Sabtu 22 Desember 2018.

Panggung yang mereka naiki seketika hancur saat tersapu tsunami. Total, sudah 3 korban jiwa dari band Seventeen. Yaitu, pemain bas Muhammad Awal Purbani dan road manager, Oki Wijaya serta Herman Sikumbang sang gitaris.

2 dari 6 halaman

Detik-detik Band Seventeen Disapu Tsunami Anyer di Atas Panggung

Dream - Gelombang tsunami yang menyapu Pantai Anyer dan Lampung mengakibatkan 43 orang meninggal dunia dan 584 orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Salah satu korban adalah grup band Seventeen yang sedang tampil di atas panggung dalam acara gathering salah satu BUMN.

Dalam video yang beredar terlihat detik-detik band ini tersapu gelombang tsunami saat sedang tampil di Pantai Carita, Anyer semalam.

Pemain bass Seventeen, Bani dan Road Manager, Oki dilaporkan tewas. Istri vokalis Seventeen, Ifan juga dilaporkan hilang. Berikut video detik-detik sapuan tsunami saat band Seventeen sedang tampil:

3 dari 6 halaman

Ifan Seventeen Minta Maaf dan Mohon Ampun

Dream - Riefian `Ifan` Fajarsyah vokalis grup band Seventeen, tak bisa menghadiri pemakaman tiga rekannya yang meninggal akibat Tsunami Banten pada Sabtu, 22 Desember 2018, malam.

Diketahui tiga anggota Seventeen meninggal dunia usai terseret gelombang tsunami yang dipicu gempa vulkanik, Gunung Anak Krakatau. Keduanya adalah bassist, M Awal Purbani dan gitaris Herman Sikumbang.

Dua personila lainnya yng menjadi korban meninggal dari band Seventeen adalah dari manajemen yang diketahui biasa disapa Ujang dan Oki.

" Sobb @baniseventeen, ko emann @hermanseventeen, poooo @oki_wijaya, jaaaang @rukmanarustam Minta maaf minta ampun aku ga bisa nganterin sampe akhir," tulis Ifan dalam unggahannya dikutip Dream dari akun instagram, @ifanseventeen, Senin, 24 Desember 2018.

Rencananya Bani akan dimakamkan hari ini jam 13.00 di Gamping. Pemakaman juga akan dilakukan untuk jasad Herman di Tidore, Oki yang diterbangkan ke Krapyak dan dimakamkan pukul 16.00. Sedangkan Ujang dimakamkan siang tadi di Ciledug.

Ifan mengatakan tak bisa mengikuti proses pemakaman ketiga rekannya tersebut karena sedang mencari sang istri, Dylan Sahara yang diketahui ikut terseret tsunami Anyer.

Santer beredar istri Ifan tersebut selamat dari bencana yang menelan korban meninggal 281 orang. Namun Ifan sendiri belum bertemu langsung dengan pujaan hatinya tersebut.

" Aku masih harus cari Dylan sama Andi," ujar Ifan. Seperti diketahui sampai saat ini jasad personil Seventen bernama lengkap Windu Andi Darmawan masih belum ditemukan.

Dala unggahannya, Ifan berharap agar rekan dan manajemen Seventeen yang meninggal dunia bisa tenang di alam kuburnya.

" Yang ikhlas disana yaaa, InsyaAllah kita disini ga akan putus ngirimin doa sampe kita ktmu lagi nanti," ujarnya.

4 dari 6 halaman

Curhat Pilu Istri Gitaris Seventeen Korban Tsunami Anyer: Dia Peluk Lama Sekali

Dream - Duka cita masih sangat terasa pasca tsunami yang menyapu kawasan pantai di Pandeglang, Serang, Banten dan kawasan Lampung Selatan. Duka mendalam dirasakan grup band Seventeen yang kehilangan beberapa personilnya.

Rasa sedih semakin tak terkira saat pasangan yang kita cintai menjadi korban amukan tsunami itu.

Perasaan itulah yang dirasakan oleh Juliana Moechtar, istri gitaris band Seventeen Herman Sikumbang. Sang suami yang menjadi pengisi acara Family Gathering di Tanjung Lesung Anyer turut menjadi korban meninggal dunia pada malam nahas itu.

Dalam mengungkapkan rasa sedihnya, Juliana mengunggah kenangannya bersama sang suami. Ia menceritakan, beberapa bulan sebelumnya, Herman selalu memainkan lagu ciptaannya berjudul " Kemarin" . Lagu ini menceritakan kisah seseorang yang telah pergi.

" K e m a r I n ... sedih hati saya saat mendengar lagu ini," tulis Juliana yang juga berprofesi sebagai pemain sinetron tersebut.

 

5 dari 6 halaman

Saya sangat sedih

Menurut Julianan, lagu tersebut merupakan karya terakhir yang diciptakan suaminya. Beberapa bulan terakhir mendiang selalu memainkan lagi tersebut saat duduk di kursi tamu di rumah. 

" Dia selalu menyayi kan lagu ini, Dan takdir berkata lain, Dan lagu ini membuat hati saya sangat sedih," tulis Juliana di akun Instagramnya seperti diakses Dream, Senin 24 Desember 2018.

 

      View this post on Instagram

K e m a r I n ... sedih hati saya saat mendengar lagu ini, ini lagu terakhir ciptaan suami saya yg selalu dia main kan beberapa bulan ini dirumah, saat dia duduk di kursi tamu dirumah dia selalu menyayi kan lagu ini,Dan takdir berkata lain, Dan lagu ini membuat hati saya sangat sedih ,,, hun iklas Han , hun iklas apa pun yg terjadi sekarang, Han yg tenang disana, insyallah hun bs menjaga anak2 dengan baik,, hun sayang han, hun harus kuat buat anak2, hun Akan selalu mendoakan han disana, Han hrs tenang disana ya ,, teringat saat dia pamit, dia memeluk saya lama, dia mencium saya penuh cinta, Dan pada saat terakhir pun dia masih mengajak saya untuk ikut keacara itu, tp Allah masih punya cerita lain disini,sampai kapanpun hun akan selalu mencintaimu Han ... hun iklas han, hun iklas ...

A post shared by Juliana Moechtar, S.E ð��©ð��»‍ð���ð��¬ð��¯ð���ð��« (@julianamoechtar) on 

 

 

 

6 dari 6 halaman

Pelukan Terakhir gitaris Seventeen

Meski demikian, Juliana mencoba menguatkan diri dengan mengatakan jika dia sudah ikhlas dengan kepergian suaminya yang biasa ia panggil Han.

" Hun iklas Han , hun iklas apa pun yg terjadi sekarang, Han yg tenang disana, insyallah hun bs menjaga anak2 dengan baik," ujarnya.

Dia mengatakan akan selalu berusaha kuat untuk anak-anaknya. Tak lupa Jualiana akan selalu mendoakan sang suami agar tetap di alam yang berbeda. " Han hrs tenang disana ya," ucap dia.

Sesekali Juliana mengingat momen ketika sang suami hendak pergi untuk manggung di kawasan Pantai Tanjung Lesung, Pandeglang. Tak biasanya Juliana memberikan ciuman hangat yang selama ini tak pernah dilakukan Herman.

Rupanya ciuman dan pelukan hangat itu merupakan tanda perpisahan.

" Teringat saat dia pamit, dia memeluk saya lama, dia mencium saya penuh cinta, Dan pada saat terakhir pun dia masih mengajak saya untuk ikut keacara itu, tp Allah masih punya cerita lain disini,sampai kapanpun hun akan selalu mencintaimu Han ... hun iklas han, hun iklas," kata dia.(Sah)

Beri Komentar