Si Doel Datang dari Masjidil Haram

Dream - Kisah Si Doel Anak Sekolahan menjadi tontonan ngehit masyarakat Indonesia di era 1990an. Tetapi, tak banyak yang tahu mengenai inspirasi munculnya Si Doel dalam bentuk serial sinetron tersebut.

Menurut Rano Karno, pembuatan serial Si Doel Anak Sekolahan berawal dari Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi pada 1980an. Waktu itu, Rano yang sedang bersandar di tiang Masjidil Haram mendengar teriakan.

"Abdullah. Abdullah. Dul! Saat panggilan terakhir itu saya baru merasa," ucap Rano Karno di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu 29 Oktober 2017.

Panggilan itulah yang membuat Rano memikirkan pembuatan Si Doel Anak Sekolahan. Tetapi setelah jadi, Rano mengaku mendapat kesulitan lain. Dia kerap mendapat penolakan dari stasiun televisi. "Ada yang minta datang seminggu lagi. Ada yang bilang bukan segmennya," ucap dia.

Setelah diterima, Rano mengaku mendapatkan tantangan lain. Proses produksi sinetron belum dimulai, stasiun televisi meminta pembagian modal. "Karena enggak ada modal saya sampai gadai rumah, cincin kawin digadai. Perhiasan istri digadai," ujar dia.

Setelah produksi selesai, Si Doel Anak Sekolahan ditayangkan di RCTI pada 1993. Tetapi, kata Rano, Si Doel diputar di saat jam sholat Tarawih. Untungnya, saat itu animo masyarakat tinggi dalam menonton film ini. "Sampai-sampai di kampung sebelah sepi," kata Rano mengenang.

Si Doel Anak Betawi pertama kali muncul dalam bentuk novel karya Aman Datuk Madjoindo pada 1932 terbitan Balai Pustaka. Kemudian, 24 berselang, Karnos Film mengadapsi novel tersebut menjadi karya film berjudul Si Doel Anak Betawi. Rano Karno berperan sebagai Doel atau Kasdullah. Benyamin Syueb memerankan Sabeni. Film ini disutradarai Sjumandjaja.

Empat tahun kemudian, Sjumandjaja kembali menyutradarai Si Doel. Kali ini Doel muncul di layar lebar dengan judul Si Doel Anak Modern. Benyamin Syueb berperan sebagai Si Doel bersanding dengan Tuti Kirana dan Christine Hakim.