12 Potret Perbedaan Kehidupan Masyarakat Korea Utara Dan Korea Selatan
Dream - Berakhirnya Perang Dunia II membuat geopolitik di dunia banyak mengalami perubahan. Garis perbatasan baru dibuat yang salah satunya membelah semenanjung Korea menjadi dua setelah berdirinya kubu Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Keputusan membagi negara yang tadinya bersatu itu membuat masyarakat saat ini mengenal dua negara di semenanjung tersebut yaitu Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel). Hubungan antara kedua negara ini bak rollercoaster namun lebih banyak diwarnai ketidakharmonisan.
Pandangan politik yang bertolak belakang antara Korut dan Korsel membuat kedua negara menyimpan dalam dalam sekam selama lebih dari 70 tahun.
Akibat haluan negara yang berbeda itulah, terjadi ketimpangan dalam hal sosial, ekonomi, dan gaya hidup masyarakat kedua negara tersebut.
Dilansir dari Clever Classic, berikut adalah deretan potret perbedaan kehidupan budaya, sosial, dan ekonomi masyarakat dua Korea yang sangat kontras.
Seragam Sekolah
Model seragam sekolah di Korut terlihat lebih konservatif dan cenderung tradisional karena masih memperlihatkan desain hanbok. Berbeda sekali dengan seragam sekolah di Korsel yang lebih modern dan kebarat-baratan. Perbedaan besar lainnya adalah siswa di Korut tampil polos, sementara di Korsel sudah memakai makeup meski tipis.
Transportasi Bus
Kedua negara dengan ideologi yang bertolak belakang ini juga menggunakan bus sebagai angkutan umum. Tapi terlihat perbedaan yang mencolok di sini. Bus untuk angkutan umum di Korut lebih tepat disebut dengan truk yang melewati jalan yang membahayakan penumpangnya. Jauh berbeda dengan Korsel yang menggunakan bus dengan mesin terbaru dan desain modern, yang mampu mengantarkan penumpang sampai tujuan dengan aman dan nyaman.
Dalam bidang seni lukis, para seniman di Korut tampaknya tidak punya banyak pilihan dalam mengekspresikan dirinya. Mereka dibatasi, dipantau dan bahkan disensor. Objek lukisan mereka terbatas pada pengkultusan pemimpin Kim Jong-un dan keluarganya. Berbeda jauh dari Korsel yang membebaskan para seniman dalam menghasilkan karya-karya lukisnya.
Kendaraan Pribadi
Di Korut, harga mobil sangatlah mahal. Karena itulah tidak banyak orang yang mampu membeli mobil. Sebagian besar rakyat Korut memilih untuk menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Sementara Korsel merupakan negara penghasil beberapa merek kendaraan bermotor yang tidak hanya digunakan rakyatnya, tapi juga diekspor ke berbagai negara. Tidak mengherankan jalan raya di Korsel selalu padat dengan kendaraan pribadi maupun umum.
Meski menjadi negara tertutup dari luar, Korut tetap melakukan pembangunan gedung-gedung pencakar langit. Tapi metode dalam membangun gedung dan penggunaan alat konstruksi negara Komunis itu sangat apa adanya. Kecuali atas perintah pemimpin atau disponsori negara, pekerja harus menemukan cara-cara inovatif untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi. Tapi di Korsel, banyak sekali berdiri perusahaan konstruksi. Dan karena kekuatan keuangannya, perusahaan-perusahaan ini memiliki fasilitas memadai untuk melakukan pekerjaannya.
Sistem Kereta Api Bawah Tanah
Korut dan Korsel sama-sama memiliki sistem kereta api bawah tanah. Namun pengaturan, tata letak, dan seragam petugasnya jauh berbeda. Di Korut lebih konservatif, tidak banyak dekorasi yang bisa diamati. Semua dindingnya dihiasi mural tentang pemimpin Kim Jong-un dan pemerintahannya. Sedangkan di Korsel, suasana stasiun kereta api bawah tanahnya terlihat jauh lebih modern, seperti yang terlihat di negara-negara maju lainnya.
Menjalin perdagangan terbuka dengan seluruh dunia memungkinkan Korsel untuk menghasilkan devisa yang kemudian dapat mereka belanjakan untuk pembangunan infrastruktur seperti jembatan dan jalan raya. Sementara Korut yang lebih tertutup, perdagangannya terbatas hingga tidak banyak devisa yang bisa dipakai untuk membangun jalan dan jembatan baru, apalagi merawatnya.
Restoran
Bahkan ketika pergi makan di luar, ada perbedaan suasana restoran yang bisa dilihat dan dirasakan di kedua negara itu. Di Korut, sebagian besar restoran sering kali tidak terisi penuh dan banyak peraturan yang harus dipatuhi pelanggan. Padahal, di Korsel aktivitas makan di luar merupakan budaya yang populer, mungkin karena orang-orang mampu membelinya.
Sekali lagi, transportasi menjadi pembeda yang sangat kentara. Kali ini transportasi yang digunakan untuk mengantar anak-anak ke sekolah. Di Korut, anak-anak (terutama di pedesaan) diangkut bus sekolah yang lebih tepat disebut truk. Berbeda sekali dengan anak-anak Korsel yang bisa naik bus dengan nyaman dan aman, tanpa takut terjatuh di sepanjang perjalanan.
Busana Pengantin
Saat menikah, pasti ada sebagian orang tetap mengenakan busana tradisional. Tapi gadis Korut tidak banyak pilihan, mereka hanya boleh memakai model baju hanbok sementara pengantin pria mengenakan setelan jas seperti pada umumnya. Sedangkan di Korsel, pasangan pengantin bisa memakai busana bebas, bahkan ala Barat. Mereka juga mungkin akan mengenakan busana tradisional juga.
Kami telah menyebutkan bahwa kepemilikan mobil pribadi sangat terbatas di Korut, karena harganya yang cukup mahal. Tidak mengherankan tempat parkir di tengah hari di akhir pekan akan terlihat sangat lengang. Sangat kontras sekali dengan yang terjadi di Korsel. Lapangan parkir akan penuh sesak dengan berbagai macam kendaraan di akhir pekan. Pengunjung bahkan sampai kesulitan mencari tempat parkir.
Liburan di Taman Bermain
Saat liburan, rakyat kedua negara Korea ini juga punya waktu untuk bersantai dan bermain di taman air bersama keluarga. Tetapi gaya dan kebiasaan rakyat kedua negara saat bermain di taman air sangat berbeda. Warga Korut sedikit lebih tradisional dan konservatif, sementara Korsel terlihat sangat kebarat-baratan dalam hal menyesuaikan diri dengan taman bermain.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?