Ilustrasi Majas Yang Bisa Membuat Penikmat Karya Sastra Merasakan Aliran Emosi Penulis (Foto: Freepik.com)
Dream – Macam-macam majas bisa dibedakan menjadi beberapa kategori yang bisa menjadi referensi karya sastra atau karya tulis. Majas atau gaya bahasa merupakan ungkapan penyampaian pesan yang menggunakan kata-kata kiasan.
Majas mengandung makna yang tidak sebenarnya karena berupa bahasa imajinatif. Tak hanya memperindah ungkapan, majas juga memiliki tujuan yang membuat pembaca atau penikmat karya sastra merasakan aliran emosi dari suatu karya melalui gaya bahasa.
Dengan menggunakan majas, penyampaian kalimat menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Biasanya gaya bahasa majas digunakan untuk penulisan artikel, novel, cerpen, puisi, dan karya sastra lainnya.
Gaya bahasa majas memiliki beragam jenis dengan tujuan dan fungsi berbeda-beda. Melansir dari berbagai sumber, kali ini Dream akan mengulas macam-macam majas beserta pengertian dan contohnya yang perlu kamu ketahui.
Kebanyakan orang mungkin sudah sering mendengar istilah majas, akan tetapi mungkin sedikit yang mengerti definisinya. Majas merupakan salah atu unsur yang harus ada ketika kamu menulis karya sastra, seperti puisi maupun prosa. Majas bersifat kiasan, artinya setiap ungkapan majas memiliki makna konotatif.
Menurut KBBI, majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain atau kiasan. Selain itu, pengertian majas menurut Aminuddin adalah gaya Bahasa dan cara yang digunakan oleh pengarang dalam memaparkan gagasannya sesuai dengan tujuan dan efek yang ingin dikehendaki.
Secara umum majas adalah gaya Bahasa yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan pesan secara imajinatif dan kias. Tujuannya mewakili perasaan penulis sekaligus fenomena yang terjadi di masyarakat.
Macam-macam majas dibagi menjadi 4 jenis, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan.
Macam-macam majas yang pertama adalah majas perbandingan. Majas perbandingan adalah gaya Bahasa yang digunakan untuk membandingkan objek satu dengan yang lainnya. Majas ini dilalui dengan proses penyamaan, pelebihan atau penggantian.
Macam-macam majas perbandingan dibagi lagi menjadi beberapa jenis.
Majas metafora
Adalah majas yang menggunakan objek yang sifatnya sama dengan suatu pesan yang ingin disampaikan melalui ungkapan. Objek yang satu dibandingkan dengan objek lainnya yang memiliki sifat serupa tapi bukan manusia. Contoh: Perempuan yang kepergok mencuri susu untuk bayinya itu menjadi buah bibir orang-orang di lingkungannya.
Majas personifikasi
Adalah majas yang menjadikan benda mati seolah-olah hidup. Contoh: Pelukis itu membiarkan kuas menari-menari di papan lukis untuk menghasilkan lukisan yang menakjubkan.
Majas Hiperbola
Adalah majas yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang berlebihan, bahkan sering tidak masuk akal. Contoh: Lelaki itu memiliki semangat yang keras seperti baja, tentu ia akan menjadi orang sukses.
Majas Eufemisme
Adalah gaya Bahasa yang digunakan untuk menggantikan kata-kata yang kurang baik dengan kata-kata yang lebih halus. Contoh: Sengketa lahan itu akhirnya berhasil dibawa ke meja hijau.
Majas Metanomia
Adalah gaya Bahasa yang menyandingkan merek barang atau istilah sesuatu untuk mengacu pada benda yang sudah sangat populer. Contoh: Nenek menyuruhku membelikan rinso di warung sebelah.
Majas Alegori
Adalah gaya Bahasa yang menyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan yang bermakna konotasi. Contoh: Mencari pendamping hidup yang sempurna seperti mencari jarus dalam tumpukan jerami.
Majas Simile
Adalah gaya Bahasa yang menyandingkan suatu aktivitas seseorang dengan suatu ungkapan kias. Contoh: Dinda terlihat sangat lapar sehingga jalannya seperti singa kelaparan.
Majas Simbolik
Adalah majas yang membandingkan manusia dengan sikap mahluk hidup lain dalam bentuk ungkapan. Contoh: Rita disebut sebagai kembang desa di kampung ini.
Macam-macam majas selanjutnya adalah majas pertentangan. Majas ini menggunakan kata-kata kias yang bertentangan dengan maksud asli penulis. Berikut macam-macam majas pertentangan:
Litotesdalah majas yang menggunakan ungkapan merendahkan diri padahal faktanya yang terjadi justru malah sebaliknya. Contoh: Silahkan mampir ke gubuk kami yang sederhana ini.
Paradoks adalah majas yang biasanya menyandingkan situasi sebenarnya dengan situasi sebaliknya yang saling bertentangan. Contoh: Aku merasa kesepian di tengah keramaian.
Antitesis adalah gaya Bahasa yang memadukan pasangan kata yang memiliki arti bertentangan. Contoh: Kaya-miskin semua sama di hadapan Tuhan.
Kontradiksi Interminus adalah majas yang digunakan untuk menyangkal pernyataan yang disebutkan sebelumnya. Majas ini biasanya diikuti oleh konjungsi kecuali atau hanya saja. Contoh: Semua siswa boleh pulang kecuali yang belum menyelesaikan tugas.
Macam-macam majas yang ketiga adalah majas sindiran. Gaya Bahasa ini merupakan ungkapan yang menggunakan kata-kata kiasan dengan tujuan memberikan sindiran pada seseorang atau kondisi. Macam-macam majas sindiran akan diurai berikut ini:
Majas Ironi adalah gaya Bahasa yang umumnya menggunakan kata kiasan dengan makna yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya. Contoh: Ramah sekali kamu sampai aku saja tidak pernah kamu sapa.
Majas Sinisme adalah gaya Bahasa yang digunakan untuk memberikan sindiran secara langsung kepada orang lain. Contoh: Kurus sekali kamu sampai terlihat tulang-tulangnya.
Majas Sarkasme adalah gaya Bahasa yang menyampaikan sindiran langsung dengan sifatnya yang lebih kasar seperti hujatan. Contoh: Kamu hanya seperti sampah masyarakat, tidka seharusnya kamu bekerja di perusahaan ini.
Macam-macam majas yang keempat adalah majas penegasan. Majas ini merupakan gaya Bahasa yang bertujuan meningkatkan pengaruh kepada pembaca supaya menyetujui ujaran yang diungkapkan. Macam-macam majas penegasan adalah sebagai berikut:
Majas Repetisi adalah gaya Bahasa dengan mengulang kata yang ada dalam sebuah kalimat. Contoh: Meri sangat cerdas, Meri sangat baik, Meri adalah sahabatku.
Majas Pleonasme adalah menggunakan kata-kata yang maknanya sama untuk menegaskan sesuatu. Contoh: Joko dipanggil untuk maju ke depan panggung untuk menerima penghargaan adipura.
Majas Retorika adalah gaya Bahasa memberikan penegasan dalam bentuk pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Contoh: Siapa yang tidak mau dihargai atas hasil kerjanya
Majas Klimaks adalah mengurutkan sesuatu dari tingkat yang rendah ke tingkat yang tinggi. Cobtoh: Mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga kuliah harus dilalui seseorang untuk mendapatkan Pendidikan formal yang layak.
Majas Anti Klimaks adalah kebalikan dari majas klimaks. Contoh: Tua, muda, hingga anak-anak memiliki hak yang sama di dalam negara.
Majas Tautologi adalah gaya Bahasa yang menggunakan kata-kata bersinonim untuk menegaskan kondisi tertentu. Contoh: Malam ini terasa begitu sepi, sunyi dan senyap.
Majas Paralelisme adalah gaya Bahasa yang biasanya digunakan dalam puisi untuk mengulang-ulang kata dengan definisi yang berbeda. Contoh: Cinta itu tidak pernah menyakiti, cinta itu suci, dan cinta itu abadi.
Itulah penjelasan macam-macam majas beserta pengertian dan contohnya yang perlu kamu ketahui untuk menambah referensi pilihan Bahasa karya sastramu.
Sumber: merdeka.com, berbagai sumber.
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
6 Alasan Anak Perlu Melakukan Tes Minat Sejak Usia Sekolah Dasar, Bukan Saat SMA!
Ketika Elegansi dan Keintiman Gaya Bertemu di Panggung The Locker Room oleh LACOSTE
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca