Dream - Setelah film dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang, banyak masyarakat yang tak setuju dengan vonis hakim.
Jessica divonis 20 tahun penjara karena diduga kuat menuang racun sianida ke kopi sahabatnya, Mirna Salihin.
Padahal, dari hasil pemeriksaan, tak ditemukan bukti langsung bahwa Jessica yang menuangkan sianida di gelas Mirna.
Namun banyak yang mengira Jessica pelakunya, mengingat ia adalah sosok yang paling lama duduk di depan es kopi tersebut.
Dokter Djaja Surya Atmadja, ahli forensik sekaligus dokter yang menerima jasad Mirna pertama kali usai dinyatakan meninggal dunia yakin putri Edi Darmawan itu tidak meninggal karena sianida.
Dia mengaku tak dapat mencium sedikitpun bau sianida dalam jasad Mirna.
Kata dr Djaja menjelaskan penyebab kematian Mirna.
Djaja menjelaskan bahwa dalam dunia forensik, mayat yang meninggal tak wajar tidak dapat disahkan penyebab kematiannya jika tidak diautopsi.
Apalagi saat itu tak ada bukti jelas Jessica menuang racun.
Untuk mendukung jawabannya, Djaja juga menyampaikan bukti pemeriksaan hati, darah, hingga urine Mirna.
Menurutnya, tidak ditemukan sedikitpun kandungan sianida dalam tubuh Mirna, kecuali pada lambung yang besarannya hanya 0,2mg.
" 0,2 itu kecil banget dan logikanya kalau dia ada sianida, besar kemudian jadi kecil itu masuk akal. Tapi kalau tidak ada kemudian jadi ada, itu kan tanda tanya, dari mana? Bisa juga karena pembusukan, pembusukan bisa menghasilkan sianida walaupun kecil."
Jelas dr Djaja.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`