30 Tahun Teliti Sianida, dr Djaja Pastikan Mirna Meninggal Bukan karena Racun

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 10 Oktober 2023 08:01
30 Tahun Teliti Sianida, dr Djaja Pastikan Mirna Meninggal Bukan karena Racun
dr Djaja menjelaskan bahwa dalam dunia forensi, mayat yang meninggal tak wajar tidak dapat disahkan penyebab kematiannya jika tidak diotopsi.

1 dari 13 halaman

30 Tahun Teliti Sianida, dr Djaja Pastikan Mirna Meninggal Bukan karena Racun

image" /> © Dream

2 dari 13 halaman

© Dream

Dream - Setelah film dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang, banyak masyarakat yang tak setuju dengan vonis hakim.

3 dari 13 halaman

Tak Ada Bukti Langsung

Jessica divonis 20 tahun penjara karena diduga kuat menuang racun sianida ke kopi sahabatnya, Mirna Salihin.

Padahal, dari hasil pemeriksaan, tak ditemukan bukti langsung bahwa Jessica yang menuangkan sianida di gelas Mirna. 

4 dari 13 halaman

© Dream

Namun banyak yang mengira Jessica pelakunya, mengingat ia adalah sosok yang paling lama duduk di depan es kopi tersebut. 

5 dari 13 halaman

© Dream

Dokter Djaja Surya Atmadja, ahli forensik sekaligus dokter yang menerima jasad Mirna pertama kali usai dinyatakan meninggal dunia yakin putri Edi Darmawan itu tidak meninggal karena sianida.

Dia mengaku tak dapat mencium sedikitpun bau sianida dalam jasad Mirna.

6 dari 13 halaman

"Saya ini kan dosen sianida selama 30 tahun, kalau ada mahasiswa lagi otopsi terus saya masuk, saya tahu 'Wah pasti sianida itu'. (atas dasar) cium, baunya itu. Saya yang neliti (sianida)."

7 dari 13 halaman

"Bukan yakin, tapi sangat yakin karena saya itu bisa nyium sianida," sambungnya.

" /> © Dream

Kata dr Djaja menjelaskan penyebab kematian Mirna.

8 dari 13 halaman

Autopsi

Djaja menjelaskan bahwa dalam dunia forensik, mayat yang meninggal tak wajar tidak dapat disahkan penyebab kematiannya jika tidak diautopsi.

Apalagi saat itu tak ada bukti jelas Jessica menuang racun.

9 dari 13 halaman

"Dan satu lagi dogma di forensik, kalau ada orang mati tidak wajar, kalau tidak diotopsi tidak ada sebab mati. Kalau semuanya mungkin berarti tidak ada tersangka, makanya pak Otto yakin brarti ini enggak (salah) karena tanda-tanda di luar enggak ada, di d

10 dari 13 halaman

© Dream

Untuk mendukung jawabannya, Djaja juga menyampaikan bukti pemeriksaan hati, darah, hingga urine Mirna.

Menurutnya, tidak ditemukan sedikitpun kandungan sianida dalam tubuh Mirna, kecuali pada lambung yang besarannya hanya 0,2mg.

11 dari 13 halaman

"Waktu itu dibuka perutnya doang, diambil isi lambungnya, ambil jaringan hatinya, ambil darah, ambil urine. Yang pertama dikirim ke Puslabfor, hasilnya sianida negatif. Tadi yang diambil darah, hati, isi lambung, urine, semuanya negatif sianida, kecuali d

12 dari 13 halaman

© Dream

" 0,2 itu kecil banget dan logikanya kalau dia ada sianida, besar kemudian jadi kecil itu masuk akal. Tapi kalau tidak ada kemudian jadi ada, itu kan tanda tanya, dari mana? Bisa juga karena pembusukan, pembusukan bisa menghasilkan sianida walaupun kecil."

13 dari 13 halaman

"Sianida itu bisa bikin orang mati kalau dia udah masuk ke darah. Nah dari lambung, pembuluh darah masuknya ke hati kan, nah di hati itu tubuh kita punya mekanisme detoksifikasi. Dirubahlah CN- ditambah S dari Tiosianat di badan kita menjadi CNS, CNS itu

Jelas dr Djaja.

Beri Komentar