4 Doa saat Kekeringan Melanda yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW, Insya Allah Segera Mendapat Pertolongan Allah SWT

4 Doa saat Kekeringan Melanda yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW, Insya Allah Segera Mendapat Pertolongan Allah SWT

© Doa saat kekeringan melanda yang diajarkan Rasulullah saw. Unsplash.com

Dream - Musim kemarau telah tiba, membawa serta panas yang menyengat dan kekeringan yang melanda berbagai daerah.

Tanah yang dulu subur kini mengering, sungai dan sumur berkurang debit airnya, dan tanaman layu karena kekurangan air.

Di tengah situasi yang penuh tantangan ini, sebagai umat Islam, kita diajarkan oleh Rasulullah saw untuk tidak berputus asa.

Ketika musibah seperti kekeringan melanda, beliau mengajarkan kita untuk senantiasa berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.

© Doa saat kekeringan melanda yang diajarkan Rasulullah saw. Unsplash.com

Dengan keyakinan yang kuat dan hati yang tulus, kita panjatkan doa, memohon rahmat dan karunia-Nya agar hujan segera turun dan mengakhiri kekeringan yang melanda.

Melalui doa, kita menguatkan iman dan mempererat hubungan kita dengan Sang Pencipta, mengingat bahwa segala sesuatu terjadi atas izin-Nya dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan.

Nah, berikut adalah bacaan doa saat kekeringan melanda yang bisa kamu amalkan sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

Doa Pertama

Doa ini dibaca saat pembukaan khutbah sholat Istisqa Rasulullah saw. Berikut bacaannya:

?????????? ??????? ????? ??????????????, ???????????? ???????????, ??????? ?????? ?????????, ??? ?????? ?????? ???????? ???????? ??? ???????, ??????????? ?????? ????????, ??? ?????? ?????? ??????, ?????? ??????????? ???????? ?????????????, ???????? ????????? ?????????, ????????? ??? ?????????? ????????? ??????? ?????????? ????? ?????

• Alhamdulill?hi rabbil ?lam?n. Arrahm?nir rah?m. M?liki yaumid d?n. L? il?ha illall?hu yaf‘alu m? yur?d. Allahumma antall?hu. L? il?ha ill? anta. Antal ghaniyyu wa nahnul fuqara`. Anzil ‘alainal ghaitsa waj‘al m? anzalta ‘alain? quwwatan wa balaghan il? h?n.

Artinya:

" Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki.

Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya. Sementara kami membutuhkan-Mu. Maka turunkanlah hujan kepada kami.

Jadikanlah apa yang telah Kauturunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan," (HR Abu Dawud)

Doa Kedua

Doa ini dibaca oleh Rasulullah saw saat sedang melakukan khutbah Jumat.

Lalu, ada seorang sahabat yang datang dan menceritakan tentang bencana kekeringan yang terjadi. Sahabat itu memohon agar Rasulullah saw berdoa. Berikut bacaannya:

??????????? ?????????, ??????????? ?????????

All?humma agitsn?, all?humma agitsn?.

Artinya: " Ya Allah, tolonglah kami. Ya Allah, tolonglah kami," (HR Muttafaq Alaih)

Doa Ketiga

Doa ini pernah dibaca Rasulullah yang terdapat dalam riwayat Abu Awanah dari sahabat Sa'ad ra:

??????????? ?????????? ????????, ????????, ????????, ????????, ????????, ??????????? ?????? ????????, ?????????, ???????, ??? ??? ??????????? ??????????????

All?humma jalliln? sa??ban, kats?fan, qash?fan, dal?qan, dha??qan, thumthirun? minhu radz?dzan, qith-qithan, sajlan, y? dzal jal?li wal ikr?m.

Artinya:

" Ya Allah ratakanlah hujan di bumi kami, tebalkanlah gumpalan awannya, yang petirnya menggelegar, dahsyat, dan mengkilat; sebuah awan darinya Kauhujani kami dengan tetesan deras hujan yang kecil, rintik-rintik, yang menyirami bumi secara merata, wahai Dzat yang Maha Agung lagi Maha Mulia," (HR Abu Awanah)

Doa Keempat

Doa ini adalah doa Istisqa seekor semut yang ada di zaman Nabi Sulaiman as sebagaimana sesuai dengan cerita Rasulullah saw yang ada dalam riwayat Imam Ahmad:

??????????? ?????? ?????? ???? ????????, ?????? ????? ????? ???? ?????????

All?humma inn? khalqun min khalqika, laysa bin? ghinan ‘an suqy?ka.

Artinya, “Ya Allah, kami adalah salah satu makhluk-Mu. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu,” (HR Ahmad)