6 Manfaat Silaturahmi di Bulan Syawal, Datangkan Rezeki hingga Memperluas Tali Persaudaraan

6 Manfaat Silaturahmi di Bulan Syawal, Datangkan Rezeki hingga Memperluas Tali Persaudaraan

© Manfaat silaturahmi di bulan Syawal. Shutterstock.com

Ada berbagai manfaat silaturahmi yang bisa didapatkan untuk waktu sekarang maupun di masa depan kelak.

Dream - Syawal merupakan salah satu bulan yang sangat istimewa dalam Islam. Di bulan inilah terdapat momen Hari Raya Idul Fitri atau lebaran yang menjadi tanda berakhirnya bulan Ramadan.

Di momen hari raya inilah biasanya umat Islam melakukan berbagai tradisi. Misalnya saja di Indonesia, umat Islam melakukan mudik atau pulang kampung.

Hal ini agar bisa merayakan lebaran bersama keluarga dan sanak saudara di kampung halaman. Nantinya, mereka juga akan bersilaturahmi secara bersama-sama ke setiap rumah sembari bermaaf-maafan.

© Kata-kata lebaran Idul Fitri 2024, berisi doa tulus dan ucapan yang mempererat silaturahmi. Shutterstock.com

Kegiatan silaturahmi ini tidak bisa dianggap sederhana. Karena ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan untuk waktu sekarang maupun di masa depan kelak.

Nah, berikut adalah manfaat silaturahmi di bulan Syawal sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

Manfaat Silaturahmi di Bulan Syawal

© Kata-kata lebaran Idul Fitri 2024, berisi doa tulus dan ucapan yang mempererat silaturahmi. Shutterstock.com

Di momen Hari Raya Idul Fitri, umat Islam akan melakukan silaturahmi dari rumah ke rumah. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan:

1. Mendatangkan Ridha dan Rahmat Allah SWT

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Hasyiyatul Bujairimi 'alal Khatib (III/272) oleh Syekh Sulaiman al-Bujairami, manfaat silaturahmi mampu mendatangkan ridha Allah SWT, terlebih jika dilakukannya pada bulan Syawal.

Selain itu, dijelaskan juga dalam sebuah hadis berikut:

" Siapa yang menyambung silaturahmi, maka akan Aku sambung rahmat-Ku untuknya. Dan siapa yang memutuskan silaturahmi, maka Aku putuskan pula rahmat-Ku untuknya." (HR. Tirmidzi & Ibnu Dawud)

2. Rezeki Diperluas Allah SWT

Manfaat silaturahmi saat lebaran berikutnya adalah rezeki yang diperluas Allah SWT. Rasulullah saw pernah bersabda:

" Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka hendaklah ia bersilaturahmi." (HR. Muslim)

Rezeki di sini yang dimaksud tidak hanya berupa harta. Tetapi bisa berupa pekerjaan, jodoh, dan sebagainya.

3. Diberi Keberkahan Umur

Melakukan silaturahmi pada bulan Syawal juga bisa mendatangkan keberkahan umur dari Allah SWT. Rasulullah saw pernah bersabda:

" Barangsiapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, serta dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi." (HR. Al-Bazzar, Hakim)

4. Menjaga Kerharmonisan

Momen silaturahmi di saat lebaran memang menyisakan kesan yang sangat mendalam. Terlebih, silaturahmi ini biasanya dilakukan oleh mereka yang dalam keseharian jarang bertemu, bahkan tidak pernah bertemu dalam jangka waktu yang lama.

Oleh karena itu, di saat Idul Fitri telah membuat mereka saling bertemu dan menciptakan kesan yang baik sebagai sesama umat Islam. Rasulullah saw bersabda:

" Yang disebut silaturahmi itu bukanlah tentang seseorang yang membalas pemberian atau kunjungan, melainkan ialah yang menumbuhkan apa yang telah putus." (HR. Bukhari)

5. Menambah Pahala

Manfaat lainnya dari bersilaturahmi pada bulan Syawal adalah mendapatkan pahala. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam surat Az-Zumar ayat 10:

" Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya, hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."

6. Memperluas Tali Persaudaraan

Melalui silaturahmi, hal ini bisa menjadi momen untuk memperluas tali persaudaraan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Abdurrahman bin Auf, Allah SWT berfirman:

" Aku telah menciptakan rahim dan telah diberikan untuknya sebuah nama dari nama-nama-Ku. Maka, siapa yang menyambungnya, Aku akan menyambungnya, san siapa yang memutuskannya, Aku akan memutusnya: dan siapa yang menetapkanya, aku akan memantapkannya." (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, dan Hakim)