60 Kata-Kata Bijak Sujiwo Tejo yang Menginspirasi dan Jadi Renungan

Reporter : Syahidah Izzata Sabiila
Selasa, 26 Mei 2020 16:48
60 Kata-Kata Bijak Sujiwo Tejo yang Menginspirasi dan Jadi Renungan
Berikut beberapa kumpulan kata-kata bijak Sujiwo Tejo

Dream - Kata kata bijak Sujiwo Tejo sudah tak asing didengar di telinga para penggemarnya, Gaya bicaranya yang lugas, puitis dan sarat makna sering jadi inspirasi dan motivasi bagi banyak orang. Beberapa bahkan menjadikan status di akun sosial media

Sujiwo Tejo lebih banyak dikenal sebagai seorang budayawan. Ia kerap tampil di berbagai stasiun televisi, sambil bernyanyi atau berpuisi.

Pria asal Jember tersebut sselalu tampil nyentrik khas budayawan dengan topi yang kerap kali menutupi sebagian tambutnya. Sambil memainkan gitarnya, Sujiwo Tejo kerap muncul dengan kata puitis sambil beretorika dengan cerdasnya.

Berikut beberapa kumpulan kata-kata bijak Sujiwo Tejo yang telah dirangkum dari berbagai sumber. 

1 dari 3 halaman

Kata-Kata Bijak Sujiwo Tejo Tentang Kehidupan

Potret Sujiwo Tejo© Instagram @president_jancukers)

Sujiwo Tejo kerap mengungkapkan berbagai kiasan tentang kehidupan yang menyentuh dan penuh makna.

1. Sesungguhnya hidup adalah tal-temali, utang rasa bagi siapapun yang perasaannya masih bekerja.

2. Orang hidup, termasuk saya, toh lebih sering memperhatikan wajah dan sifat-sifat orang lain ketimbang detail-detail selebihnya.

3. Sesungguhnya hidup adalah tal-temali, utang rasa bagi siapapun yang perasaannya masih bekerja.

4. Jika kegagalan adalah sukses yang tertunda, berarti bisa kita harapkan kebohongan adalah jujur yang tertunda. Mengapa kalian pesimistis?"

5. Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu diatas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan kesombongan rasionalmu.

6. Bahasa Indonesia itu sederhana kok. Tapi bukanlah kesederhanaan adalah wujud pencapaian tertinggi manusia?

7. Hidup itu seperti pergelaran wayang, dimana kamu menjadi dalang atas naskah semesta yang dituliskan oleh Tuhan mu.

8. Hidup di alam fana adalah hidup di alam sandiwara.

9. Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan.

10. “ Saya sering berharap moga-moga segala kebaikan yang kelak akan saya lakukan adalah kebaikan yang tanpa saya sengaja. Begitu, sehingga luputlah saya dari rasa sombong lantaran merasa sudah berjasa.”

11. " Karena hanya kebekuan yang susah memaafkan."

12. " Jangka waktu antara sanjungan dan umpatan demikian tipisnya. Manusia bisa pagi memuja, lalu sorenya mendamprat dengan berbagai hujatan."

13. " Apakah selama ini kita masuk ke dalam agama atau agama yang kita masukkan ke dalam diri kita?"

14. " Naskah sutradara kita tahu di depan, naskah Tuhan kita tahu di belakang."

15. " Toh jagat di luar dan jagat di dalam sama saja. Siapa yang mengenal Tuhan akan mengenal dirinya. Siapa yang mengenal dirinya akan mengenal Tuhan."

16. " Tidak tersenyum lebih kejam daripada pembunuhan."

17. " Korupsi lebih atau setidaknya sama saja dengan membakar kitab suci, yaitu menghina esensi kitab suci. Tak ada ajaran maupun agama yang tak mengharamkan korupsi."

18. " Manusia hidup di zamannya. Sampeyan boleh saja hidup lama di luar negeri, tapi jangan sampai terlalu lama hidup di luar zaman."

20.  " Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu diatas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan kesombongan rasionalmu."

21. " Intinya, bagimana sembahyang itu bisa mendorong seluruh hatimu untuk menolong orang lain. Itulah inti pergi ke masjid, gereja, wihara, kuil, dan sebagainya."

22. " Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan."

23.  " Kenapa orang Indonesia selalu mempromosikan batik, reog? Kok korupsi nggak? Padahal korupsilah budaya kita yang paling mahal."

24. " Hidup di alam fana adalah hidup di alam sandiwara."

25. " Bagaimana kebiasaan akan kita ubah kalau kebiasaan itu sendiri sering tak kita sadari?"

2 dari 3 halaman

Kata Kata Bijak Sujiwo Tejo yang Bernada Kritis

26. Yang aku bayar pada tukan pecel hanyalah biaya produksi, waktu dan tenaganya. Rasaku ketika makan pecel dan berbagai sensasinya tak terbayar. Itulah utang rasa.

27. Korupsi lebih atau setidaknya sama saja dengan membakar kitab suci, yaitu menghina esensi kitab suci. Tak ada ajaran maupun agama yang tak mengharamkan korupsi.

28. Harusnya kesabaran itu seperti keinginan, tak ada batasnya. Yang bertapal batas cuma kebutuhan.

29. Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu.

30. Tabahlah seperti perempuan, saban hari memandikan anak, tapi tak pernah menuntut adanya mesin cuci anak.

31. Urakan berbeda dari kurang ajar. Urakan melanggar aturan termasuk aturan berfikir demi mengikuti hati nurani. Kurang ajar melanggar aturan hanya demi melanggar.

32. Karena hanya kebekuan yang susah memaafkan.

33. Bagaimana kebiasaan akan kita ubah kalau kebiasaan itu sendiri sering tak kita sadari?

34. Bagaimana kalau uang jajan lebih besar ketimbang uang makan?

35. Jika setiap warga negara menuntut haknya, negara tak bakalan kacau. Kan ada Goverment yang bakal mengelola penyaluran hak-hak tersebut sehingga tidak saling bertabrakan satu sama lain. Dan dari situlah goverment betul-betul ada kerjaan, bukan pengannggur terselubung yang makan gaji buta dari uang rakyat.

3 dari 3 halaman

Kata Kata Bijak Sujiwo Tejo Tentang Cinta

Potret Sujiwo Tejo© Instagram @president_jancukers

36. " Cintanya kepada sesama manusia cuma dalam rangka cintanya kepada Tuhan yang menciptakan manusia!"

37. Tak ada lagi airmata yang dapat kau timba, Kekasih, karena sungguh rinduku padamu kini telah menyumur tanpa dasar.

38.Tahukah kamu orang yang paling tak berperasaan? Dia yang jauh dari kekasih di saat hujan, tapi tak menghasilkan puisi.

39. Banyak orang pacaran, seabrek orang menikah, tapi cuma segelintir yang sempat mengalami cinta.

40. Mencintai khayalan mungkin memang lebih eksotis ketimbang mencintai sosok yang jelas-jelas konkret di depan mata dan terikat di bumi.

41. Maka siluetkan tubuhmu berlatar senja, karena tak sanggup kulihat airmatamu, kekasih.

42. Rindu dikalikan jarak sama dengan aku.

43. Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tak saling telepon, SMS, BBM, tapi keduanya dan saling mendoakan.

44. Banyak yang yakin bahwa mawar cuma tumbuh di tanah. Padahal mawar juga bisa tumbuh di hati.

45. Sudah ribuan perang kujalani nak, tapi belum satupun perangku menjadi agung karena membela cinta.

46. Kenapa tisue bermanfaat, karena cinta tak pernah kemarau.

47. Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa.

48. Andai mereka, kaum jomblo itu, ber-Tuhan, masih lumayan. Mereka akan bilang bahwa jodoh itu di tangan Tuhan. Lha, yang atheis jodohnya di tangan siapa?

49.Tuhan menciptakan tangis perempuan agar laki-laki melupakan tangisnya sendiri.

50.Cinta itu ga pake itung-itungan. Kalo udah mulai mikir " pengorbanan" itu namanya " kalkulasi"



Beri Komentar