Kata Mutiara Mendiang Syekh Ali Jaber (Foto : Liputan6.com/Instagram/Syekhalijaber)
Dream - Syekh Ali jaber merupakan ulama kondang yang dikenal dengan ceramah dan dakwahnya yang penuh ilmu serta menyejukkan hati siapa pun yang mendengarnya.
Kepergian Syekh Ali Jaber pada 14 Januari 2021 lalu, jelas menyisakan duka dan rasa kehilangan mendalam bagi umat muslim yang senantiasa mendengarkan siraman rohani beliau. Dari sekian banyak dakwah dan ceramah Syekh Ali Jaber, ada beberapa kutipan yang begitu melekat di benak masyarakat khususnya umat muslim tanah air.
Kutipan tersebut bahkan membanjiri sosial media yang dibagikan berulang-ulang oleh warganet. Salah satu yang melekat adalah nasihat beliau tentang sabar, ikhlas, dan indahnya memaafkan. Namun ada begitu banyak kata Mutiara yang keluar dari lisan Syekh Ali Jaber yang begitu menenangkan hati. Apa saja itu? Berikut kata Mutiara Syekh Ali Jaber yang patut dijadikan pegangan hidup.
© Foto : Instagram/syekhalijaber
“ Islam mengajarkan kalau tidak bisa membalas sesuai, tidak berlebih-lebihan, lebih baik diamkan. Lebih baik lagi, sabar. Lebih baik lagi, ikhlaskan. Lebih sempurna lagi, maafkan."
“ Kebahagiaan itu ibaratnya kupu-kupu. Jika kau mengejarnya, ia melarikan diri darimu. Tapi jika kau duduk dengan tenang, ia akan turun ke tanganmu. Maka, bersabarlah karena sabar itu indah.”
“ Hidup tidak akan berhenti. Allah SWT akan mengiringinya dengan kelembutan dan rencana-Nya dengan harapan yang baru dan tekad yang tidak pernah hilang.”
“ Bila yang ditimpa musibah adalah orang yang kita cintai, maka kita akan mengatakan bahwa itu penghapus dosa. Bila yang ditimpa musibah adalah orang yang kita benci, maka kita akan mengatakan bahwa itu hukuman dari Allah SWT. Berhati-hatilah dari menghukumi takdir Allah SWT sesuai hawa nafsu kita.”
“ Jangan memberi tahu siapa pun tentang maksiatmu karena dua sebab: Pertama, karena maksiat bukan untuk dibanggakan. Kedua, karena manusia tidak akan melupakan keburukanmu, walaupun kau telah bertobat.”
“ Kaca yang pecah suaranya akan langsung hilang dan meninggalkan serpihan kaca yang melukai siapa yang menyentuhnya. Begitu juga perkataan yang melukai hati akan cepat hilang suaranya, tetapi hatinya terluka untuk waktu yang lama.”
“ Jika kamu merasa sangat nyaman, aman, dan tanpa rasa takut di kediamanmu, apalagi yang kamu harapkan selain itu, atau kamu ingin mengambil lautan yang penuh dengan harta. Ucapkanlah: Puji dan syukur kepada Allah SWT atas kebahagiaan yang kamu miliki dan akuilah nikmat tersebut dengan pengakuan yang tulus.”
“ Saya sering bilang, jangan pandangi wanita yang belum berjilbab, jangan pandangi dia buruk. Barangkali dia punya dua rakaat Tahajud di sisi Allah SWT. Sehingga menyebabkan terampuni semua dosanya. Kita tidak tahu apa urusan manusia sama Allah. Masing-masing punya rahasia sama Allah.”
“ Hati akan mati tanpa Alquran. Hati akan keras jika tidak diobati dengan Alquran. Hati juga tidak akan bahagia kecuali dengan Alquran. Maka jadikanlah Alquran sahabatmu yang selalu menemani. Sungguh Alquran ini memberi petunjuk ke jalan yang lurus.”
“ Tugas kita itu membahagiakan orang.”
© Foto : Instagram/syekhalijaber
“ Kita lari dari takdir ke takdir.”
“ Setiap kali saya ditimpa musibah, saya selalu mengucapkan," Alhamdulilah, Inalillahi wainna illahi rajiun."
“ Saya mempercayai satu hal, tidak ada sesuatu yang terjadi kebetulan. Seperti kata Umar bin Khattab bahwa kita lari dari takdir ke satu takdir lainnya. Emosi dan marah tidak akan mengubah apa pun yang sudah terjadi, justru akan menimbulkan musibah jauh lebih besar.”
“ Apa yang ada dihati, sama dengan yang diucapkan lidah.”
“ Tidak ada sesuatu yang terjadi kebetulan, semua dituntun atas izin Allah.”
“ Kita lari dari takdir ke takdir.”
“ Bukan kewajiban saya, Anda harus setuju atau tidak setuju.”
“ Kemuliaan akhlak seseorang, bukan disaat lagi santai. Tapi kemuliaan diuji saat tertimpa musibah.”
“ Saya lebih baik korban sendiri, daripada korban umat.”
“ Tidak ada rasa malu untuk segera minta maaf.”
“ Orang yang ikhlas dan bisa menyampaikan dakwah, dia tidak melihat jumlah pengikutnya.”
“ Binatang kita kasih sayang, apalagi manusia.”
© Foto : Instagram/syekhalijaber
“ Tidak cukup kita hanya berbicara dan retorika dalam mengungkapkan cinta, tapi wujudkanlah dalam perilaku.”
“ Saya lebih baik mengalah, daripada harus bertengkar.”
“ Semua langkahmu, jadilah Nabi Muhammad SAW.”
“ Insyaa Allah semua kejadian ada hikmah. Saya percaya dan yakin, tak ada yang buruk dari Allah. Mungkin dipandangan kita buruk, tapi di balik keburukan itu ada kebaikan.”
“ Saat dicaci di media sosial. Saya sampaikan. Terima kasih banyak, nasihat Anda sangat berarti bagi saya.”
“ Mari kita menjaga perdamaian dan kesatuan. Ada berbeda di antara kita, beda pandangan, beda pemahaman, itu wajar manusia.”
“ Beda daya otak dan daya pikir, tapi jangan gara-gara perbedaan itu dijadikan permusuhan.”
“ Saya duduk sama diri saya sendiri dan berpikir. Kenapa saya kok jadi begini, tak mau marah dan tidak mau menjelekkan orang. Saya mencari tahu kenapa saya istiqomah. Tidak bisa mereaksi caci maki. Akhirnya menemukan, kalau saya membalas itu tak ada manfaatnya. Melukai orang tak ada untungnya.”
“ Apabila orang lain punya salah, maafkanlah dia.”
“ Kita tidak tahu apa urusan manusia sama Allah. Masing-masing punya rahasia sama Allah, yang barang kali tidak ada manusia lain pun yang tahu. Bisa jadi sebab kebaikan itu, terampuni dosanya.”
© Foto : Instagram/syekhalijaber
“ Kita nggak mau saling menyakiti, saling melempar. Beda pandangan bukan berarti bermusuhan.”
“ Ketika ditimpa musibah, ucapkan Alhamdulillah, Inna Lillahi wa inna ilayhi raji’un. Ini dari Allah. Kenapa Alhamdulillah dan tetap memuji Allah? Diyakini akan datang ketenangan yang luar biasa. “
“ Kita mohon maaf, semua bisa pandai berbicara yang terbaik dan mengambil kalimat yang terindah. Tapi kalau perilaku kita tidak pas dan tidak baik, buat apa.”
“ Saya selalu berprinsip, orang yang salah sama saya, saya doa ya Allah ampunilah dia. Kalau saya yang salah sama dia, ya Allah ampunilah saya.”
“ Saya tidak suka membalas dendam.”
“ Kalau saya tidak bisa menjaga nama baik negeri Indonesia, lebih baik saya cabut kewarganegaraan.”
“ Semakin kita mau meniru Nabi Muhammad SAW, akan dipuji oleh manusia. Bahkan semua ahli menjadikannya sebagai figur akhlak yang mulia.”
“ Jika kalian main ke taman bunga yang indah, maka bunga yang paling indah lah yang bakalan dipetik terlebih dahulu.”
“ Kalau sudah menganggap diri menuntut kesalahan orang, berarti kita merasa lebih mulia daripada dia.”
“ Kita semua punya dosa dan aib, tapi Allah menutupi aib kita. Coba kalau setiap dosa, bau badan kita, malu kita. Makanya kalau urusan dengan Allah, jangan kita menghakimi orang.”
© Foto : Instagram/syekhalijaber
“ Tugas saya menyampaikan dan memilih kata-kata dalam menyampaikan hal yang menenangkan hati.”
“ Kita memberi nasihat: ‘Nampaknya, kalau bisa jangan seperti ini, lebih baik’. Memilih kata yang bisa menenangkan. Kalau diterima, syukur. Jika tidak diterima, sudah selesai tugas.”
“ Daripada kita melarang orang, kita berikan pengganti. ‘Ini nggak boleh, ini haram!’. Lalu solusianya apa, namanya anak muda. Kita beri pengganti.”
“ Jangan memandang mereka dengan pandangan buruk, pandang mereka dengan sayang, kasihan, dan doakan.”
“ Belajar mengenai Islam dari Islam itu sendiri, jangan belajar Islam dari perilaku orang. Belum tentu saya menjadi contoh, tirulah Nabi Muhammad SAW. Yakini tidak bakal tertipu dengan Islam.”
“ Sebenarnya, prinsip Islam menyampaikan yang baik. Tapi caranya kembali pada masing-masing. Akhlak.”
“ Jangan pandangi wanita yang belum berjilbab, jangan pandangi dia buruk. Barangkali dia punya dua rakaat tahajjud di sisi Allah. Bisa terampuni dosanya oleh Allah.”
“ Kita harus bisa belajar pasrah diri kepada Allah. Jangan kita hanya berbicara seperti di iftitah kita, tapi mana buktinya? Salatku, matiku dan hidupku untuk Allah. Allah tidak menerima dari ucapan saja.”
“ Setiap saya masuk jamaah, saya ucapkan: ‘Dengan nama-Mu ya Allah, saya menghadapi jamaah. Gerakkan hati dan lidah saya untuk menyampaikan yang terbaik. Karena saya tidak punya ilmu apa-apa.”
“ ‘Hei, kamu nggak bakal diampuni oleh Allah’. Kata Rasulullah SAW, di situ Allah marah: ‘Apa yang menjadikan dirinya Tuhan. Aku ampuni dosanya dan Aku hapuskan kebaikanmu’. Jangan main hukum, kita semua punya dosa.”
“ Jangan pernah sungkan untuk menerima masukan orang dan meminta maaf.”
© Foto : Instagram/syekhalijaber
“ Tidak cukup kita hanya berbicara dan retorika dalam mengungkapkan cinta, tapi wujudkanlah dalam perilaku.”
“ Kemuliaan akhlak adalah inti daripada agama.”
“ Banyak orang mengaku cinta Nabi, tapi apakah perilakunya seperti Nabi?.”
“ Saya mempercayai satu hal, tidak ada sesuatu yang terjadi kebetulan. Seperti kata Umar bin Khattab bahwa kita lari dari takdir ke satu takdir lainnya. Emosi dan marah tidak akan mengubah apa pun yang sudah terjadi, justru akan menimbulkan musibah jauh lebih besar.”
“ Tidak ada satu pun kata keluar kecuali Allah izinkan, kita harus belajar pasrah diri kepada Allah SWT.”
“ Selesaikan pekerjaanmu dengan rahasia dan diam-diam. Bagi setiap orang pemilik nikat, pasti dihasuti.”
“ Sepanjang apa pun kegelapan kedzaliman, sepanjang apa pun kehilangan keadilan. Insyaa Allah akan datang suatu saat matahari adil. Indonesia akan menjadi negera AlQuran.”
Pengertian dan Cara Baca Idgham Mutajanisain, Lengkap dengan Contohnya dalam Al-Quran
55 Kata-kata Ucapan Maaf Menyambut Ramadhan yang Menyentuh Hati dan Penuh Ketulusan
Akademi Sahur Indonesia 'AKSI' 2023 Kembali Hadir di Indosiar
Mirip Drama Sinetron! Viral Kisah Wanita Nikahi Kakak Iparnya Sendiri: Keponakanku adalah Anakku
Doa Lailatul Qadar dari Hadis Nabi, Dianjurkan Banyak Dibaca pada 10 Malam Terakhir Ramadan