Abah Harun, Pahlawan di Kaki Gunung Galunggung

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 29 Maret 2019 16:00
Abah Harun, Pahlawan di Kaki Gunung Galunggung
Demi anak cucu.

Dream - Fenomena air terjun yang terjadi di Gunung Galunggung menjadi pembicaraan warganet. Gunung di Taskmalaya, Jawa Barat, ini memang selalu membetot perhatian. Dan, fenomena air terjun itu hanya salah satunya.

Dua tahun silam, warganet juga membicarakan sosok `pahlawan` dari Gaalunggung. Namanya, Abah Harun. Nama asli pria 87 tahun itu sebetulnya Arum Kurnia, tapi panggilan Abah Harun kadung melekat kepadanya.

Abah Harun tinggal di kaki Gunung Galunggung. Tepatnya, di kampung Malaganti, Desa Sukaharja, Kecamatan Sariwangi. Seluruh warga mengenal dia karena ketangkasannya membuat saluran air untuk mengairi 500 hektare sawah di dua desa.

" Ada dua saluran air yang sudah dipakai selama ini. Sekarang baru proses yang ketiga," ujar Abah Harun, dikutip dari Liputan6.com, Jumat 29 Maret 2019.

Perjuangan Abah Harun terbilang panjang. Dia telah mencangkul tanah keras dan melinggis bebatuan cadas sejak 1962. " Saya hanya ingat, tak lama setelah itu ada peristiwa pemberontakan PKI," kata dia, dalam wawancara 2017 itu.

1 dari 2 halaman

Warisan Anak Cucu

Seluruh aktivitas membuka saluran air dia kerjakan dengan sukarela. Kegiatan ini sempat membuat warga menganggapnya gila.

Bagaimana tidak, Abah Harun rela membelah bukit berbatu dengan cangkul dan linggis demi membuat saluran air. Padahal, dia tak punya lahan sawah yang harus dialiri.

Dia juga harus bertaruh nyawa.

Tapi, kegigihan Abah Harun membuka lahan membangkitkan kepedulian warga lain. Tergabung dalam satu wadah, Paguyuban Cinila Siliwangi, Abah Harun dan warga bergelantungan di atas jurang melubangi batu besar untuk menghalangi sumber air.

Abah Harun berharap, jalur air yang dia buat akan mejadi warisan bagi anak cucunya.

Sumber: Liputan6.com/Azwar Anas

 

2 dari 2 halaman
Beri Komentar