Ada Pesawat Terbang Ringan dari Lamongan, Murni Hasil Rakitan Tangan

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 16 Desember 2021 11:01
Ada Pesawat Terbang Ringan dari Lamongan, Murni Hasil Rakitan Tangan
Pesawat tersebut merupakan karya Heri Suyanto.

Dream - Halaman sebuah rumah di Dusun Tronggolonggong, Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, tak lagi terlihat kosong. Ada seonggok bodi pesawat terpajang di sana.

Bukan replika, bukan pula hiasan, tapi bodi pesawat siap pakai. Bahkan, pembuatnya, Heri Suyanto, mengklaim pesawat itu bisa terbang.

Ya, Heri mengaku sudah membuat tiga unit pesawat terbang ringan atau STOL (Short Take Off and Landing). Dua pesawat sudah laku dibeli Pemerintah Republik Ceko, sementara satu unit dipesan TNI AU.

" Sudah bisa memproduksi tiga pesawat, satu dibeli oleh TNI AU dan dua lainnya sudah laku terjual dan dibeli Pemerintah Republik Ceko," ujar Heri.

Heri mengaku mengerjakan seluruh pesawat itu dengan tangan dan tanpa bantuan mesin berat. Semua proses dia lakukan di halaman rumahnya.

 

1 dari 2 halaman

Bekal Kerja di Pabrik Pesawat di Ceko

Kemampuan Heri merakit pesawat dia dapatkan saat bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia di salah satu perusahaan pembuatan pesawat di Ceko. Merasa pengalaman sudah cukup, dia memutuskan pulang ke Tanah Air dan sempat menetap di Ciamis, Jawa Barat.

Ketika di Ciamis, dia merakit komponen pesawat yang didatangkan dari luar negeri. Belum selesai, pesawat itu dia kirimkan ke Lamongan melalui jalur darat untuk proses finishing atau tahap akhir.

" Untuk pesawat yang saya rakit sendiri di Lamongan ini, kita bawa dari Ciamis dengan diangkut truk," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Ingin Jadi Motivasi Anak Mudah

Heri punya alasan menyelesaikan rakitannya di Lamongan. Dia ingin anak-anak muda di Lamongan termotivasi untuk berkarya.

" Saya ingin memberikan motivasi kepada anak-anak muda bahwa orang Indonesia juga bisa membuat pesawat terbang sendiri," ucap dia.

Soal kemampuan pesawat buatannya, Heri mengklaim bisa terbang. Tetapi, saat ini dia sedang menunggu hasil uji kelaikan terbang dan pembuatan identitas pesawat.

Pesawat buatan Heri hanya berkapasitas dua penumpang. Pesawat diklaim bisa terbang dengan kecepatan 200 kilometer per jam dengan waktu terbang maksimal 4 jam mengonsumsi bahan bakar sebanyak 80 liter.

" Pesawat ini Insya Allah bisa terbang, hanya saja masih butuh uji kelaikan terbang," kata dia, dikutip dari Merdeka.com.

 

Beri Komentar