Benua Mini Kuno Berusia 215 Juta Tahun Ditemukan di Selatan Indonesia, Kondisinya Tak Terduga

Reporter : Editor Dream.co.id
Kamis, 26 Oktober 2023 11:01
Benua Mini Kuno Berusia 215 Juta Tahun Ditemukan di Selatan Indonesia, Kondisinya Tak Terduga
Benua kuno berusia 215 juta tahun ditemukan di selatan Indonesia.

1 dari 12 halaman

Benua Mini Kuno Berusia 215 Juta Tahun Ditemukan di Selatan Indonesia, Kondisinya Tak Terduga

Benua Mini Kuno Berusia 215 Juta Tahun Ditemukan di Selatan Indonesia, Kondisinya Tak Terduga © Dream

2 dari 12 halaman

© Warna hijau adalah pecahan Argoland yang terpisah dari Australia 215 juta tahun lalu. 2023 dream.co.id

Dream - Seorang ahli geologi asal Belanda membuat temuan mengejutkan saat meneliti kondisi geografis di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Hasil temuannya menunjukan di bawah sebagian besar pulau Indonesia bagian selatan dan Myanmar terdapat pecahan sebuah benua mini yang disebut dengan Argoland.

3 dari 12 halaman

Sebelumnya, sekitar 155 juta tahun yang lalu, sepotong benua sepanjang 5.000 kilometer terlepas dari Australia bagian barat.

Para ahli geologi meyakininya setelah menemukan cekungan tersembunyi jauh di bawah lautan yang dikenal sebagai Dataran Argo Abyssal.

Potongan benua yang kemudian diberi nama Argoland tersebut hanyut dan menjauh dari Australia setelah terseret arus laut dalam.

4 dari 12 halaman

© Peta Asia Tenggara 2023 dream.co.id

Namun para ahli geologi tidak mengetahui ke mana dan apa yang terjadi pada potongan benua tersebut.

Para ahli geologi hanya menduga-duga bahwa benua mini ini pasti hanyut ke arah barat laut.

Mereka meyakini posisi benua mini itu berakhir di tempat di mana pulau-pulau di sekitar Asia Tenggara berada saat ini.

5 dari 12 halaman

Teori Terbentuknya Benua

Perkiraan ini dibuat berdasarkan teori yang menyebut bahwa benua-benua selalu bergerak, mengalami perubahan.

Karena lempeng tektonik, benua-benua ini dapat bergabung satu sama lain selama jutaan tahun membentuk 'superkontinen'.

Selama jutaan tahun pula, benua-benua tersebut bisa terpecah-pecah menjadi benua yang lebih kecil lagi.

6 dari 12 halaman

© Pemandangan benua dilihat dari satelit 2023 dream.co.id

Namun baru-baru ini para ilmuwan di Utrecht University, Belanda, berhasil menemukan jejak Argoland tersebut.

Para ahli geologi di Universitas Utrecht berhasil merekonstruksi sejarah benua yang hilang tersebut.

7 dari 12 halaman

© Argoland terlepas dari Benua Australia 2023 dream.co.id

Ternyata, Argoland tetap masih ada, namun berada dalam bentuk potongan-potongan kecil.

8 dari 12 halaman

© Penampakan pulau Sumatera, bagian dari benua kuno Argoland 2023 dream.co.id

Dengan menggunakan model rekonstruksi dan data penelitian lapangan dari beberapa pulau, termasuk Sumatra, Kalimantan, dan Kepulauan Andaman, para ahli ini menemukan bahwa Argoland tidak pernah menjadi satu benua yang koheren.

9 dari 12 halaman

© Pecahan Argoland menjadi benua yang disebut Argopelago 2023 dream.co.id

Argoland mulai terpecah-pecah menjadi beberapa bagian sekitar 300 juta tahun yang lalu, membentuk apa yang oleh para peneliti disebut sebagai 'Argopelago'.

Situasi di Asia Tenggara sangat berbeda dengan Afrika dan Amerika Selatan, di mana sebuah benua terpecah menjadi dua bagian dengan rapi.

10 dari 12 halaman

"Tapi Argoland terpecah menjadi banyak potongan-potongan yang berbeda-beda,"

ungkap Eldert Advokaat, salah satu penulis studi yang dipublikasikan di jurnal Gondwana Research.

11 dari 12 halaman

Pecahan-pecahan tersebut kini tersembunyi di bawah sebagian besar wilayah Indonesia dan Myanmar, dan tiba di sana pada waktu yang hampir bersamaan.

Para peneliti juga menemukan bahwa pecahnya Argoland dipercepat sekitar 215 juta tahun yang lalu.

Ini menjelaskan mengapa 'benua' itu menjadi begitu terfragmentasi dan membuat proses menyatukan pecahan-pecahan Argoland menjadi lebih sulit.

" Kami benar-benar berurusan dengan pulau-pulau misterius, itulah sebabnya penelitian kami memakan waktu yang sangat lama. Kami menghabiskan waktu tujuh tahun untuk menyusun teka-teki ini," kata Advokaat.

12 dari 12 halaman

Keuntungan Menemukan Sejarah Benua Kuno

Menurut penulis studi lainnya, Douwe van Hinsbergen, penting untuk mengetahui bagaimana benua-benua yang hilang itu bisa tidak diketahui keberadaannya.

Douwe menambahkan rekonstruksi tersebut sangat penting bagi pemahaman kita tentang proses-proses seperti evolusi keanekaragaman hayati dan iklim.

" Informasi ini juga penting untuk menemukan bahan tambang. Dan yang paling penting untuk memahami bagaimana gunung terbentuk atau untuk mengetahui kekuatan pendorong di balik lempeng tektonik; dua fenomena yang sangat erat kaitannya," pungkas Douwe.

Beri Komentar