Peristiwa Penjambretan Yang Menewaskan Warsilah (Foto: Istimewa)
Dream - Pelaku penjambretan dan pembunuhan, Warsilah, penumpang ojek online (Ojol) di Jalan Jenderal Ahmad Yani Cempaka Putih, Jakarta menyerahkan diri pada Minggu, 8 Juli 2018.
Peristiwa penjambretan yang dialami Warsinah sempat terekam CCTV dan viral di media sosial.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Arie Ardian mengatakan, pelaku bernama Sandi Haryanto ternyata sudah melakukan penjambret sebanyak 8 kali.
" Dari 8 kali kejadian semua yang diambil handphone dan tas," ujar Aire di Jakarta, Senin 9 Juli 2018.
Arie menjelaskan, untuk menjalankan aksinya, Sandi terbiasa melakukannya secara mandiri. " Sejauh ini dia sendiri. Single fighter," ucap dia.
Sebelum menjambret Warsilah, Sandi terlebih dulu memantau calon korbannya dari persimpangan Rawasari, Jakarta Pusat. Saat penjambretan terjadi, Warsilah terlempar hingga tewas lantaran terpental dari atas motor
Berdasarkan keterangan polisi, sejak lebaran, total pelaku sudah menjambret uang sebesar Rp500 ribu.
Atas perbuatannya itu, Sandi terancam Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.
Sandi mengaku dirinya merasa dihantui perasaan bersalah selama prose pelariannya. Dia semakin gelisah ketika mengetahui korban yang dijambret tewas dan viral di media online.
" Selang tiga hari perasaan saya jadi nggak senang, saya merasa bersalah. Bawaannya gelisah," katanya.
Perasaan Sandi selama pelarian semakin tak karuan tatkala wajah korban yang tewas membentur aspal di Cemapak Putih kerap terbayang.
" Saya tujuh hari wara-wari di jalan. Saya bingung saya mau ke mana. Saya di bayang-bayang wajah korban. Perasaan jadi takut dan gelisah," ungkap dia.
Dari pengakuannya selama tujuh kali menjambret, belum ada satupun korbannya yang meninggal dunia.
" Yang ini tewas karena terjatuh mempertahankan barangnya. Dan saya baru tahu korban tewas tiga hari setelahnya," ujar Sandi.
Akhirnya Sandi memutuskan menemui pamannya pada MInggu, 8 Juli 2018 untuk menceritakan kegelisahan sekaligus meminta dicarikan solusinya.
" Saya cerita dengan sejujurnya kali ini saya punya masalah," terang dia.
Usai bercerita panjang. Sandi meminta diantar ke kantor polisi terdekat.
" Saya bilang, tolong antarkan saya ke kantor polisi terdekat karena saya punya masalah seperti ini akhirnya beliau mau mengantarkan saya," tandas Sandi.
(Sah, Sumber: Liputan6.com)
Advertisement
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta