Sipir Disandera Napi Selama 9 Jam, Dilepaskan Saat Tebusan 20 Pizza Datang

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 23 Juli 2021 19:01
Sipir Disandera Napi Selama 9 Jam, Dilepaskan Saat Tebusan 20 Pizza Datang
Penyanderaan berlangsung sembilan jam.

Dream - Dua narapidana melakukan aksi nekat dengan menyandera dua penjaga penjara selama sembilan jam. Aksi mereka terbilang konyol karena hanya meminta tebusan sepele yaitu pizza.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu di penjara Hallby yang terkenal dengan dengan keamanan tingkat tingginya. Penjara ini berlokasi di dekat Eskilstuna, 70 mil barat Stockholm, Swedia.

Dua pelaku terindentifikasi sebagai Haned Mahamed Abdullahi, 24 tahun, dan Isak Dewit, 30 tahun. Keduanya merupakan terpidana kasus pembunuhan.

Drama penyanderaan itu berlangsung pada pukul 12.30 waktu setempat. Dua narapidana tersebut berusaha masuk ke ruang penjaga.

Mereka kemudian mengancam dua penjaga dengan pisau cukur. Kemudian mereka mengunci pintu ruang jaga.

 

 

1 dari 4 halaman

Sempat Minta Helikopter

Penjara dikunci dan unit pasukan khusus digerakkan ke lokasi. Ambulans, truk pemadam kebakaran, dan helikopter polisi bersiaga di luar penjara.

Seorang mediator dikirim masuk. Menurut laporan media setempat, Aftonbladet, awalnya dua narapidana tersebut meminta disediakan helikopter.

Namun kemudian, mereka berubah pikiran dan meminta disediakan 20 pizza untuk keduanya dan narapidana lain. Pizza diantarkan jam 16.30 waktu setempat dan pada pukul 21.30, mereka baru melepaskan dua penjaga tersebut.

" Ya, pizza sudah dikirim," ujar Juru Bicara Penjara, Stina Lyles.

Lyles mengatakan para penjaga tidak ada yang terluka. Keduanya bisa kembali ke keluarganya dengan selamat.

Dua narapidana tersebut dibawa ke kantor polisi. Mereka diinterogasi terkait aksi penyanderaan tersebut, dikutip dari Business Insider.

2 dari 4 halaman

Bangga! Kontingen Garuda Bebaskan Warga AS yang Disandera di Kongo

Dream - Satuan Tugas TNI Kontingen Garuda XXXIX-B RDB MONUSCO yang bertugas di Kongo terlibat dalam operasi pembebasan warga Amerika Serikat, yang disandera kelompok kriminal bersenjata. Peristiwa itu berlangsung pekan lalu.

Dikuti dari Instagram @puspentni, Komandan Satgas TNI Kontingan Garuda XXXIX-B RDB MONUSCO, Kolonel Inf. Daniel Lumban Raja, mengatakan upaya pembebasan berawal adanya informasi dari Chief dan MSF team kepada Komandan Static Combat Deployment (SC) Lulimba, Mayor Inf. Yoni.

Informasi itu menyatakan akan ada negosiasi dengan kelompok bandit yang menculik warga negara AS atas nama Sarah. Warga AS yang telah disekap selama 16 hari di markas kelompok bersenjata yang berlokasi di perkampungan Ake.

 

3 dari 4 halaman

Mendapat informasi itu, Komandan SCD Lulimba bersama Chief Village, Regiment Commander FARDC, Commander Local Police serta Team MSF di Kampung Lulimba segera menggelar briefing.

Pembicaraan membahas langkah antisipasi segala risiko yang kemungkinan bisa terjadi selama proses negosiasi.

Daniel mengatakan negosiasi kemudian dijalankan dengan tiga perwakilan kelompok bandit. Mereka bersenjatakan senapan serbu AK-47.

 

4 dari 4 halaman

Negosiasi tersebut akhirnya menemukan titik terang. Para bandit bersedia membebaskan sandera.

Sandera dibebaskan dalam keadaan stabil. Selanjutnya menjalani pemeriksaan kesehatan.

Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi dari Chief dan MSF Team. Juga ucapan terima kasih karena Satgas TNI Konga telah bekerja keras membantu pembebasan sandera.

      Lihat postingan ini di Instagram

Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB Partisipasi Dalam Pembebasan Sandera Warga Amerika di Kongo . @puspentni Satuan Tugas TNI Kontingen Garuda XXXIX-B RDB MONUSCO berpartisipasi dalam pembebasan sandera warga Amerika dari tangan kelompok bandit, Kongo. . Demikian dikatakan Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de lOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO), Kolonel Inf. Daniel Lumban Raja saat ditemui di Sukarno Camp, Jum’at lalu, 17 juli 2020. . Dansatgas mengatakan bahwa upaya pembebasan sandera tersebut di awali informasi dari Chief dan MSF team kepada Komandan Static Combat Deployment (SCD) Lulimba Mayor Inf. Yoni yaitu akan adanya negosiasi dengan kelompok bandit yang menculik warga negara Amerika atas nama Sarah yang telah disekap selama kurang lebih 16 hari di markas bandit yang berada di perkampungan Ake yang berjarak 10 km dari SCD Lulimba. . Menyikapi informasi tersebut, Komandan SCD Lulimba bersama Chief Village, Regiment Commander FARDC, Commander Local Police, Team MSF di Kampung Lulimba melaksanakan briefing dalam rangka negosiasi membebaskan sandera serta mengantisipasi segala kemungkinan resiko dari situasi nanti yang berkembang. . Proses negosiasi dengan kelompok Bandit yang berjumlah tiga orang dengan bersenjatakan tiga pucuk senjata AK-47 menemukan titik terang yaitu mereka bersedia untuk membebaskan sandera. Adapun kondisi sandera saat dibebaskan secara umum stabil dan akan menjalani pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. . Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB memegang peranan dalam menjaga situasi keamanan dan menempatkan diri pada ring luar sebagai pengaman untuk memback up dan mengambil tindakan cepat apabila situasi genting terjadi. Atas keberhasilan tersebut, Chief dan MSF Team menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB atas kerja keras dalam membantu pembebasan sandera tersebut.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Puspen TNI (@puspentni) pada

Beri Komentar