Allah Pasti Membalas Perbuatan Zalim, Inilah 5 Adab Orang yang Terzalimi

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Senin, 31 Juli 2023 17:36
Allah Pasti Membalas Perbuatan Zalim, Inilah 5 Adab Orang yang Terzalimi
Orang yang dizalimi bisa berdoa apa saja untuk pelakunya. Bahkan doa orang terzalimi sangatlah mustajab.

Dream - Perbuatan aniaya di dalam Islam disebut juga dengan istilah zalim. Yakni bertindak sewenang-wenang atau tidak adil. Perbuatan ini tentu saja sangat dilarang dalam Islam.

Hal ini karena Islam adalah agama yang memegang tegus prinsip keadilan, kesamaan derajat, dan pastinya tidak melakukan perbuatan aniaya atau zalim. Bahkan Rasulullah saw pun bersabda:

" Jauhilah dan takutlah kamu berbuat zalim, sebab sesungghnya kezaliman itu merupakan kegelapan di hari kiamat." (HR. Bukhari)

Selain itu, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Hakim juga menjelaskan bahwa doa orang yang teraniaya sangatlah mustajab. Oleh karena itu, jangan berani-berani untuk berbuat zalim kepada siapa saja.

Lalu, apa yang harus dilakukan oleh orang yang dizalimi? Apakah harus membalas orang tersebut? Tentu saja tidak. Karena setiap perbuatan zalim, pasti akan mendapatkan balasannya dari Allah SWT. Nah, berikut adalah beberapa sikap atau adab yang sebaiknya dilakukan oleh orang yang terzalimi sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 2 halaman

Adab Orang yang Terzalimi

Bagi orang yang terzalimi atau teraniaya, janganlah merasa khawatir. Karena Allah SWT pasti akan memperlakukan secara adil antara orang yang terzalimi dengan orang yang menzalimi. Berikut adalah beberapa adab orang yang terzalimi sebagaimana dijelaskan oleh Ustadz Farid Nu'man Hasan:

Bersabar

Adab yang harus dilakukan oleh orang yang terzalimi adalah bersikap sabar. Dalam hal ini, sabar bukan berarti putus asa atau hanya diam saja menerima nasib. Akan tetapi bersikap untuk tidak takut dan tidak menyerah. Bahkan Allah SWT pun telah menjelaskannya di dalam Al-Quran melalui surat Ali Imran ayat 146:

وَكَاَيِّنْ مِّنْ نَّبِيٍّ قَاتَلَۙ مَعَهٗ رِبِّيُّوْنَ كَثِيْرٌۚ فَمَا وَهَنُوْا لِمَآ اَصَابَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَمَا ضَعُفُوْا وَمَا اسْتَكَانُوْا ۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: " Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar." (QS. Ali Imran: 146)

Yakin Bahwa Setiap Kezaliman Ada Balasannya

Seseorang yang dizalimi hendaknya tidak perlu merasa takut. Yakinlah bahwa perbuatan tersebut akan ada balasannya dari Allah SWT. Karena Allah SWT sendiri adalah Maha Adil. Tentunya Allah SWT akan memperlakukan hamba-Nya sesuai dengan apa yang hamba-Nya lakukan.

Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud ath-Thayalisi menjelaskan bahwa salah satu jenis kezaliman adalah zhulmun laa yatrujullah (kezaliman yang tidak akan Allah biarkan).

Di mana Allah SWT akan membalas orang yang melakukan perbuatan zalim cepat atau lambat. Hal ini pun menjadi hiburan untuk orang-orang yang terzalimi dan menunjukkan bahwa perbuatan yang mereka alami pasti akan ada balasannya yang setimpal.

2 dari 2 halaman

Yakin Bahwa Setiap Musibah Adalah Penggugur Dosa

Rasulullah saw memberikan kabar gembira kepada setiap Muslim yang bersabar saat tertimpa musibah. Beliau bersabda:

" Tidak ada satu pun musibah yang menimpa seorang Muslim, melainkan dosanya dihapus Allah Ta'ala karenanya, sekalipun musibah itu hanya karena tertusuk duri." (HR. Muslim)

Selain itu, dalam hadis lainnya juga dijelaskan bahwa Allah SWT akan menghapuskan dosa orang-orang yang ikhlas atas musibah maupun gangguan dari orang lain. Rasulullah saw bersabda:

" Tidaklah seorang Muslim tertimpa kelelahan, gelisah, sedih, gangguan, murung, sampai-sampai duri yang menusuknya melainkan Allah akan jadikan itu sebagai penghapus kesalahannya." (HR. Bukhari)

Menceritakan Kezaliman Seseorang pada Penguasa

Seseorang yang dizalimi oleh orang lain, maka dirinya memiliki hak untuk bercerita pada penguasa atau hakim. Tujuannya adalah agar ia mendapatkan keadilan dan kezaliman yang dialami tidak berlanjut lagi.

Sikap ini tentunya tidak sama dengan bergunjing atau bergosip. Karena ini berhubungan dengan keselamatan diri dan juga keadilan. Dengan menceritakan kejadian itu, maka orang yang dizalimi akan segera mendapatkan pertolongan, sekaligus tindakan zalim bisa dihentikan.

Rasulullah saw bersabda:

" Tolonglah saudaramu yang berbuat zalim (aniaya) dan yang dizalimi. Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, jelas kami paham menolong orang yang dizalimi, tapi bagaimana kami harus menolong orang yang berbuat zalim?' Beliau bersabda, 'Pegang tangannya (agar tidak berbuat zalim)'." (HR. Bukhari)

Mendoakan Orang yang Berbuat Zalim

Adab terakhir untuk orang yang dizalimi adalah mendoakan orang yang berbuat zalim. Seseorang yang dizalimi diperbolehkan mendoakan apa saja untuk pelakunya. Baik itu doa agar pelaku diberikan hidayah atau bahkan doa buruk sekalipun. Sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya melalui surat An-Nisa ayat 148:

۞ لَا يُحِبُّ اللّٰهُ الْجَهْرَ بِالسُّوْۤءِ مِنَ الْقَوْلِ اِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ سَمِيْعًا عَلِيْمًا

Artinya: " Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. An-Nisa: 148)

Beri Komentar