Seorang antropolog Brasil telah merekonstruksi wajah spesies manusia purba Homo longi dari tengkorak yang terpelihara dengan baik yang ditemukan di timur laut Tiongkok pada tahun 1930-an.
Homo longi adalah spesies punah dari genus Homo yang hidup di Asia pada masa Pleistosen Tengah.
Dijuluki Manusia Naga, spesies ini diidentifikasi dari tengkorak yang hampir lengkap bertanggal 148.000 tahun lalu.
Fosil tersebut ditemukan pada tahun 1933 ketika sebuah jembatan dibangun di atas Sungai Songhua di Kota Harbin, provinsi Heilongjiang, Tiongkok.
Tengkorak Harbin berukuran sangat besar, lebih besar dari semua manusia purba lainnya. Ia juga relatif panjang dan rendah serta tidak memiliki bentuk bulat seperti otak manusia modern.
Ia memiliki rongga mata yang lebih besar, hampir persegi, alis tebal, mulut lebar, dan gigi besar.
Kapasitas endokrinnya diperkirakan 1.420 ml, termasuk dalam kisaran Homo sapiens dan Neanderthal, dan lebih besar dari spesies Homo sebelumnya.
Juga dikenal sebagai tengkorak Harbin, spesimen tersebut kemungkinan besar mewakili laki-laki berusia kurang dari 50 tahun.
“Rekonstruksi wajah forensik, atau perkiraan wajah forensik, adalah teknik pengenalan tambahan yang merekonstruksi/mendekati wajah tengkorak dan digunakan ketika hanya ada sedikit informasi untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan sisa-sisanya,” jelas Moraes.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN