'Kota para Dewa' yang Hilang 1.200 Tahun Ditemukan, Lokasinya Tak Jauh dari Indonesia

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 11 September 2023 13:01
'Kota para Dewa' yang Hilang 1.200 Tahun Ditemukan, Lokasinya Tak Jauh dari Indonesia
Kota kuno ini ditemukan setelah para ilmuwan menggunakan laser dari udara.

1 dari 13 halaman

'Kota para Dewa' yang Hilang 1.200 Tahun Ditemukan, Lokasinya Tak Jauh dari Indonesia

image" /> © Dream

2 dari 13 halaman

© Dream

Dream - Sebuah kota kuno bernama Mahendraparvata yang sempat hilang 1.200 tahun silam, ditemukan kembali di tengah pegunungan Kamboja oleh para arkeolog. Kota itu ditemukan setelah para ilmuwan menggunakan teknologi laser dari atas udara.

3 dari 13 halaman

Ditemukan di Hutan Kamboja

Kota kuno Mahendraparvata yang dicari para ahli selama bertahun-tahun akhirnya ditemukan di hutan di barat laut Kamboja.

Mahendraparvata, yang berarti Gunung Indra (Raja Para Dewa), adalah kota metropolitan yang berkembang lebih dari 1.000 tahun yang lalu dan dianggap sebagai ibu kota pertama Kerajaan Khmer.

4 dari 13 halaman

© Dream

Upaya untuk menemukan sisa-sisa situs misterius ini tidak berhasil selama beberapa dekade. Bahkan para ilmuwan tidak tahu pasti harus mencari ke mana.

5 dari 13 halaman

Didirikan Tahun 802 Masehi

Hingga akhirnya sebuah ekspedisi pada 2019 mengungkap banyak infomrasi tentang kota yang hilang tersebut - yang berusia lebih dari 300 tahun sebelum kompleks Angkor Wat yang terkenal di dunia.

6 dari 13 halaman

© Dream

Analisis penemuan di Taman Nasional Phnom Kulen menemukan bahwa Mahendraparvata didirikan pada tahun 802 M, ketika pangeran Khmer Jayavarman II ditahbiskan. Inilah awal mula berdirinya Kerajaan Khmer kuno.

7 dari 13 halaman

© Dream

Fitur utama dari penemuan ini adalah penggunaan teknik pemindaian laser Lidar (deteksi dan jangkauan cahaya) yang canggih untuk menentukan lokasi kota, yang terletak 40 km di utara situs keagamaan terbesar di dunia, Angkor Wat.

8 dari 13 halaman

"Hampir seluruhnya hilang dari peta arkeologi, kecuali titik-titik yang tersebar yang menunjukkan sisa-sisa beberapa candi batu bata."

9 dari 13 halaman

“Bangsa Khmer Kuno memodifikasi bentang alam, membentuk fitur-fitur dalam skala yang sangat besar – kolam, waduk, kanal, jalan, kuil, sawah dan banyak lagi. Namun, hutan lebat yang sering menutupi wilayah yang diteliti merupakan kendala utama untuk menyel

“Bangsa Khmer Kuno memodifikasi bentang alam, membentuk fitur-fitur dalam skala yang sangat besar – kolam, waduk, kanal, jalan, kuil, sawah dan banyak lagi. Namun, hutan lebat yang sering menutupi wilayah yang diteliti merupakan kendala utama untuk menyel © Dream

kata Jean-Baptiste ChevanceJean-Baptiste Chevance

10 dari 13 halaman

Teknologi Laser

Teknologi laser yang digunakan memungkinkan tim untuk melihat vegetasi berusia ratusan tahun yang kini menutupi sisa-sisa kota.

Mereka kemudian dapat melihat jaringan perkotaan besar yang membentang sepanjang 50 km persegi melintasi hutan.

11 dari 13 halaman

“Banyak elemen lain dari lanskap antropogenik yang terhubung ke jaringan yang lebih luas ini, menunjukkan penjabaran rencana kota secara keseluruhan,”

“Banyak elemen lain dari lanskap antropogenik yang terhubung ke jaringan yang lebih luas ini, menunjukkan penjabaran rencana kota secara keseluruhan,” © Dream

jelas tim tersebut.

12 dari 13 halaman

© Dream

"Bendungan, dinding waduk, dan dinding penutup kuil, lingkungan sekitar, dan bahkan istana kerajaan berbatasan atau bertepatan dengan fitur linier tanggul."

Meski ukurannya besar, kota ini tidak dihuni dalam waktu lama, dan orang-orang bermigrasi ke daerah yang lebih mudah untuk ditinggali.

13 dari 13 halaman

“Kota ini mungkin tidak akan bertahan selama berabad-abad, atau bahkan beberapa dekade. Tetapi makna budaya dan agama dari tempat tersebut masih bertahan hingga saat ini."

kata Damian Evans, dari French School of the Far East.

Beri Komentar