Arti Kata Maulid, Maulud, Dan Milad (Foto Ilustrasi: Shutterstock.com)
Dream – Bagi umat Islam, tentunya kata Maulid sudah tidak asing lagi. Apalagi setiap tahun seluruh umat Islam di dunia merayakannya dengan berbagai tradisi masing-masing. Sehingga Maulid atau Maulid Nabi Muhammad saw sudah menjadi perayaan yang populer di tengah umat Islam.
Meski begitu, ada juga beberapa orang yang menyebut dengan istilah Maulid, Maulud, dan Milad. Ketiga kata ini saat diucapkan memang terdengar mirip. Tapi, apakah arti kata Maulid, Maulud, dan Milad itu sama?
Di Indonesia sendiri biasanya lebih sering mengucapkan kata Maulid. Meski begitu ada juga beberapa orang yang menyebutkan Maulud. Namun secara umum kata tersebut diartikan sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad saw.
Nah, untuk mengetahui secara lebih jelas arti kata Maulid, Maulud, dan Milad, berikut sebagaimana telah dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Di Indonesia, orang-orang terutama umat Islam lebih sering menyebutnya dengan kata Maulid. Nah, di hari Maulid Nabi inilah ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari libur nasional atau tanggal merah. Jadi, baik umat Islam maupun yang bukan Islam diliburkan dari pekerjaannya maupun dari aktivitas belajar mengajar di lembaga pendidikan.
Kata Maulid adalah bentuk mashdar mim dari fi’il madly walada yang artinya kelahiran. Jadi, penggunaan kata Maulid yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dengan pengertian hari lahir Nabi Muhammad saw sudahlah benar dan tidak menyalahi secara bahasa.
Perlu sahabat Dream ketahui juga bahwa seiring dengan berjalannya waktu, arti kata Maulid mengalami perluasan makna, yakni kegiatan pembacaan sejarah Nabi Muhammad saw yang dibarengi dengan qasidah pembacaan sholawat serta pujian untuk Nabi Muhammad saw. Lalu di tengah-tengahnya diisi dengan Mahalul Qiyam yang kemudian acara tersebut dikenal dengan sebutan Maulidan.
Setelah megetahui arti kata Maulid, ada juga sebagian orang atau umat Islam yang menyebut dengan istilah Maulud. Bagi masyarakat Indonesia kata ini juga cukup familiar, terutama di kalangan masyarakat suku Jawa. Nah, untuk menyebut bulan Rabiul Awal, masyarakat Jawa menyebutnya dengan istilah bulan Mulud.
Sedangnya arti kata Maulud sendiri adalah bayi atau seseorang yang dilahirkan. Jadi, penggunaan kata Maulud untuk memperingati kelahiran dari Nabi Muhammad saw sudah mengalami perubahan dari makna yang asli.
Selain arti kata Maulid dan Maulud, ada juga yang menyebutnya dengan istilah Milad. Menurut Kamus Arab, seperti Mu’jam, Al-Lughoh Al-A’robiyyah Al-Mu’ashiroh, arti kata Maulid adalah waktu kelahiran seseorang.
Bahkan tak hanya umat Islam saja yang menggunakan kata Milad untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad saw. Umat Kristiani dari bangsa Arab pun juga kerap menyebut perayaan kelahiran dengan istilah Milad. Misalnya saja sebutan untuk Ie al-Milad atau Hari Raya Natal atau Lailat al-Milad yang artinya malam Natal.
Selain itu, sebutan Milas juga digunakan oleh negara-negara di kawasan Arab untuk menyebut tahun-tahun sebelum Masehi dengan sebutan Qabla al-Milad serta tahun setelah masehi dengan sebutan Ba’da al-Milad.
Penjelasan tentang Maulid Nabi Muhammad saw diterangkan di dalam Al-Quran dalam beberapa surat dan ayat. Berikut adalah beberapa ayat dalam Al-Quran tentang Maulid Nabi Muhammad saw yang perlu sahabat Dream ketahui:
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
Artinya: “ Katakanlah (Muhammad), “ Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)
لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: “ Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran: 164)
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “ Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107).
ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ
Artinya: “ Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj: 32).
Itulah penjelasan tentang Arti kata Maulid, Maulud, dan Milad, serta ayat-ayat Al-Quran yang menerangkan tentang Maulid Nabi Muhammad saw. Dengan merayakan Maulid Nabi, harapannya kita sebagai umat Islam selalu mengingat beliau dan yang tak kalah penting adalah selalu meneladani beliau dalam menjalani hidup ini.
Advertisement
Walkot Tegal Selesai Akad Tepuk Sakinah Sambil Berdiri, Jokowi Sampai Tahan Tawa
Asam Urat di Usia Muda? Ini 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta