Hasil Investigasi Kematian Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi Segera Dirilis

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 26 Februari 2021 12:00
Hasil Investigasi Kematian Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi Segera Dirilis
Presiden AS Joe Bidden sibuk menghubungi Raja Saudi sebelum publikasi hasil laporan tersebut.

Dream - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan merilis laporan hasil investigasi atas dugaan pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, yang diduga melibatkan putra mahkota kerajaan. Jelang terbitnya rilis tersebut, Presiden Joe Biden akan berbicara langsung dengan raja Arab Saudi.

Dilansir dari lama BBC, Jumat 26 Februari 2021, dalam kasus kematiannya, tubuh Khashoggi dipotong-potong dan diduga pembunuhan terjadi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Meski begitu, pangeran menyangkal keterlibatannya.

Otoritas Saudi mengatakan, kematian dan pembunuhan tersebut merupakan 'operasi nakal' oleh tim agen yang dikirim untuk mengembalikan Khashoggi ke negaranya. Lima orang dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan tersebut, tetapi kemudian berubah menjadi hukuman penjara 20 tahun pada September 2020 lalu.

1 dari 3 halaman

Laporan Hasil Investigasi

Dalam laporan tersebut, empat pejabat AS mengaku pada kantor berita Reuters, disebutkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah menyetujui, dan kemungkinan besar memerintahkan pembunuhan Khashoggi.

Menurut pernyataan keempat pejabat, Central Intelligence Agency (CIA) merupakan kontributor utama hasil laporan tersebut.

Jaksa penuntut publik Saudi dan Pangeran Mohammed bersikeras tidak tahu soal pembunuhan itu. Namun pada 2019 lalu, ia mengatakan dirinya akan mengambil tanggung jawab penuh sebagai pemimpin Arab Saudi, lantaran hal kejam itu dilakukan oleh oknum yang bekerja untuk pemerintah Saudi.

The Washington Post, tempat Khashoggi bekerja, mengatakan penilaian CIA sebagian didasarkan pada panggilan telepon yang dilakukan oleh saudara laki-laki putra mahkota, Pangeran Khalid bin Salman, yang saat itu adalah duta besar Saudi untuk AS.

Pangeran Khalid, yang sekarang menjadi wakil menteri pertahanan, diduga menelepon Khashoggi atas arahan saudaranya dan memberinya jaminan bahwa dia akan aman jika pergi ke konsulat di Istanbul. Namun Pangeran Khalid membantah berkomunikasi dengan jurnalis itu.

Pada tahun 2019, pelapor khusus PBB Agnes Callamard menuduh negara Saudi melakukan " eksekusi yang disengaja dan direncanakan" terhadap Khashoggi dan menolak pengadilan Saudi sebagai " antitesis keadilan" .

2 dari 3 halaman

Kenapa Baru Sekarang Diungkap?

Penerbitan laporan tersebut adalah bagian dari kebijakan Joe Biden untuk menyelaraskan kembali hubungan dengan sekutu jangka panjang Arab Saudi dan mengambil sikap yang jauh lebih keras daripada pendahulunya, Trump.

Pemerintahan Trump sebelumnya menolak persyaratan hukum untuk merilis versi laporan yang tidak diklasifikasikan, dengan fokus pada peningkatan kerja sama dengan Saudi.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Biden akan berkomunikasi dengan Raja Salman, dan tidak secara langsung dengan putra mahkota, yang merupakan putranya dan dianggap sebagai penguasa de facto di Arab Saudi.

 

3 dari 3 halaman

Penyelarasan Hubungan AS dan Arab Saudi

Dia mengatakan presiden akan berbicara dengan raja berusia 85 tahun itu, untuk pertama kalinya sejak menjabat, tanpa memberikan waktu khusus untuk panggilan tersebut.

" Kami telah menjelaskan sejak awal bahwa kami akan menyesuaikan kembali hubungan kami dengan Arab Saudi," katanya kepada wartawan.

Pemerintahan baru telah membuat beberapa perubahan kebijakan besar hubungan dengan Saudi. Sebelumnya, Presiden Biden juga telah mengakhiri dukungan AS untuk operasi ofensif opertempuran koalisi pimpinan Saudi di Yaman, dan membekukan penjualan senjata ke kerajaan.

Sumber: bbc.com

Beri Komentar