Aturan Baru GACA Bakal Potong Durasi Haji Jemaah Indonesia Jadi 30 Hari

Menurut Hilman GACA Arab Saudi belum lama ini mengeluarkan ketentuan tentang circular pesawat dalam surat bernomor 50867/2 tertanggal 11 Mei 2022. Dalam aturan baru itu disebutkan masa penerbangan keberangkatan jemaah haji Indonesia dilakukan selama 30 hari.  Batas waktu yang sama berlaku untuk penerbangan kepulangannya.

Dalam surat edaran GACA tersebut diketahui ketentuan durasi keberangkatan dan kepulangan haji disesuaikan dengan jumlah kuota yang diberikan kepada negara-negara yang memberangkatkan jemaah haji. 

Untuk negara yang mendapat kuota haji di atas 30 ribu, GACA menetapkan ketentuan operasional penerbangan selama 30 hari.

" Peraturan yang dikeluarkan oleh GACA yang pertama adalah surat edaran mereka di awal yang menegaskan bahwa operasional penerbangan haji saat ini bagi negara dengan jumlah jemaah lebih dari 30.000 orang adalah 30 hari," kata Hilman dikutip dari keterangan Kemenag, di Jakarta, Rabu 8 Februari 2023.

Diketahui pemerintah Arab Saudi telah memberikan kuota haji 2023 sebanyak 221 ribu jemaah. Alokasi tersebut terdiri dari 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus. Sementara sisanya adalah petugas haji ditetapkan adalah sebanyak 4.200 orang.

Secara spesifik, surat edaran GACA membagi masa penerbangan menjadi tiga kelompok berdasarkan jumlah jemaah. Negara dengan jemaah kurang 20 ribu mendapatkan masa penerbangan (baik saat berangkat maupun pulang) adalah 20 hari.

Sementara negara yang mengirimkan 20 - 30 ribu jemaah akan diberlakukan masa penerbangan 25 hari. Sementara negara dengan lebih 30 ribu jemaah, durasi penerbangannya adalah 30 hari.

" Penutupan bandara pada 4 Zulhijjah, sehingga kami tarik 30 hari ke belakang untuk 30 hari masa keberangkatan jemaah haji Indonesia. Diperkirakan, jemaah kloter pertama terbang 24 Mei 2023," tutur Hilman.

Ia menyampaikan, pasca puncak haji bandara Arab Saudi baru akan dibuka pada 15 Zulhijjah. Karena itu, jemaah Indonesia dijadwalkan penerbangan kepulangan 30 hari kedepan, dengan kloter terakhir pulang pada 2 Agustus 2023.

“ Fase dari 4 - 15 Zulhijjah inilah sebenarnya tahap penyelenggaraan ibadah haji. Lebih kurang 12 hari. Makanya dalam rancangan kami, masa tinggal jemaah sekitar 42 hari," sambungnya.

Sejalan dengan aspirasi masyarakat dan komisi VIII DPR soal masa haji, Kemenag akan terus menjalin komunikasi dengan pihak Arab Saudi untuk mengurangi masa tinggal jemaah.

Menanggapi ketentuan baru tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang mendorong Kemenang untuk bernegosiasi dengan kerajaan Saudi terkait pengurangan durasi pelaksanaan ibadah haji dilakukan bertahap sampai 2024 untuk memenuhi ketentuan tersebut. 

Marwan menyarankan periode pelaksanaan haji berlangsung selama 35 hari di tahun 2023 dan berkurang menjadi 30 hari di 2024. 

" Kami berkeyakinan kalau pemerintah sungguh-sungguh dengan segala kemampuan negosiasi," ujarnya.

Dengan pengurangan durasi pelaksanaan haji ini, Marwan memperkirakan pemerintah akan mendapat menghemat anggaran hingga Rp 1,2 triliun. 

" Akan terjadi penghematan anggaran dari sisi anggaran itu bisa kita hemat Rp 1,2 triliun dan bahkan gaji petugas itu hampir Rp 1 triliun," katanya.