Ilustrasi Surat Al Muthaffifin (Foto: Freepik.com)
Dream – Surat Al Muthaffifin merupakan surah ke-83 dalam mushaf al Quran. Surat Al Muthaffifin tergolong surat Makkiyah yang terdiri dari 36 ayat.
Disebut Al Muthaffifin artinya orang-orang yang curang, dan diambil dari kata Al Muthaffifin yang terdapat dalam ayat pertama surat ini. Surat ini juga termasuk surat yang terakhir turun di Makkah sebelum Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah.
Surat Al Muthaffifin bercerita tentang orang-orang yang curang. Yang dimaksud orang-orang curang dalam surat ini sudah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh An Nasai dan Ibnu Majah dengan sanad yang shahih yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa ketika Rasulullah Saw sampai ke Madinah,
“ Diketahui bahwa orang-orang Madinah termasuk orang-orang yang paling curang dalam menakar dan menimbang. Maka Allah menurunkan ayat-ayat ini, sebagai ancaman kepada orang-orang yang curang dalam menimbang dan menakar.
Setelah ayat-ayat tersebut turun, orang-orang Madinah menjadi orang-orang yang jujur dalam menimbang dan menakar.
Lebih jelasnya, berikut bacaan surah al Muthaffifin ayat 1-10 arab, latin, terjemahan, dan keutamaan, seperti dilansir dari berbagai sumber.
Dikutip dari Al-Quran Digital Dream.co.id, berikut bacaan Surat Al Muthaffifin ayat 1 sampai 10:
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِيْنَۙ
Artinya: Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!
الَّذِيْنَ اِذَا اكْتَالُوْا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُوْنَۖ
Artinya: (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan,
وَاِذَا كَالُوْهُمْ اَوْ وَّزَنُوْهُمْ يُخْسِرُوْنَۗ
Artinya: dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi.
اَلَا يَظُنُّ اُولٰۤىِٕكَ اَنَّهُمْ مَّبْعُوْثُوْنَۙ
Artinya: Tidakkah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
لِيَوْمٍ عَظِيْمٍۙ
Artinya: pada suatu hari yang besar,
يَّوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۗ
Artinya: (yaitu) pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam.
كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْفُجَّارِ لَفِيْ سِجِّيْنٍۗ
Artinya: Sekali-kali jangan begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar tersimpan dalam Sijjin.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سِجِّيْنٌۗ
Artinya: Dan tahukah engkau apakah Sijjin itu?
كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗ
Artinya: (Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal).
وَيْلٌ يَّوْمَىِٕذٍ لِّلْمُكَذِّبِيْنَۙ
Artinya: Celakalah pada hari itu, bagi orang-orang yang mendustakan!
Surat yang terdiri dari 36 ayat ini memiliki arti orang-orang curang yang diambil dari kata Al Muthaffifin pada ayat pertama surat ini. Surat ini juga termasuk surat yang terakhir turun di Kota Mekah sebelum Nabi Saw hijrah.
Dilansir dari Bincang Syariah, dalam beberapa penafsiran para ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama ada yang mengatakan wail dalam surat Al Muthaffifin ini adalah lembah neraka.
Sedangkan sebagian ulama lainnya, berpendapat dengan meninjau dari segi bahasa bahwa wail adalah bentuk kebinasaan, yakni binasalah orang-orang yang curang itu. Kemudian pendapat kedua inilah yang lebih kuat dari pendapat pertama.
Makna yang lebih luas dari surat Al Muthaffifin adalah tentang takaran pedagang. Mengurangi timbangan dan takaran memang lebih mungkin terjadi pada seorang pedagang, akan tetapi perilaku ini juga tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh orang-orang non-pedagang.
Salman Al Farisi menjadikan makna ancaman dalam surat ini berlaku bukan hanya pada proses jual-beli, akan tetapi pada pekerjaan atau kondisi lainnya. Intinya yang dapat diambil dari ayat ke-2 dan ke-3, menuntut hak pada orang lain, akan tetapi tidak memberikan hak yang sama pada orang lain.
Misalnya seorang yang mencuri-curi waktu pekerjaannya, ia datang terlambat, dan pulang diam-diam kemuian menuntut gaji yang tinggi pada perusahaannya. Tentu ini juga termasuk dari menuntut hak akan enggan menunaikan kewajibannya.
Ketika diperluas lagi makna surat Al Muthaffifin juga akan sampai pada contoh hubungan antara masyarakat dan pemerintah. Ketika seorang rakyat menuntut haknya pada pemerintah, sedangkan rakyat tidak menjalankan kewajibannya sebagai rakyat tidak memathui peraturan pemerintah. Atau sebaliknya, pemerintah yang selalu menuntut hak pada rakyat sedang ia tidak menjalankan kewajiban sebagai pemimpin dengan baik.
Memberikan hak pada orang lain adalah kewajiban yang harus dipenuhi. Jika mengurangi hak orang lain walau hanya sedikit saja, maka celakalah ia di akhirat kelak.
Sebuah kisah yang diceritakan dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, bahwa pada saat Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau mengetahui bahwa orang Madinah rupanya terkenal dengan orang yang paling sering mengurangi takaran atau timbangan.
Tak lama kemudian, Allah menurunkan Surat Al Muthaffifin ayat pertama. Usai ayat ini turun, orang Madinah yang biasanya mengurangi takaran atau timbangan mulai berhenti melakukan aksi curangnya tersebut. Kemudian berlaku baik dalam takaran dan timbangan mereka.
Sebuah hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dia menceritakan, ketika aku sedang memberi minum para tamu di rumah Abu Thalhah pada hari khamar diharamkan, seseorang menyerukan sesuatu.
Abu Thalhah berkata, “ keluar dan lihatlah!”, aku pun keluar, ternyata seseorang sedang mengumumkan, " ketahuilah bahwa khamar telah diharamkan." Khamar mengalir di jalan-jalan Madinah, Abu Thalhah berkata kepadaku, “ keluarlah dan tumpahkan khamar itu!”, lalu aku menumpahkannya. (HR Muslim, 3662)
Advertisement
10 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2025, CR7 atau Messi Paling Tajir?
PSSI Putuskan Kontrak, Selamat Tinggal Patrick Kluivert!
BMKG Perkirakan Cuaca Panas Ekstrem Terjadi Sampai Awal November 2025
Sempat Down Kamis Pagi, Youtube Kembali Bisa Diakses
Kisah Evan Haydar dari Gresik, Dulu Buruh Pabrik Kini Jadi HR Tesla
Waspada Fake Service, Begini Cara Bedakan Layanan Resmi dan Palsu Barang Elektronik
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Kisah Evan Haydar dari Gresik, Dulu Buruh Pabrik Kini Jadi HR Tesla
10 Ribu Orang Antre untuk Mencoba Chip Otak Bikinan Perusahaan Elon Musk
7 Penyebab Radang Otak pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua
10 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2025, CR7 atau Messi Paling Tajir?
Nuansa British Klasik Bertemu Sentuhan Modern di Koleksi Fall/Winter 2025 dari UNIQLO x JW ANDERSON