Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Surat Al Asr merupakan salah satu dari bagian juz amma yang termasuk surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Makkah. Surat Al Asr terdiri dari tiga ayat sehingga termasuk golongan surat pendek di dalam Al Quran.
BACA JUGA: Surat Al Falaq lengkap dengan arti dan keutamaan membacanya
Imam Syafi’i rahimahullahu mengatakan, “ Seandainya Allah tidak menurunkan surat kepada makhluk-Nya, kecuali hanya surat Al Asr, niscaya sudah mencukupi mereka.”
Surat Al Asr atau demi masa adalah surah ke-103 dalam Al Quran. Surat Al Asr memiliki keistimewaan karena mengandung peringatan tentang waktu dan keselamatan manusia.
Celakalah bagi manusia yang menyia-nyiakan waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Kecuali orang yang memiliki iman, selalu menjalankan amal sholeh saling berwasiat terhadap kebenaran dan kesabaran.
Lantas surat Al Asr ini juga mengajarkan kepada manusia jika tidak memanfaatkan waktu untuk hal yang berguna maka hanya akan menjerumuskannya pada kerugian. Sebaliknya jika memaknai surat Al Asr dengan benar, maka kamu bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di jalan Allah SWT.
Berikut bacaan Surat Al-Asr dikutip dari Al-Quran Digital Dream.co.id:
وَالْعَصْرِۙ
Wal-'asr
Artinya: Demi masa,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
Innal-insana lafi khusr
Artinya: sungguh, manusia berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ
Illallazina amanu wa 'amilua-saalihaati wa tawaasau bil-haqqi wa tawaasau bis-sabr
Artinya: kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
© Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)
Terdapat beberapa tafsir dari surat Al Asr yang diambil dari kitab Tafsir Jalalain. Dimulai dari ayat pertama Allah bersumpah dengan menyebut masa. Masa memiliki arti waktu. Allah bersumpah dengan mahluknya, sehingga menjadi isyarat bagi Rasulullah SAW dan orang beriman lainnya.
Dengan kata lain, surat Al Asr ayat pertama ini memiliki makna supaya Rasulullah dan orang beriman lainnya memberi perhatian penuh terhadap waktu yang dimiliki.
Jangan menyia-nyiakan waktu dan kesempatan baik yang datang kepada kita. Sebaiknya mengisi waktu dengan perbuatan baik sebab waktu tidak akan pernah bisa terulang kembali.
© Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)
Amalan ini dianjurkan berdasarkan sebuah hadis yang diriwayatkan At Tabrani yang tercantum dalam kitab Al Mu'jam Al Ausath. Riwayat tersebut disampaikan oleh Abu Madinah Ad Darimi yang termasuk golongan sahabat.
Dari Abi Madinah Ad-Darimi, ia adalah seorang sahabat, ia berkata, " Ada dua sahabat Rasulullah SAW yang ketika bertemu mereka tidak akan berpisah kecuali salah satu dari mereka membaca kepada yang lainnya Surah Al Asr (Wal Asri innal insana lafii khusrin), kemudian salah satu dari mereka mengucapkan salam kepada yang lainnya."
Riwayat ini menjadi dasar dianjurkannya membaca Surat Al Asr sebelum meninggalkan majelis. Makna yang terkandung dalam surat ini adalah saling mengingatkan kepada sesama agar tidak menjadi orang merugi.
© Pexels.com
Al-Asr berarti waktu Ashar (sore). Bisa juga dimaknai menekan sesuatu atau memeras. Surat Al Asr mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu untuk hal-hal positif. Betapa banyak waktu yang kita lalui tanpa ada peningkatan iman dan amal. Surat ini mengisyaratkan waktu itu sangat berharga. Sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Khusrin itu bisa berarti negatif. Insan bermakna lupa dan merasa senang, atau sifatnya manusia.
Semua manusia akan celaka kecuali mereka yang beriman kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab, Rasul, hari akhir, qada dan qadar.
Iman adalah syarat mutlak seseorang untuk masuk surgaNya Allah. Orang-orang beriman dan beramal saleh adalah manusia terbaik.
Karakter iman manusia yaitu " Al-Imanu yazidu wa yanqush" (iman itu naik dan turun). Jadi, iman bisa naik tergantung ketaatan seseorang.
Berbeda dengan imannya para malaikat yang senantiasa sama karena tidak bertambah atau pun berkurang.
Sedangkan iman para Nabi terus meningkat dan tidak pernah berkurang meskipun diberi ujian berat.
Selanjutnya agar terhindar dari kerugian, jadilah orang yang senantiasa saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Kita tidak cukup hanya beriman dan beramal saleh, namun harus saling menasihati untuk memperjuangkan kebenaran.
Kita juga dituntut untuk bersabar. Sabar itu menjaga lisan, anggota tubuh dan perbuatan dari murkanya Allah. Kata para ulama, sabar itu ada 3 macam yaitu sabar dalam ketaatan (beribadah), sabar dalam menjauhi maksiat dan sabar menghadapi takdir Allah.
© Shutterstock.com
Surat Al-Ashr meskipun memiliki ayat yang sangat sedikit, namun di dalamnya terkandung keutamaan yang penting diketahui setiap umat Islam. Keutamaan tersebut berkaitan dengan keimanan yang dilandasi dengan ilmu pengetahuan, berdakwah di jalan Allah SWT, serta melakukan amal sholeh. Berikut adalah beberapa keutamaan surat Al-Ashr yang penting sahabat Dream ketahui:
Salah satu keutamaan dari surat Al-Ashr adalah mengamalkan ilmu yang kita miliki dan ketahui. Ayat dalam surat Al-Ashr pun didukung dengan hadis Nabi yang juga menjelaskan tentang pentingnya mengamalkan ilmu yang dimiliki. Seperti hadis berikut ini:
“ Seorang yang berilmu akan tetap menjadi orang bodoh sampai dia dapat mengamalkan ilmunya. Apabila dia mengamalkannya, barulah dia menjadi seorang alim.”
Tak hanya itu saja, ada lagi hadis lainnya tentang mengamalkan ilmu yang dimiliki dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ad Darimi berikut ini:
“ Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga dia ditanya tentang ilmunya, apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu tersebut.”
Keutamaan berikutnya dari surat Al-Ashr adalah mengenai sabar dalam berdakwah di jalan Allah SWT. Karena di balik kesabaran itulah ada pertolongan Allah SWT yang akan hadir kepadamu. Hal tersebut dijelaskan dalam surat Al-An’am ayat 34 berikut ini:
وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِّنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوْا عَلٰى مَا كُذِّبُوْا وَاُوْذُوْا حَتّٰٓى اَتٰىهُمْ نَصْرُنَا ۚوَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِ اللّٰهِ ۚوَلَقَدْ جَاۤءَكَ مِنْ نَّبَإِ۟ى الْمُرْسَلِيْنَ
Artinya: “ Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Dan tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah. Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu.” (QS. Al-An’am: 34).
Orang-orang yang memiliki amal sholeh tidak akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi. Beramal sholeh adalah melakukan perbuatan yang baik. Selain itu juga mengamalkan segala hal yang diperintahkan oleh Allah SWT dan disunahkan oleh Nabi Muhammad saw.
(Diambil dari berbagai sumber)